TRIBUN WIKI
Dikecam di Indonesia karena Dukung LGBT, Simak Sejarah PT Unilever
PT Unilever menuai banyak kecaman dari masyarakat Indonesia setelah menyatakan diri untuk mendukung gerakan Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer.
TRIBUNBATAM.id - PT Unilever menuai banyak kecaman dari masyarakat Indonesia setelah menyatakan diri untuk mendukung gerakan Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer (LGBTQ).
Hal itu diketahui dari postingan yang diunggah akun Instagram Unilever Global, @unilever, Jumat (19/6/2020).
"Kami berkomitmen untuk membuat kolega LGBTQ+ kami bangga dengan kami," tulis, akun Instagram @unilever seperti dikutip Tribunnews.com, Kamis (26/6/2020).
Kendati pernyataan tersebut diunggah oleh Unilever Internasional, bukan Unilever Indonesia, tak sedikit warganet yang mengecam postingan tersebut.
Unilever adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Rotterdam, Belanda (dengan nama Unilever N.V.) dan London, Inggris (dengan nama Unilever plc.) .
• Disebut Tercemar Bakteri Listeria dan Harus Ditarik, Kenali Manfaat Jamur Enoki
Unilever memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan juga perawatan tubuh. Unilever adalah produsen barang rumah tangga terbesar ketiga di dunia, jika didasarkan pada besarnya pendapatan pada tahun 2012, di belakang P&G dan Nestlé.
Unilever juga merupakan produsen olesan makanan (seperti margarin) terbesar di dunia.
Unilever adalah salah satu perusahaan paling tua di dunia yang masih beroperasi, dan saat ini menjual produknya ke lebih dari 190 negara.
Sejarah
Sejak didirikan pada tanggal 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia.
Unilever telah menemani masyarakat Indonesia melalui produk dari berbagai kategori, seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall’s, Royco, Bango, dan masih banyak lagi.
Setelah lebih dari 85 tahun berdiri, misi Unilever tidak pernah berubah yaitu memasyarakatkan kehidupan yang berkelanjutan (ramah lingkungan dan memberikan manfaat positif kepada masyarakat).
Unilever selalu berupaya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap harinya melalui produk-produk dan kampanye Unilever.
Unilever juga menginspirasi masyarakat untuk mengambil tindakan kecil dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menambah perubahan besar bagi dunia.
Dalam melakukan bisnis, Unilever telah mengembangkan cara-cara baru yang akan memungkinkan Unilever terus berkembang seraya mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan dampak sosial positif bagi masyarakat.
Saham Unilever Indonesia pertama kali dibuka untuk publik pada tahun 1981 dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982.
Pada akhir 2015, Unilever Indonesia menjadi perusahaan terbesar keempat berdasarkan kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia.
Brand
Saat ini, Unilever Indonesia memiliki 44 brand dan juga sembilan pabrik yang bertempat di area industri Jababeka- Cikarang, Rungkut-Surabaya, dan kantor pusat di Tangerang.
Kesembilan pabrik Unilever, serta produk-produk yang dihasilkan dari sembilan pabrik tersebut telah mendapatkan sertifikasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Unilever memiliki 1.000 stock keeping unit (SKU) yang dipasarkan melalui lebih dari 800 jaringan distributor independen yang menjangkau ratusan ribu toko di seluruh Indonesia.
-Surf
- Rinso
- Buavita
- Sunsilk
- Fair & Lovely
- Pepsodent
- Molto
- Lifebuoy
- Clear
- Close Up
- Citra
- Axe
- Royco
- Kecap Bango
- SariWangi
- Blue Band
- Wall's
- Sunlight
- Pond's
- Lux
- Rexona
- Pure It
- CIF
- Vaseline
- Dove
- Domestos Nomos
- Viso
- Wipol
- Vixal
- Lipton
- She
- Molto
- SASEBU™
- SuperBusa
- Lifebuoy. (*)
*Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Unilever'.