BATAM TERKINI

Transaksi Tunai Melambat Akibat Pandemi Corona, Berikut Data dari BI Kepri

Sejak Covid-19 di Indonesia sampai dengan 18 Juni 2020, jumlah uang setoran bank yang diterima oleh BI Provinsi Kepri berjumlah Rp1,4 Triliun

TRIBUNBATAM.ID/ARDANA NASUTION
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo (tengah) didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri yang baru Musni Hardi (kiri), dan Fadjar Majardi Kepala Perwakilan yang lama, saat konferensi pers usai pengkuhan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, di Gedung Serba Guna Bank Indonesia, Jalan Engku Putri, Batam Centre, Jumat (28/2/2020). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dampak dari kondisi perekonomian Kepri yang melambat berpengaruh pada transaksi tunai.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Musni Hardi K Atmaja mengungkapkan, hal ini terlihat dari menurunnya neto penarikan uang kartal oleh perbankan dari BI Provinsi Kepri (kontraksi net outflow) sebesar -77,1% (yoy).

Sementara selama Idul Fitri Mei 2020 lalu, penarikan uang kartal oleh perbankan dari BI Provinsi Kepri (outflow) tercatat lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Realisasi outflow pada periode tersebut tercatat sebesar Rp1,16 triliun, jauh di bawah perkiraan sebesar Rp2,4 Triliun maupun outflow pada periode Ramadhan-Idul Fitri tahun sebelumnya sebesar Rp 2,5 Triliun," ujar Musni, Rabu (24/6/2020).

Penurunan outflow, katanya, didorong oleh adanya pergeseran cuti lebaran, larangan mudik, penurunan pendapatan masyarakat, pembatasan sosial dan seiring meningkatnya penggunaan transaksi digital di masa pandemi COVID-19," imbuhnya.

Ia melanjutkan sejak merebaknya COVID-19 di Indonesia sampai dengan 18 Juni 2020 jumlah uang setoran bank yang diterima oleh BI Provinsi Kepri berjumlah Rp1,4 Triliun.

Dari jumlah tersebut sebanyak Rp295 Miliar telah diolah sementara sisanya masih menunggu untuk dilakukan pengolahan/karantina.

"BI juga mendorong penggunaan transaksi secara non tunai menggunakan kartu debit, kartu kredit, mobile banking, dan uang elektronik (UE) termasuk penggunaan QRIS (QR Code Indonesian Standard) di masa pandemi COVID-19," tuturnya.

Jumlah nominal transaksi menggunakan UE pada April 2020 tercatat sebesar Rp128,3 miliar.

Meningkat sekitar 34% dari transaksi UE pada Maret 2020. Seiring dengan peningkatan tersebut, jumlah merchant QRIS di Kepri hingga 19 Juni 2020.

"Peningkatan mencapai 35,343 unit yang sebagian besar berada di Kota Batam, disusul Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan," terang Musni.

Sementara realisasi inflasi Kepri pada Mei 2020 tercatat sebesar 0,52% (yoy). Lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 1,00% (yoy) maupun inflasi Nasional sebesar 2,19% (yoy).

Kisruh Sopir Taksi Online dengan Leasing, Organda ASK Bahas Keringanan Pembayaran Bersama APPI Batam

Jadi Inspektur Upacara saat HUT Anambas, Bupati Abdul Haris Minta Warga Jaga Zona Hijau Covid-19

Penurunan inflasi tersebut sejalan dengan penurunan tekanan inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok transportasi yang terdampak oleh pelemahan permintaan/daya beli masyarakat.

"BI Kepri memperkirakan inflasi Kepri pada tahun 2020 dapat terkendali dibawah kisaran sasaran inflasi sebesar 3 + 1%. Upaya pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus dilakukan melalui implementasi strategi 4K (ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi efektif)," katanya.

Angka Inflasi Kota Batam

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved