HUJAN BUATAN DI BATAM
Tim TMC Bawa 176 Flare Produksi Kanada Ciptakan Hujan Buatan di Batam
Koordinator Lapangan TMC Batam, Sutrisno mengatakan, metode penembakan bahan semai flare dari pesawat cocok diterapkan dalam topografi wilayah Batam.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Proses penyemaian awan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dapat dilakukan dengan berbagai metode.
Bisa menggunakan pesawat dengan menembakkan bahan semai flare, atau juga mengandalkan ground base generator.
Cara kedua, biasa dilakukan dengan menara generator yang mampu menembakkan bahan semai terbungkus flare langsung dari darat. Sedangkan metode pertama, menggunakan pesawat bertipe Casa NC212-200 atau Piper Cheyenne II.
Koordinator Lapangan TMC Batam, Sutrisno mengatakan, metode penembakan bahan semai flare dari pesawat cocok diterapkan dalam topografi wilayah Kota Batam.
"Wilayah pulau Batam itu cenderung flat, tidak ada gunung yang cukup tinggi untuk menjadi penghambat awan. Maka awan-awan itu harus kami kejar menggunakan pesawat," ujar Sutrisno, Kamis (25/6/2020).
Selain itu, bahan semai flare cocok ditembakkan dari sisi bawah awan yang hendak disemai.
Hal ini sesuai dengan ketinggian pesawat yang diatur pada level rendah.
"Kami terbang tidak terlalu tinggi, karena ketinggian di atas sekitar 3000 kaki itu sudah menjadi otoritasnya Singapura," ucapnya.
Untuk melakukan teknologi ini di Kota Batam, Tim TMC telah membawa pasokan 176 pcs flare yang diproduksi dari Kanada.
Tabung-tabung flare itu kemudian dipasang di sayap pesawat, kemudian dibakar sekitar 5 menit sebelum ditembakkan.
Lama jeda waktu antara proses penyemaian dan turunnya hujan, menurut Sutrisno, bergantung pada tingkat kematangan awan yang disemai.
"Kalau awannya masih kecil, bisa menubggu empat jam setelah disemai sampai turun hujan. Tapi kalau awan sudah matang, biasanya pesawat landing bisa langsung hujan," tambah Sutrisno.
Gandeng Tim TMC BPPT
Hujan buatan tak lepas dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Ini adalah upaya campur tangan manusia terhadap potensi cuaca untuk keperluan sumber daya air di atmosfer.
Dalam penerapan teknologi ini, BP Batam bekerja sama dengan Tim TMC dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).