China vs AS Memanas, 3 Kapal Induk Amerika Dekati Perairan China, Tiongkok Siapkan Rudal Penghancur
Ketegangan China dengan Amerika Serikat kembali terjadi setelah 3 kapal induk negeri paman sam mendekati perairan China.
TRIBUNBATAM.id, CHINA - Ketegangan China dengan Amerika Serikat kembali terjadi setelah 3 kapal induk negeri paman sam mendekati perairan China.
Aksi pengumpulan kapal induk di perairan dekat China ini dipandang sebagai peringatakan keras bagi Beijing.
Mengutip Global Times, Senin (15/6), tiga kapal induk AS yakni USS Theodore Roosevelt, USS Nimitz dan USS Ronald Reagen, bersama dengan kapal perang dan pesawat tempur lainnya, tengah berpatroli di perairan Indo-Pasifik, seperti dilaporkan Associated Press pada hari Jumat.
Pengerahan kapal induk AS ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan AS terkait covid-19, undang-undang keamanan Hong Kong dan Laut China Selatan.
Pakar militer China mengatakan pada hari minggu bahwa langkah AS tersebut merupakan tindakan mengekspos kembali politik hegemoniknya di wilayah tersebut.
• Terkait Aksi Protes Rasisme George Floyd di Inggris, Boris Johnson Bentuk Lembaga Khusus
• Mahathir Mohamad Singgung Pemilihan Presiden Amerika Serikat, Mantan PM Malaysia Dukung Joe Biden
Militer AS mengirim tiga kapal induk ke perairan dekat China, sebuah langkah yang jarang terjadi.
Ia mengingatkan China dapat menangkalnya dengan mengadakan latihan militer dan menunjukkan kemampuan dan tekadnya untuk menjaga integritas teritorialnya.
Apalagi China memiliki senjata pembunuh kapal induk seperti rudal balistik anti-kapal DF-21D dan DF-26.
Sebelumnya ketiga kapal induk tersebut terkena dampak pandemi Covid-19 yang membuat AS tidak memiliki kapal induk yang beroperasi di wilayah pasifik barat selama lebih dari dua bulan.
Dengan mengerahkan kapal induk ini, AS berusaha menunjukkan kepada seluruh wilayah dan bahkan dunia bahwa itu tetap menjadi kekuatan angkatan laut yang paling kuat, karena mereka dapat memasuki Laut China Selatan dan mengancam pasukan China di pulau-pulau Xisha dan Nansha serta kapal yang melewati perairan terdekat.
Sehingga AS dapat melaksanakan politik hegemoniknya, Li Jie, seorang pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada Global Times.
China dapat melawan langkah AS dengan meningkatkan kesiapsiagaan perangnya sendiri dan mengadakan latihan yang sesuai.
Latihan militer China ini mau mengatakan kepada AS bahwa China mampu dan bertekad untuk menjaga integritas teritorialnya, kata Li.
Pasukan angkatan laut dan udara dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Cxhina telah mengusir banyak kapal perang AS yang secara ilegal memasuki perairan teritorial Tiongkok di lepas pulau Xisha dan Nansha di Laut China Selatan tahun ini, menurut pernyataan PLA.
Selain kapal perang angkatan laut standar, pesawat terbang dan rudal, China memiliki berbagai senjata yang dirancang untuk menenggelamkan kapal induk.