BATAM TERKINI

Hujan Buatan di Batam Jadi Sorotan, Korlap TMC Ungkap Alasan Tak Dilakukan saat Musim Kemarau

Awan di musim kemarau dirasa kurang potensial untuk disemai. Walaupun sebenarnya TMC dapat diterapkan pada musim kemarau.

TribunBatam.id/Istimewa
Pemasangan bahan semai flare di pesawat Piper Cheyenne oleh Tim Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). 

Normalisasi drainase di tepi jalan menuju Perumahan Kodim, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji dilakukan sebanyak tiga hingga empat kali dalam satu tahun.

Normalisasi dilakukan aparatur Kecamatan Batuaji bersama Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam.

Camat Batuaji Ridwan, mengatakan saat ini daerah resapan air di samping Perumahan Pemda Satu dan Perumahan Kodim menjadi prioritas normalisasi.

"Memang selama ini, jalan menuju perumahan Kodim selalu menjadi langganan banjir. Namun setelah normalisasi, banjir hanya saat hujan deras. Itupun hanya sebentar. Setelah hujan reda air langsung surut," ucap Ridwan, Selasa (23/6/2020).

Kepala BP Batam Dorong Percepatan Industri di Kota Batam, Genjot Industri 4.0

Ditelepon Tak Merespon, Manejer Hotel di Karimun Kaget Lihat Tamunya Tergantung di Teralis Jendela

Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, rumput yang tumbuh di tepi saluran air menurutnya juga dibersihkan agar tidak menghambat aliran air, khususnya saat hujan deras.

Dia juga menghimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarang khususnya ke dalam saluran drainase.

"Kalau saluran drainase bersih, Insya Allah banjir tidak terjadi," kata Ridwan.

Saluran air yang menghubungkan Perumahan Pemda satu dengan Perumahan Kodim di Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji terlalu kecil dan rendah dengan jalan.

Akibatnya, setiap hujan deras, lokasi ini kerap menjadi langganan banjir.

Jembatan yang berada di perbatasan Perumahan Pemda satu tersebut kondisinya sangat rendah.

Hal tersebut membuat air hujan saat turun dengan deras membuat sampah tersangkut dan air tidak lancar.

Perbatasan antara perumahan Pemda dengan Perumahan Kodim Batuaji tersebut ada daerah resapan air yang ukurannya cukup luas.

Jadi setiap kali hujan deras turun air dari Perumahan Pemda dan Aviari mengalir ke lokasi tersebut.

Warga perumahan Pemda, Aryanto mengaku, upaya normalisasi yang dilakukan Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam sudah cukup nyata dirasakannya.

Dia mengatakan, daerah resapan air di samping Perumahan Pemda Satu tersebut, merupakan tempat berkumpulnya air termasuk dari perumahan yang ada di sebelahnya.

"Ya untuk saat ini sudah lumayan, saat hujan turun deras saja terjadi banjir, memang tidak lama, selesai hujan turun, banjir langsung surut. Kalau daerah resapan air ini tidak dinormalisasi, pasti setiap kali hujan turun selalu banjir," kata Aryanto.(TribunBatam.id/Hening Sekar Utami/Leo Halawa/Ian Sitangggang)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved