Kisah Pak Ambo, 23 Tahun Bersahabat dengan Buaya yang Diberi Nama Riska: Kalau Tak Nampak Saya Cari

“Dia kalau tidak datang dua sampai tiga hari, saya cari dia (Riska). Saya sudah anggap anak sendiri,” kata Pak Ambo di Bontang

Editor: Mairi Nandarson
kolase tribunbatam.id/tangkap layar video
Persahabatan Pak Ambo dengan Seekor BUaya yang diberi nama Riska di Bontang, Kalimantan Selatan 

TRIBUNBATAM.id, SAMARINDA - Hubungan manusia dan hewan sudah ditebak.

Banyak kejadian hewan buas menyerang manusia, tapi di sisi lain ada hewan buas yang bisa sangat akrab dengan manusia sehingga bisa hidup berdampingan.

Kisah di Samarinda ini antara seekor buaya dengan pria bernama Pak Ambo, adalah bentuk hubungan baik manusia dengan hewan buas.

Video Detik-detik Petugas Padamkan Api Tidak Lama Setelah Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Siak, Riau

Data Corona 34 Provinsi di Indonesia Senin (15/6) Pagi, Total 36.277, Sembuh 14.531, Meninggal 2.134

Video Gol dan Highlight Pertandingan Real Madrid vs Eibar, Main Agresif, Real Madrid Menang

Buaya betina di sungai Guntung Bontang, Kalimantan Selatan bahkan sudah dianggap seperti anaknya sendiri, diberi makan.

Buaya ini pun seperti anak yang sayang sama orangtua, selalu mendekat dan tidak menyerang sebagaimana buaya-buaya lainnya. 

Pak Ambo, demikian ia biasa dipanggil, sebenarnya tidak sengaja bisa dekat dengan seekor buaya yang kini ia beri nama Riska.

Kini sudah 23 tahun Pak Ambo, warga di Kelurahan Guntung, Bontang, Kalimantan Timur, bersahabat dengan buaya itu.

Karena saking dekatnya, buaya liar tersebut hampir setiap hari mendatangi rumahnya yang ada di Muara Sungai Guntung RT 002.

Meski buaya tersebut dikenal sebagai hewan buas, namun saat bertemu dengan Pak Ambo terlihat begitu sangat jinak.

“Dia kalau tidak datang dua sampai tiga hari, saya cari dia (Riska). Saya sudah anggap anak sendiri,” kata Ambo di Bontang, Minggu (14/6/2020).

Diceritakan, kedekatannya dengan buaya tersebut berawal saat dirinya sedang mendayung perahunya saat hendak pulang ke rumah.

Saat itu, dia melihat buaya tersebut masih memiliki panjang sekitar satu meter.

Hasil, Klasemen dan Top Skor Liga Spanyol Pekan 28, Barcelona dan Madrid Menang, Lionel Messi 20 Gol

Hasil Liga Spanyol Real Madrid vs Eibar, Real Madrid Menang, 3 Gol Tercipta di Babak Pertama

Karena dianggap tidak mengganggu, oleh Pak Ambo buaya tersebut awalnya dibiarkan. Namun, buaya tersebut justru mengikutinya hingga di rumah.

“Datang sendiri. Kok ada buaya di samping perahu saya. Ku panggil dia, datang. Saya beri makan,” kata pria kelahiran 1964 itu.

Sejak saat itu, buaya liar tersebut sering kali datang ke rumah. Setelah diberikan makan sekitar tiga ekor ayam, buaya itu lalu kembali ke perairan Sungai Guntung.

Ambo lalu memberikan nama Riska.

Alasannya sederhana, buaya itu betina.

Nama itu juga sama dengan nama perahunya.

“Perahuku namanya Riska. Kadang saya main-main di Sungai Guntung datangi dia. Saya pakai perahu, saya dayung, dia (buaya) ikut di samping perahu saya,” kata Ambo.

Pria yang biasa disapa Pak Ambo itu terlihat akrab dengan 'Riska', nama buaya yang sedang diberi makan itu.

Buaya itu hampir setiap hari mendatangi rumah Pak Ambo di Muara Sungai Guntung RT 002, Kelurahan Guntung, Bontang, Kaltim.

Ambo pertama kali menemukan Riska di perairan sekitar Pabrik Pupuk Kaltim pada 23 tahun lalu.

Saat itu, panjang Riska masih satu meter.'


angkapan layar video Pak Ambo saat memberi makan buaya di Muara Sungai Guntung, Kota Bontang, Kaltim, Minggu (14/6/2020). (Tangkapan layar/Zakaria Demon)
angkapan layar video Pak Ambo saat memberi makan buaya di Muara Sungai Guntung, Kota Bontang, Kaltim, Minggu (14/6/2020). (Tangkapan layar/Zakaria Demon) ()

Buaya sepanjang empat meter itu sering datang ke rumah Ambo saat lapar.

Ambo pun memberikan tiga ekor ayam kepada buaya itu ketika berkunjung.

Usai menyantap makanan yang diberikan Ambo, buaya bernama Riska itu kembali ke perairan Sungai Guntung.

Cerita Irfan Bachdim Alami Rasis di Belanda Karena Berdarah Indonesia: Tua Nanti Saya Tetap di Sini

Video Detik-detik Witan Sulaiman Jalani Debut di Liga Serbia Bersama Tim Utama FK Radnik Surdulica

Pernah ditinggalkan merantau

Ambo pernah meninggalkan buaya itu selama dua tahun. Saat itu, Ambo mendapatkan pekerjaan di Samarinda.

Ketika berpisah, Ambo kerap mendapatkan laporan dari sang istri yang melihat buaya itu mondar-mandir di sekitar rumahnya.

Tapi, Ambo telah menitip pesan agar warga sekitar memberi makan ketika melihat buaya itu.

“Kadang kalau saya tidak ada. Diberi makan sama warga sekitar,” tutur Pak Ambo.

Ambo selalu mengingatkan warga yang hendak memberi makan agar memperlakukan buaya itu dengan halus.

Sehingga, buaya itu tak melukai warga.

“Jangan kasar. Jangan dimain-mainin. Jadi, kadang nelayan habis melaut beri makan ikan. Dia (buaya) menghampiri perahu nelayan diberi makan ikan sama nelayan,” kata Pak Ambo.

Dua tahun bekerja di Samarinda, Ambo memutuskan pulang ke Bontang mengurus buaya itu.

Sejak merawat buaya itu 23 tahun silam, Ambo tak pernah diserang atau dilukai.

“Takut sih ada. Tapi saya anggap sebagai anak sendiri. Sayang banget karena dari kecil ku pelihara. Sering saya elus-elus. Ku mandikan, ku gosok bagian belakangnya,” jelas Ambo.

Memiliki ikatan batin

Kini, Ambo mengaku memiliki ikatan batin dengan buaya itu.

Buaya itu juga terlihat sangat jinak di hadapannya.

Ambo mengaku tak tahu kenapa bisa begitu dekat dengan buaya itu.

“Saya juga binggung kenapa kami begitu dekat. Tapi menurut kami orang Sulawesi, pasti ada hubungan keluarga kami dengan buaya. Kenapa dia jadi jinak begini. Dia kalau jalan kemana-mana dipanggil, pasti kembali,” kata Pak Ambo.

Kini, banyak warga setempat yang mengunjungi rumah Ambo untuk melihat buaya sepanjang empat meter itu.

Ambo berpesan agar warga yang datang membawa makanan untuk buaya bernama Riska itu.

“Harapan saya kalau ada yang datang, tolong bawakan dia makanan. Kalau saya perhatikan, buaya-buaya itu susah cari makan ikan,” jelas dia.

.

.

.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puluhan Tahun Bersahabat dengan Seekor Buaya, Pak Ambo: Sudah Saya Anggap Anak Sendiri", https://regional.kompas.com/read/2020/06/15/08563901/puluhan-tahun-bersahabat-dengan-seekor-buaya-pak-ambo-sudah-saya-anggap-anak?page=all.

Editor : Setyo Puji

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pak Ambo Puluhan Tahun Pelihara Seekor Buaya, Dianggap Anak dan Diberi Nama Riska di Tribunnews.com dengan judul Kisah Warga Kalimantan Jadikan Buaya Betina Sebagai Anak Angkat Karena Merasa Ada Ikatan Batin
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved