Batam Masih Zona Merah, Sekda Kepri Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada Covid-19 di Masa New Normal

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Dari 7 kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), hanya Batam yang masih dalam kategori zona merah Covid-19.

Adapun 6 kabupaten/kota se Provinsi Kepri, di antaranya Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Karimun, Lingga, Anambas dan Natuna masuk dalam zona hijau Covid-19.

Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, TS Arif Fadillah mengucap syukur atas berkurangnya warga terkonfirmasi Covid-19.

"Alhamdulillah, meskipun telah banyak daerah di Kepri yang angka pasien Covid-19 berkurang dan dinyatakan sembuh, namun kami tetap minta masyarakat untuk tetap waspada," pintanya kepada masyarakat Kepri, Kamis (18/6/2020) di Tanjungpinang.

Kewaspadaan tersebut disampaikan, karena Kepri masih kategori rentan terhadap penularan virus tersebut.

• Walikota Ungkap Kondisi Batam Selama Pandemi Covid-19 Lewat Tribun Podcast

• BARU 334 dari 1.235 Pedagang Pasar TOS 3000 Jalani Rapid Test, Kadinkes Ungkap Rencana Tes Massal

"Meskipun untuk 6 kabupaten/kota lainnya telah zona hijau, namun untuk Kota Batam penyebarannya masih meningkat," ungkapnya.

Dengan diterapkannya sistem 'New Normal' saat ini, masyarakat harus dapat disiplin mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

"Jadi meskipun kita sudah hampir memasuki zona hijau keseluruhan, namun masyarakat tetap harus melakukan dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan," sebut mantan Sekda Kabupaten Karimun itu.

"Kita semua tentu tak ingin nantinya akan muncul gelombang kedua pandemi Covid-19 ini di daerah-daerah yang telah hijau tersebut," ucapnya menambahkan.

Sekolah tetap belajar sistem daring

Kepala Dinas Pendidikan Kepri Muhammad Dali mengatakan, sampai saat ini kesimpulan sementara, baik daerah zona hijau, kuning bahkan merah tetap masih melakukan proses belajar sistem daring.

"Kesimpulan sementara, daerah zona merah, kuning, hijau belum kita buka sekolah. Tetap belajar melalui daring sampai ada keputusan lanjutnya," ucapnya saat diwawancara di Kantor DPRD Kepri, Tanjungpinang, Rabu (17/6/2020).

Alasan masih belajar daring disampaikan Dali sebagai antisipasi penyebaran atau penularan covid-19.

"Hal tersebut yang menjadi kekahwatiran kita, terutama para orang tua. Sampai saat ini proses belajar-mengajar masih melalui daring," ujarnya.

"Kita juga gak mau ambil risiko. Apalagi sumber penularan dari manusia ke manusia. Pemahaman siswa juga belum bisa kita pastikan dapat mengikuti sesuai protokol kesehatan," sebutnya kembali.