Cerita Bunga Dewinta, 2 Tahun Bertugas Sebagai Protokoler, Belajar Konsisten dengan Waktu
Sederet cerita menjadi protokoler Pemko Batam mengawal Wali kota mengisahkan cerita suka dan duka bagi dirinya.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id,BATAM - Namanya Bunga Dewinta. Gurat lelah tampak dari wajahnya yang mengenakan masker.
Namun pandangannya terfokus ke satu orang yang ditunggunya. Wanita yang akrab disapa Bunga ini biasa mengawal aktivitas Wali kota Batam, Muhammad Rudi dalam setiap kunjungan tugasnya.
Sudah seharian ini, ia mengawal tugas Wali kota Batam. Ya, Bunga berprofesi sebagai protokoler Wali kota Batam itu masih saja terlihat semangat, meski hari sudah malam.
Ia tampak sigap, ketika pimpinannya mengunjungi kantor Tribun Batam untuk memenuhi undangan Tribun Podcast.
Meski terlihat fokus, ia dengan santun menjawab pertanyaan jurnalis TribunBatam.id.
"Iya, harus sigap. Pastinya harus konsisten sama waktu dan ontime," ucapnya sembari menunggu Wali kota Batam tiba di kantor Tribun Batam, Rabu (17/6/2020).
Bunga mengaku harus lebih dahulu datang sebelum Wali kota tiba. Hal itu pula yang membuatnya harus selalu ontime tepat waktu.
"Namanya juga protokoler, gak mungkin kan bapak dulu sampai baru kita sampai. Bisa kena marah, tapi itu gak pernah terjadilah," kata Bunga.
Sederet cerita menjadi protokoler Pemko Batam mengawal Wali kota mengisahkan cerita suka dan duka bagi dirinya.
"Ditanya ada cerita suka begitu juga duka pasti adalah,, hehe. Apa iya, hmm..mungkin cerita dukanya acara pak walikota itu kan padat dan tidak menentu, sebagai protokoler kita harus siap dan stanby. Bahkan saya pernah, eh.. sering tidak mandi malahan," sebut Bunga sambil tersenyum.
Tidak hanya itu, bahkan kata Bunga dalam mengawal tugas kunjungan Wali kota ke suatu tempat ia bersama rekannya pernah tersesat.
"Geram sih kalau kesasar, dan itu sering terjadi. Misalnya bapak mau kunjungan, nah kita sebagai protokol kan harus sudah dahulu di sana, namun pas cari alamat malah tersesat. Sementara Beliau sudah jalan," ujar Bunga.
Intinya, tugas protokoler harus mengawal perlengkapan bapak, misalnya kebersihannya, jadi sebelum duduk meja dan kursinya harus dipersiapkan dan dibersihkan terlebih dahulu.
• Pilkada Serentak saat Pandemi, KPU Siapkan Bilik Khusus Setiap TPS untuk Suhu Tubuh di Atas Normal

Bahkan hingga air minum dan tehnya juga tak luput dari perhatian. Termasuk, perlengkapan pendukung tugas kepala daerah di Kota Batam itu.
Baginya, menjadi protokoler itu sesuatu hal yang menantang, bertarung dengan lelah, bertarung juga melawan kantuk.
Tidak hanya cerita duka, menurut Bunga ada cerita suka selama ia bertugas jadi protokoler Pemko Batam.
"Udah dua tahun jadi protokoler, iyaa.. seru sih,, dapat tugas dan pengalaman berharga. Protokoler kan selalu ketemu orang besar, pak wali ketemu orang, kita juga ketemu. Jadi setiap hari ketemu orang baru," ucap Bunga.
D iusianya yang baru saja menginjak 26 tahun, bagi Bunga Dewinta kerja keras tak kenal lelah menjadi motivasi bagi dirinya untuk menjadi orang sukses.
Wanita lulusan kampus Unrika Batam ini juga terlihat sederhana. Baginya saat menjalankan pekerjaan ia harus profesional dan kenal waktu.
"Pacaran iya ? gak sempat ketemu-ketemuan. Paling komunikasi via telpon saja, hehe..," cetusnya singkat menceritkan pengalaman asmaranya.
Pastinya jadi protokoler, satu pelajaran yang saya dapat, saya harus bangun tepat waktu, ontime dan menghargai waktu.
"Eh,, udah dulu iya,, acara pak wali sudah selesai," tutup Bunga mengakhiri perbincangan.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing)