VIRUS CORONA

Mahalnya Proses Pembuatan Vaksin Corona di China, Harga Monyet Buat Uji Vaksin Kini Rp200 Juta/ Ekor

Yisheng biasanya membayar masing-masing antara 10.000 dan 20.000 yuan (Rp 20.126.001 dan Rp 40.252.002) untuk kera, kata Shao.

Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
Fresh Daily
ILUSTRASI Vaksin virus corona - China mengklaim bisa membuat vaksin virus corona dalam waktu sebulan atau tak lebih dari 40 hari, ahli di Hong Kong pun membantah. 

"Konsumsi monyet tahun ini cukup besar, sehingga pasokannya tidak cukup," katanya.

Yisheng mengatakan perusahaannya telah menghabiskan sekitar US $ 3 juta ( sekitar Rp 42.719.250.000 ) untuk penelitian vaksinnya sejauh ini.

Ia berharap sudah mulai memproduksi vaksinya dalam beberapa bulan dan membuatnya tersedia untuk umum tahun ini.

"Ini lebih mahal daripada produk vaksin lainnya," kata Shao.

Ia menambahkan, ada kekurangan sumber daya dan bahan penelitian dalam proses pembuatan vaksin ini.

"Kami benar-benar berlomba untuk waktu," katanya seperti dilansir dari channelnewsasia.com.

Perusahaan menhyiapkan dana sebesar US$ 180 juta ( Rp 2.563.155.000.000 ) untuk uji klinis (ujicoba kepada mausia setelah uji coba hewan selesai dilakukan.

"Kami dapat memiliki sebanyak 10 jalur produksi dan menghasilkan 500 juta dosis per tahun," kata Zhang.

Dengan jumlah infeksi di China sudah berkurang dan tinggal sedikit, maka pihaknya berencana melakukan uji vaksin klinis (pada manusia) ke luar China.

Yisheng berencana mengajukan uji klinis di Amerika Serikat, Eropa, Singapura dan Australia, bekerja sama dengan perusahaan AS.

Sepuluh uji klinis sedang dilakukan di seluruh dunia, setengahnya di Cina.

Zhang mengatakan para pesaing kemungkinan akan mengalahkan perusahaannya dalam perlombaan memproduksi vaksin pertama, tetapi itu bukan prioritasnya.

"Ini tentang siapa yang dapat menghasilkan kuantitas. Siapa yang bisa mendapatkan hasil yang baik dan membuat produk berkualitas tinggi dan efektif," katanya.

"Ini yang terpenting. Menjadi yang utama tidak berarti apa-apa," katanya.

sumber: channelnewsasia.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved