Banjir di Tanjung Uma Batam, Warga Semalaman Tak Bisa Tidur

Banjir telah surut di sekitar jalan masuk pemukiman Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam.

TRIBUNBATAM/HENING
Salah seorang warga, Perpetua, menunjukkan jebolan lubang di dinding rumahnya untuk menyurutkan banjir, Minggu (21/6/2020). 

"Mau bagaimana, suami sudah di-PHK, jadinya saya aja yang kerja untuk makan dua anak juga. Tapi karena banjir gini, tak sempat lah mau buat adonan. Kulkas pun rusak tergenang air," tambah Buya.

Saat ini, sebagian warga telah melakukan upaya mediasi kepada pihak perusahaan pemilik lahan di mana air bah kerap mengalir dari lahan tersebut yang mengakibatkan banjir di Kampung Tengah, Bukit Timur, Tanjung Uma.

Upaya mediasi tersebut, menurut Hendrik selaku Ketua RT, ditengahi oleh pihak Kepolisian, antara perwakilan warga, dan perusahaan.

Tuntutan dari warga, agar pihak perusahaan dapat bertanggungjawab atas kerusakan yang ditanggung warga akibat banjir kiriman dari lahan perusahaan tersebut.

Hendrik menambahkan, sebelumnya, pihak perusahan sudah pernah memberikan uang ganti rugi untuk dampak banjir beberapa tahun lalu, yakni sebesar Rp 500 ribu per rumah.

"Mediasi kemarin itu, ada pihak Kepolisian juga, tapi masih belum tahu hasilnya, katanya besok," jawab Hendrik. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved