VIRUS CORONA

Mahalnya Proses Pembuatan Vaksin Corona di China, Harga Monyet Buat Uji Vaksin Kini Rp200 Juta/ Ekor

Yisheng biasanya membayar masing-masing antara 10.000 dan 20.000 yuan (Rp 20.126.001 dan Rp 40.252.002) untuk kera, kata Shao.

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
Fresh Daily
ILUSTRASI Vaksin virus corona - China mengklaim bisa membuat vaksin virus corona dalam waktu sebulan atau tak lebih dari 40 hari, ahli di Hong Kong pun membantah. 

"Vaksin ini harus muncul dengan cepat, dan tidak mungkin menunggu sampai musim epidemi berikutnya untuk menyelesaikan ujicoba dan musim epidemi ketiga untuk menggunakan vaksin," kata pimpinan Yisheng Biopharma, Yisheng Zhang Yi kepada AFP.

Zhang mengatakan para perisetnya tidak beristirahat pada akhir pekan sejak mereka mendapatkan urutan gen dari coronavirus, pada hari kedua Tahun Baru Cina di akhir Januari.

"Terlalu banyak pekerjaan yang harus dilakukan," katanya.

Harga Monyet mahal

Vaksin hasil riset perusahaan ini sudah berada pada tahap pengujian hewan, mendahului uji klinis manusia.

Zhang mengatakan tes pada tikus dan kelinci sudah dilakukan, dan menunjukkan hasil yang baik.

Vaksin tersebut membuat tikus dan kelinci memiliki antibodi penetral tingkat tinggi.

Vaksin ini diharapkan tidak hanya melindungi kesehatan dari infeksi, tetapi juga menyembuhkan pasien dengan COVID-19, menurut perusahaan.

Reaksi PSSI Setelah Dikritik Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong karena Dinilai Tidak Konsisten

Hasil Drawing Piala Asia U19, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Tuan Rumah Uzbekistan dan Iran

Langkah selanjutnya adalah mengujinya pada monyet.

Masalahnya permintaan monyet di China kini sangat tinggi dari laboratorium yang menguji serangkaian obat antibodi dan vaksin COVID-19.

Tingginya permintaan mambuat harga monyet menjadi mahal, menurut CEO Yisheng, David Shao.

Yisheng biasanya membayar masing-masing antara 10.000 dan 20.000 yuan (Rp 20.126.001 dan Rp 40.252.002) untuk kera, kata Shao.

"Sekarang setiap ekor monyet bernilai 100.000 yuan (sekitar Rp 201.260.012)," menurut Shao.

Laboratorium Cina umumnya menggunakan kera jenis rhesus dan cynomolgus untuk ujicoba vaksin yang banyak ditemui di provinsi selatan China.

China adalah penyedia besar monyet lab, bahkan mengekspor 20.000 ekor monyet lab tahun lalu dan sebanyak 18.000 ekor digunakan penelitian lokal, kata Liu Yunbo, ketua Beijing HFK Bioscience, penyedia hewan lab.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved