Diproduksi di Batam, Inilah Kehebatan Kapal Angkatan Laut Pelawan, Kecepatan Maksimal 28 Knot

KAL Pelawan diproduksi berbarengan dengan beberapa kapal lainnya di perusahaan galangan kapal di Batam

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ELHADIF PUTRA
Dua prajurit awak KAL Pelawan memeriksa persenjataan di anjungan bagian kanan KAL Pelawan. Kapal pengamanan laut ini dilengkapi senjata kaliber 20 mm 

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Armada Pangkalan Angkatan Laut Tanjungbalai Karimun (Lanal TBK) bertambah.

Itu setelah kedatangan Kapal Angkatan Laut (KAL) Pelawan.

Kapal berwarna abu-abu tersebut bersandar di dermaga Lanal TBK.

Setelah diproduksi oleh perusahaan galangan kapal di Kota Batam, KAL Pelawan tiba di Tanjungbalai Karimun pada Rabu (17/6/2020).

Di anjungan atas bagian kanan, tepatnya di atas ruang kemudi tampak tertulis KAL Pelawan.

Di dinding bagian depan kapal juga terlihat tulisan I-4-67.

Kapal Angkatan Laut (KAL) Pelawan ini merupakan armada pengamanan laut yang baru, di bawah kendali Lanal TBK, dengan Danlanal, Letkol Laut (P) Mandri Kartono.

KAL Pelawan diproduksi berbarengan dengan beberapa kapal lainnya.

KAL lainnya diperuntukan bagi sejumlah Lanal lain, yaitu Lanal Banten, Lanal Mamuju, dan Lanal Sabang.

Jenis KAL Pelawan adalah kapal patroli terbatas. Artinya bertugas melaksanakan patroli di wilayah tugas Lanal TBK saja, yang berada di bawah kewenangan Lantamal IV Tanjungpinang.

Nama dari kapal ini juga diambil dari sebuah pantai yang menjadi andalan wisata di Kabupaten Karimun, yaitu Pantai Pelawan.

Memiliki panjang 28 meter, KAL Pelawan dapat melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot. KAL Pelawan diawaki 15 prajurit TNI AL dengan komandan Kapten Laut (P) Bagus Setiawan.

Dalam bertugas, KAL Pelawan bisa berpatroli penuh atau endurance selama tiga hingga empat hari.

Kapal ini dilengkapi dua senjata kaliber 12,7 milimeter yang dipasang di samping kiri dan kanan anjungan. Kemudian senjata kaliber 20 milimeter di anjungan bagian depan kapal.

"Saya kira itu (senjata) mampu untuk penyelundup-penyelundup seperti itu," kata Panglima Komando Armada I (Pankoarmada I), Laksda TNI Ahmadi Heri Purwono saat melakukan kunjungan tugas ke Lanal TBK.

Heri menyebutkan, Selat Malaka sangat rentan dijadikan jalur penyelundupan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Baik itu penyelundupan narkoba, TKI ilegal, baby lobster, pelanggaran ship to ship (STS) ataupun tindakan pelanggaran lainnya.

Untuk wilayah tugas Lanal TBK sendiri mencakup perairan Kabupaten Karimun yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura.

"Selain itu juga akan dibackup kapal-kapal dari Guskamla, patroli helikopter di sepanjang Selat Malaka, Patroli Indindo bersama India dan Malindo bersama Malaysia. Saya kira ke depannya lebih aman," sebut Heri.

Rencananya pada peresmian kapal ini akan dilakukan acara tepung tawar. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan secepatnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved