Menjelahi Indahnya Alam Bawah Laut Anambas, Ketua NADC: Potensi Wisata Kita Sangat Besar

Ketua NADC, Lionardo berharap kedepannya regenerasi muda mudi bisa punya kecintaan terhadap dunia bawah laut

Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Istimewa
Kegiatan Napoleon Anambas Dive Center (NADC) saat menyelam di satu spot di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri. 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Napoleon Anambas Dive Center (NADC) hadir sebagai salah satu komunitas di daerah Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepri.

Keberadaan komunitas ini, membuat para turis maupun wisatawan dalam negeri bisa menjelajahi indahnya bawah laut di perairan Anambas.

Seperti diketahui, kekayaan alam bawah laut di Anambas, begitu memesona.

Anambas juga memiliki pulau-pulau eksotis nan sangat menawan.

Ketua NADC, Lionardo S.H mengatakan, dirinya mempunyai hobi dan mencintai laut, sehingga membuat ia punya inisiatif menggeluti bidang diving.

Menurutnya, tidak gampang untuk membangun semuanya. Mulai dari peralatan diving, alat transportasi berupa speedboat dan tentunya kekuatan mental.

"Potensi wisata di daerah kita ini sangat besar. Dari 225 pulau, Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki daerah pulau yang sangat banyak. Untuk pemerhati pulau-pulau itu destinasi wisatanya kurang muncul, memang ada beberapa yang jadi perhatian kita juga," ujar Lionarado, Minggu (14/6/2020).

Kegiatan Napoleon Anambas Dive Center (NADC) saat menyelam di satu spot di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Kegiatan Napoleon Anambas Dive Center (NADC) saat menyelam di satu spot di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri. (TribunBatam.id/Istimewa)

Menurut Lionardo beberapa hal yang perlu diperhatikan itu adalah zona inti, yang mana di zona ini merupakan zona konservasi dimana di zona ini tidak boleh ada yang singgah.

Ia menyebutkan untuk menjadi seorang dive guide yang handal, tidak hanya keterampilan saja yang dimiliki, namun harus punya wawasan tentang laut.

"Jadi kalau saya bawa orang ngedive, kami tidak sekedar menyelam aja. Kami juga ceritakan ke mereka misalnya ini adalah pulau yang punya keindahan terumbu karangnya. Atau pulau yang menjadi konservasi penyu. Jadi kami jelaskan ke mereka dulu sebelum melakukan diving. Ada beberapa poin penting yang harus mereka ketahui bahwa saat diving tidak diperbolehkan menyentuh isi bawah laut," ungkapnya.

Lionardo merasa punya keterikatan tersendiri terhadap laut. Ia paham betul setiap jengkal pulau yang ia singgahi.

Napoleon Anambas Dive Centre (NADC) saat menyelam di satu pulau yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Napoleon Anambas Dive Centre (NADC) saat menyelam di satu pulau yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri. (TribunBatam.id/Istimewa)

"Contohnya saja salah satu Pulau Kukup Duyung. Pulau ini punya perbedaan dengan pulau lain. Kenapa berbeda, karena pulau Kukup Duyung ini tidak memiliki pohon kelapa atau tumbuhan lainnya, hanya ada pasir murni saja di tengah laut," sebutnya.

Untuk bisa mencapai ke pulau Kukup Duyung ini jaraknya 8 mil dan membutuhkan waktu sekitar 30-35 menit untuk sampai ke pulau Kukup Duyung. Letaknya di Desa Batu Belah, Kecamatan Siantan Timur.

Sejauh ia menjadi dive guide bagi pencinta bawah laut, tentunya Lionardo juga pernah merasakan beberapa kendala di bidang yang ia geluti kini.

Ia katakan seperti ketersediaan bahan bakar minyak untuk transportasi menuju pulau.

 Ketua Apindo Ungkap Kendala Produksi Pelaku UMKM dengan Industri di Kota Batam

 Hasil, Klasemen dan Top Skor Liga Spanyol Setelah Sevilla dan Barcelona Menang, Lionel Messi 20 Gol

"Minyak untuk speed ini saja bisa satu jeriken ditambah dengan oli untuk pulang pergi. Belum lagi alat diving dari tabungnya, baju selam, itu memerlukan dana yang sangat besar. Kalau kendala di bahan bakar kadang BBM ke Tarempa telat masuk, kami harus stok BBM. Kalau ada klien yang mau diving terus tidak ada BBM susah juga kan," tutur Lionardo.

Kemudian untuk alat diving keseluruhannya saja yang digunakan satu orang penyelam bisa merogoh koce sebesar Rp 26 juta.

"Makanya alat diving ini kami jaga dengan baik karena memerlukan perawatan khusus. Kami juga sering-sering cek tabung selam, jangan sampai kosong, ini untuk keselamatan penyelam," bebernya.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved