PENEMUAN MAYAT BALITA DI KARIMUN

Ibu Korban Histeris Mengetahui Anak Balitanya Tewas dengan Kondisi Hanyut di Sei Raya Karimun

Jenazah dibawa dari lokasi penemuan ke rumah duka menggunakan ambulans milik Puskesmas Meral.

TribunBatam.id/Elhadif Putra
Evakuasi jenazah balita hanyut di Sei Raya Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, Rabu (17/6/2020). 

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Suasana haru begitu terasa di sebuah perumahan di Komplek Taman Mutiara Karimun (TMK), Gang Melur, nomor 45, RT 004, Kelurahan Sei Raya Raya, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.

Rumah tersebut merupakan tempat tinggal keluarga anak laki-laki yang hanyut di Sungai Sei Raya serta ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh nelayan sekitar, Rabu (17/6/2020).

Jenazah dibawa dari lokasi penemuan ke rumah duka menggunakan ambulans milik Puskesmas Meral.

Ibu dari balita itu tak bisa membendung kesedihan sewaktu jenazah dibaringkan di tengah rumah. Ia terus menangis sambil menciumi wajah putranya yang sudah tak bergerak lagi.

"Anak Bunda," kata wanita itu disela-sela tangisnya. Kerabat lain tampak berusaha menenangkannya.

Para kerabat dan warga juga terus berdatangan. Sejumlah warga terlihat mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan pengurusan jenazah.

Jenazah balita yang ditemukan nelayan bernama Bakar (51) pada Rabu (17/6/2020) ternyata warga RT 004, RW 004, Perumahan Taman Mutiara Karimun (TMK) Kecamatan Meral, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Sebelum ditemukan tewas, balita laki-laki berusia tiga tahun tersebut, awalnya bermain sendirian di depan rumahnya, sekira pukul 08.30 WIB.

Kondisi Pulau Karimun besar saat ia bermain sedang hujan lebat. Selokan yang ada di depan rumah korban juga sedang banjir.

"Kejadiannya waktu hujan lebat. Selokan depan rumah korban juga banjir," kata Kapolsek Meral, AKP Doddy Santosa Putra.

Keinginan Menikah Tahun Ini Gagal, Luna Maya Ungkap Impiannya Saat Pandemi Corona Berakhir

Tak Mau Ambil Risiko, Disdik Kepri Sebut Seluruh Kegiatan Belajar Mengajar Masih Sistem Online

Korban sempat dipanggil oleh ibunya untuk mandi dan makan. Setelah masuk sebentar, atau sekira pukul 09.00 WIB, korban kembali keluar bermain di sekitar selokan.

"Waktu ibu korban keluar akan memberi makan, korban tidak ditemukan lagi. Kemudian ibu korban memberitahu ke keluarga dan tetangganya untuk ikut mencari," sebut Doddy.

Diduga korban terjatuh ke dalam selokan. Tubuh korban dibawa oleh arus air yang kuat yang mengarah ke laut.

Setelah mendapatkan informasi adanya anak ditemukan meninggal dunia oleh nelayan di jalur air menuju ke laut, keluarga korban langsung menuju ke lokasi.

Pihak keluarga terkejut, ternyata anak yang ditemukan memang anggota keluarga mereka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved