VIRUS CORONA DI BATAM
DAFTAR 5 Pasien Covid-19 Sembuh di Batam, Jumat (12/6), Bayi Usia Setahun hingga Analis Laboratorium
Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam kembali merilis pasien covid-19 di Batam yang berhasil sembuh dan dinyatakan negatif corona.
Pemulangan Isyana akhirnya tak sendirian, kini ia didampingi sang Ibu, mereka telah berhasil melawan virus yang menjadi momok warga dunia saat ini.
Meski sang ibu Annis bukan pasien positif corona, namun ia rela mendampingi sang anak dalam perawatan isolasi.
Di usianya yang baru saja menginjak 5 tahun, Isyana anak dari Annis Nadia warga Sukajadi ini akhirnya dinyatakan sembuh dari covid-19 setelah menjalani isolasi di rumah sakit bersama ibunya.
Anak kecil yang masih balita itu tidak tau apa-apa dan hanya tersenyum.
Meski sudah dapat berjalan, tak terlihat selalu menempel di kaki sang ibu sesaat keluar dari ruang isolasi gedung Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Rumah Sakit Badan Pengusaha Batam (RSBP), Kamis (11/6/2020).
Tak ada kata yang terucap dari anak tersebut, ia hanya melambaikan tangannya.
Aksinya membuat pengunjung yang melihatnya jadi "gemes".
Annis, ibu dari Isyana pasien covid-19 mengaku saat tahu sang anak terpapar covid-19 sempat membuat ia bersama suami sempat stres.
"Sedih dan nggak tahu bagaimana rasanya saat mendengar hasil swab anak saya positif covid-19," ujar Annis di samping anaknya Isyana.
• DAFTAR Riwayat Penyakit 4 Pasien Baru Covid-19, ASN hingga Penjual Jamu, Total 169 Kasus di Batam
• Singapore Airlines Buka 500 Penerbangan Selama Sebulan Termasuk ke Indonesia, Mulai Buka Akses?
Dikatakannya, kejadian itu bermula saat momen Idul Fitri, ada keluarga datang berkunjung ke rumah.
"Iya, kita tidak tau. Namanya juga keluarga datang bersilaturahmi dan bermain dengan anak-anak, namun satu minggu kemudian keluarga yang kebetulan paman Isyana ini dikabarkan terpapar covid," kata Annis.
Kemudiam setelah itu, kami sekeluarga pun memeriksakan diri, saya dan suami hasil swab negatif.
Namun berbeda dengan anak kami Isyana, ia justru positif.
Hal itulah yang membuat saya bingung, akhirnya saya dan suami bersepakat untuk menemani samg anak menjalani perawatan isolasi di rumah sakit.
Karena mendampingi sang anak, saya pun ditetapkan sebagai PDP.