Kisah Prajurit Kopaska Pasukan Bertopeng Tengkorak, Menyusup Tanpa Senjata Bikin Musuh Ketar Ketir
Kisah Kopaska TNI AL Menyusup Tanpa Senjata ke Kapal Musuh itu tidak akan pernah terlupa dalam sejarah Indonesia.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Aksi dibalik kehebatan prajurit Kopaska TNI AL yang ternyata menyimpan banyak cerita menarik.
Kopaska TNI AL ternyata menyimpan kisah yang sangat menarik dalam setiap misinya demi mengusir musuh.
Satu di antara aksi Kopaska dalam tugas kemiliteran melawan musuh yang cukup sering dibicarakan adalah tetangga Indonesia yakni Malaysia.
Hal ini berkat pekerjaan seorang 'siluman laut' yang dimiliki oleh Tentara Negara Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL).
Kisah Kopaska TNI AL Menyusup Tanpa Senjata ke Kapal Musuh itu tidak akan pernah terlupa dalam sejarah Indonesia.
Cerita ini dikutip TribunJatim.com dari Buku Kopaska Spesialis Pertempuran Laut Khusus, Kopaska TNI AL 2012 via Intisari.
Ada taktik menarik sekaligus momen menegangkan yang dialami oleh seorang Kopaska TNI Angkatan Laut dalam membasmi musuh.

Komando Pasukan Katak atau yang dikenal dengan Kopaska adalah pasukan khusus TNI Angkatan Laut (AL).
Di mana tugas utaman adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi.
Setiap kali Indonesia memiliki masalah perbatasan di lautan dengan negara tetangga, maka sebagai Kopaska TNI AL akan menjadi ujung tombaknya.
Pada 2005 lalu, ada momen krisis perbatasan yang dialami oleh Indonesia dan Malaysia dalam proses pertahanan kedaulatan negara.
Krisis perbatasan RI-Malaysia di Ambalat pada pertengahan 2005 lalu, menyisakan cerita cukup menarik.
Dalam sebuah momen, seorang personel Kopaska TNI AL melaksanakan tindakan heroik demi menjaga keutuhan NKRI.
Saat itu, dalam upaya pembangunan mercusuar Karang Unarang sebagai salah satu titik terluar perbatasan, TNI AL menempatkan satu tim Kopaska asal Satkopaska Armada Timur (Armatim) ke lokasi tersebut.
Tujuan penggelaran pasukan Kopaska adalah untuk mengamankan proses pembangunan sekaligus juga melindungi para pekerja RI yang ada di situ.