VIRUS CORONA DI KARIMUN
Sudah Zona Hijau, Calon Penumpang & Operator Feri di Karimun Tetap Wajib Jalankan Protokol Kesehatan
Kabid Lala KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun, Marganda mengatakan, operator kapal harus memberi batasan tempat duduk ataupun batasan jumlah penumpang.
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Meskipun telah zona hijau dan memasuki fase new normal, namun pengawasan terhadap penumpang yang masuk di Karimun tidak dikendorkan.
Kepada operator kapal feri, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjungbalai Karimun menegaskan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.
Kabid Lala KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun, Marganda mengatakan, operator kapal harus memberi batasan tempat duduk ataupun batasan jumlah penumpang.
"Menurut aturan Kementerian (Perhubungan), maksimal jumlah penumpang 70 persen. Tapi kondisinya sekarang jumlah itu juga tidak tercapai karena penumpang sedikit," kata Marganda, Selasa (23/6/2020).
Selain itu para calon penumpang juga harus melaksanakan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan mencuci tangan di tempat-tempat yang telah disediakan di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun.
• Batam Juara Favorit Lomba Inovasi New Normal, Diikuti 2.517 Peserta
• DAFTAR Riwayat Kontak 3 Pasien Covid-19 Batam, Tes PCR Syarat Lamar Kerja Hasilnya Justru Positif
Para penumpang yang masuk juga harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Karimun.
"Protokol kesehatan dilakukan. Kita sediakan tempat-tempat cuci tangan. Dan sebelum masuk kapal juga disemprot oleh operator," sebut Marganda.
Petugas kesehatan dan tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun juga siaga.
Untuk penumpang yang datang ataupun berangkat harus melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karimun.
Petugas akan melakukan pemeriksaan, di antaranya adalah identitas diri dan surat kesehatan dari puskesmas. Bahkan tak jarang petugas meminta penumpang yang datang untuk kembali karena tidak memiliki tujuan yang jelas ke Karimun.
"Penumpang yang datang diperiksa identitasnya. Jika tidak memiliki surat kesehatan maka akan kita arahkan memeriksakan diri ke Puskesmas Tanjungbalai," kata Koordinator Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kecamatan Karimun di Pelabuhan Tanjungbalai, Muhammad Rahendra beberapa waktu lalu.
Jadwal Terbar Feri dari Karimun
Sejumlah kapal feri masih tetap melayani pelayaran dari pelabuhan domestik Tanjungbalai Karimun.
Kendatipun ada beberapa kapal yang belum kembali berlayar saat ini karena masih terkait Covid-19.
Adapun kapal yang tetap mengangkut penumpang tersebut adalah feri Miko Natalia dan Dumai Express.
Miko Natalia rute Tanjungbalai Karimun-Sekupang Batam berangkat setiap hari, pada pukul 09.30 WIB, 12.30 WIB dan 15.00 WIB.
Sementara Dumai Express rute Tanjungbalai Karimun-Sekupang Batam, berangkat pada pukul 08.00 WIB setiap Rabu, Jumat dan Minggu.
Kemudian pada pukul 13.30 WIB berangkat setiap hari.
Untuk tujuan Tanjungbalai Karimun-Tanjungpinang, feri Dumai Express berangkat setiap Senin, Rabu dan Jumat pada pukul 13.30 WIB
Lalu Dumai Express juga melayani rute Tanjungbalai Karimun-Selat Panjang setiap hari pada pukul 09.00 WIB.
Kabid Lala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjungbalai Karimun, Marganda mengatakan, jumlah penumpang yang melakukan perjalanan laut saat ini masih sangat sedikit.
"Penumpang masih sangat sedikit. Masih banyak yang berdiam diri di rumah. Kalau tidak ada keperluan yang mendesak orang tidak berangkat," kata Marganda, Senin (22/6/2020) sore.
Belum Berlayar
Kapal feri internasional dari Tanjungbalai Karimun hingga saat ini masih belum berlayar.
Menurut informasi yang diperoleh Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjungbalai Karimun, negara Singapura dan Malaysia masih memperketat pengawasan masuknya orang asing ke negara mereka.
Setiap warga asing yang masuk ke kedua negara itu harus menjalani prosedur penanganan Covid-19 yang ketat. Di antaranya adalah wajib menjalani karantina berbayar selama 14 hari.
"Feri internasional dari Tanjungbalai Karimun masih belum jalan. Semua masih dialihkan ke Batam," kata Kabid Lala KSOP Kelas I Tanjungbalai Karimun, Marganda, Senin (22/6/2020).
Selain rute Internasional, sejumlah pelayaran kapal penumpang rute domestik juga masih belum normal atau belum jalan.
Kapal domestik yang belum jalan, di antaranya feri Batam Jet, MV Oceana dan speedboat Karunia Jaya.
• Diduga Peras Pengendara Motor, Tiga Remaja di Tanjungpinang Diamankan Polisi, Seperti Ini Akhirnya
• Menakar Potensi Modal Politik & Finansial Paslon di Pilkada Kepri Oleh Ketua Stisipol Raja Haji
Batam Jet biasanya menjalani rute Tanjungbalai Karimun-Sekupang Batam dan Tanjungbalai Karimun-Selat Panjang-Tanjung Buton.
"Batam Jet minta diskedulkan keberangkatannya. Tapi belum jalan," sebut Marganda.
Sementara MV Oceana melayani rute Tanjungbalai Karimun-Harbour Bay Batam. Rencananya MV Oceana akan kembali melayani penumpang atau jalan pada tanggal 1 Juli 2020
"Oceana belum jalan. Rencananya mereka jalan tanggal 1 Juli. Tapi sampai sekarang kita belum terima suratnya. Mungkin masih menunggu situasi di Batam juga," terang Marganda.
Sedangkan untuk speeedboat Karunia Jaya, biasanya melayani rute Tanjungbalai Karimun-Tanjungpinang dan Tanjungbalai Karimun-Selat Panjang-Tanjung Buton.
"Speedboat sama sekali belum jalan," ucap Marganda.
Batasi Masuknya Feri dari Luar Negeri
Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri membatasi masuknya kapal Internasional dari Malaysia.
Langkah tersebut diambil dalam rapat yang dilaksanakan Gugus Satgas Penanggulangan Covid-19 di Ruang Cempaka Putih, Kantor Bupati Karimun, Senin (23/3/2020).
Dalam kebijakan tersebut disepakati, batas waktu masuknya seluruh kapal yang berasal dari Malaysia adalah pukul 12.00 WIB.
"Jam masuknya kami batasi," kata Bupati Karimun, Aunur Rafiq yang memimpin rapat.
Kebijakan tersebut telah disampaikan dan akan dijalankan oleh Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjungbalai Karimun.
• Viral Foto Calon Penumpang Pesawat Berjubel di Bandara Soekarno-Hatta, Febri Toga: Sudah Normal Kok
Dengan kebijakan tersebut, maka jumlah pelayaran dari dua pelabuhan di Malaysia juga dibatasi.
Dimana untuk pelayaran dari Kukup hanya sebanyak tiga kali dan dua kali dari Putri Harbour.
Rafiq menyampaikan kebijakan pembatasan pelayaran itu bertujuan untuk mencegah terjadinya penumpukan di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun.
Dengan begitu maka penumpang yang tiba dari Malaysia dapat berangkat langsung ke daerah tinggalnya masing-masing.
"Kalau sudah melewati jam itu, mereka harus menginap dan itu berisiko," ungkap Rafiq.
Diketahui sebelumnya, diberlakukannya lockdown oleh Pemerintah Malaysia pada tanggal 18 Maret 2020, membuat Warga Negara Indonesia (WNI) yang umumnya adalah TKI berbondong-bondong pulang melalui Karimun.
Bahkan operator kapal Internasional memberlakukan penambahan pelayaran karena banyaknya WNI yang ingin kembali.
Pada Minggu (22/2/2020), dua kapal tiba di Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun pada petang dan malam hari.
Pemerintah Daerah terpaksa menginapkan ratusan penumpang yang berasal dari luar Karimun di GOR Badang Perkasa untuk mengurangi resiko.
Namun pada Senin (23/3/2020) pagi, mereka kembali diantar ke pelabuhan untuk melanjutkan perjalanan ke daerah asal masing-masing.
Pelayaran Antar Pulau Dalam Kabupaten Ikut Sepi
Pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada pelayaran feri internasional dan domestik di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.
Kondisi yang sama juga dirasakan hingga ke pelayaran speedboat penumpang antar pulau dalam kabupaten.
Seperti yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Berlian, Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun.
Biasanya speedboat penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Berlian sekitar 10 trip, bahkan lebih per harinya.
Dimana satu speedboat berangkat setiap 45 menit sekali.
Padahal salah satu pelabuhan utama di Pulau Kundur itu hanya melayani rute pelayaran Tanjung Berlian-Tanjungbalai Karimun saja untuk speedboat dalam Kabupaten.
Namun sejak pandemi Covid-19, kondisinya berubah. Sejumlah operator speedboat meniadakan keberangkatan karena sepinya penumpang.
• Jadwal Pembagian Bantuan Sosial Tunai di Kantor Pos Tiban Indah, Cek Nama Penerima di Kantor Lurah
• Jumlah Kasus Menurun Tajam, Pemerintah Jepang akan Cabut Status Darurat Nasional Covid-19
Seorang agen speedboat di Pelabuhan Tanjung Berlian, Eli mengatakan untuk saat ini jumlah pelayaran ke Tanjungbalai Karimun hanya sebanyak empat trip saja.
"Sekarang empat kali saja. Jam 06.40 WIB, 07.30 WIB, 11.40 WIB sama 15.50 WIB," katanya, Kamis (7/5/2020).
Meskipun jumlah trip sedikit, jumlah penumpang yang dibawa speedboat juga tidak banyak.
"Tak sampai 20 sekali berangkat. Sepi sekali sekarang," ungkap Eli.
Kondisi yang sama juga terlihat di Pelabuhan Sri Tanjung Gelam (KPK) Tanjungbalai Karimun.
Pantauan TribunBatam.id, pelabuhan speedboat antar pulau dalam kabupaten tersebut tampak lengang.
Hanya beberapa penumpang saja yang tampak berlalu lalang. "Sepi sekarang. Tak kayak bulan-bulan puasa sebelumnya. Kalau dulu macam sekarang ini sudah mulai ramai orang balik kampung," kata seorang agen speedboat di Pelabuhan KPK.
Fokus Arus Lalu Lintas Penumpang
Arus lalu lintas penumpang di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri akan difokuskan ke Pelabuhan domestik dan Internasional Tanjungbalai.
Ini dilakukan Pemerintah Kabupaten Karimun untuk lebih mudah dalam mengawasi sekaligus mencegah penyebaran virus Corona di Kabupaten Karimun.
"Orang atau penumpang di Taman Bunga (sebutan lain pelabuhan Tanjungbalai Karimun) saja," ujar Bupati Karimun, Aunur Rafiq.
Pemerintah Kabupaten Karimun meminta pengelola roro membatasi dalam mengangkut penumpang.
• Ramalan Zodiak Asmara Jumat 15 Mei 2020, Libra Kekasih Inginkan Waktumu, Sagitarius Dilamar
• Justin Gaethje Kalahkan Tony Ferguson di UFC 249 Karena Instruksi Trevor Wittman
Rafiq mengatakan mulai tanggal 30 April 2020, kapal roro dari Kota Batam dan Tanjungpinang hanya untuk membawa barang saja.
"Saya sudah minta kepada ASDP agar roro dari Batam dan Tanjungpinang meniadakan membawa penumpang. Tapi hanya untuk membawa barang saja," kata Rafiq dalam sambutannya saat penyerahan bantuan berupa 33 ribu paket bahan pokok bagi masyarakat di Gedung Nasional, Tanjungbalai.
Sekda Kabupaten Karimun, Muhammad Firmansyah yang diwawancarai mengatakan, langkah tersebut diambil untuk meningkatkan pemantauan terkait Covid-19.
"Agar bisa lebih dipantau. Kemarin roro masuk jam 12 malam. Kami pernah evaluasi ternyata penumpang roro cukup ramai," kata pria yang juga bertugas sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun itu.
Sementara untuk kapal roro rute Pulau Karimun dan Pulau Kundur, menurut Firman kemungkinan masih akan membawa penumpang.
"Kalau ke Selat Beliah (pelabuhan roro di Pulau Kundur) kan masih dalam Karimun," ujarnya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)