Pandemi Covid-19 Pukul Perekonomian, Utang Amerika Serikat Tembus Rp 782.600 Triliun
Federal Reserve menyatakan nilai utang Amerika Serikat kembali mengalami lonjakan. Sebagai dampak dari pukulan pandemi Covid-19 pada perekonomian.
Bank Dunia pada Senin (8/6/2020) memperkirakan ekonomi global akan terkontraksi alias minus 5,2 persen tahun ini, atau mengalami resesi terdalam sejak Perang Dunia II.
Bank Dunia pun memperkirakan ekonomi AS minus 6,1 persen, sementara perekonomian kawasan Eropa menyusut 9,1 persen.
Adapun pertumbuhan ekonomi global diperkirakan mencapai 4,2 persen pada tahun 2021 mendatang.
Namun demikian, Bank Dunia memperingatkan bahwa perkiraaan tersebut bersifat tidak pasti dan besar kemungkinan terjadi risiko penurunan.
Ini terjadi bila ada kemungkinan pandemi yang terjadi berlarut-larut, gejolak di pasar keuangan, serta kemunduran pada perdagangan dan rantai pasok global.
Amerika Serikat Klaim Punya Bukti China Sabotase Pengembangan Vaksin Covid-19, Apa Alasannya?
Ketegangan antara Amerika Serikat dan China di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 terus berlanjut.
Kali ini Amerika Serikat (AS) mengklaim memiliki bukti China sedang mencoba memperlambat atau menyabotase pengembangan vaksin Covid-19.
Pengembangan ini diketahui memang sedang dilakukan oleh negara-negara barat.
Tudingan ini disampaikan Senator AS dari Partai Republik Rick Scott, Minggu (7/6).
"Kami harus menyelesaikan vaksin ini. Sayangnya kami memiliki bukti bahwa komunis China berusaha menyabotase kami atau memperlambatnya," katanya dalam wawancara di BBC TV yang dikutip Channel News Asia.
"China tidak ingin kami melakukannya terlebih dahulu. Mereka telah memutuskan untuk menjadi musuh bagi Amerika dan saya pikir untuk demokrasi di seluruh dunia," imbuhnya.
Ditanya bukti apa yang dimiliki AS, Scott menolak memberikan perincian.
Tetapi ia mengatakan, informasi itu datang melalui komunitas intelijen.
"Vaksin ini sangat penting bagi kita semua agar perekonomian kita kembali berjalan.