Sukses Tes Pada Hewan, Inggris Mulai Lakukan Uji Coba Vaksin Covid-19 ke Manusia

Inggris telah melakukan uji coba vaksin virus Corona kepada manusia. Sejumlah relawan di Inggris telah diimunisasi dengan vaksin Covid-19 tersebut.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Virus Corona ( Covid-19 ). Uji coba vaksin virus Corona pada manusia dimulai di Inggris. 

Pendekatan baru

Banyak vaksin didasarkan pada bentuk virus yang dilemahkan atau dimodifikasi atau bagian dari itu.

Akan tetapi, vaksin Imperial didasarkan pada pendekatan baru menggunakan untaian kode genetik sintetis yang disebut RNA, yang meniru virus.

Setelah disuntikkan ke otot, RNA menguatkan diri, menghasilkan salinan sendiri, dan menginstruksikan sel-sel tubuhnya untuk membuat salinan protein lonjakan yang ditemukan di bagian luar virus.

Oleh karena itu, harus melatih sistem kekebalan untuk mengenali dan melawan corona virus tanpa harus mengembangkan Covid-19.

Karena hanya sejumlah kecil kode genetik yang digunakan dalam vaksin Imperial maka menunjukkan perkembangan berarti.

Tim Imperial menyebutkan, satu liter bahan sintetisnya akan cukup untuk menghasilkan dua juta dosis.

Dosis-dosis tersebut telah diproduksi di Amerika Serikat, tetapi akhir tahun ini manufaktur beralih ke Inggris sehingga jika dan ketika perlu diproduksi secara massal, dapat dilakukan di sini.

Semua uji klinis dimulai dengan hati-hati dan perlahan untuk mengurangi risiko keamanan.

Ketika vaksin Oxford dimulai pada April 2020, hanya dua sukarelawan yang diimunisasi pada hari pertama.

Sifat unik dari vaksin Imperial berarti bahwa hanya satu sukarelawan akan diimunisasi pada hari pertama, diikuti oleh tiga lagi setiap 48 jam. Setelah sekitar satu minggu, angka akan perlahan-lahan meningkat.

Berbeda dengan vaksin Oxford yang menggunakan satu dosis, sukarelawan dalam uji coba Imperial akan mendapatkan dua suntikan, terpisah selama empat minggu.

Profesor Shattock dan timnya mengatakan, tidak ada masalah keamanan soal vaksini ini karena hanyalah pembaruan dari pendekatan yang digunakan selama ini dan mereka melanjutkannya dengan hati-hati.

Ada lebih dari 120 vaksin corona virus yang tengah dalam pengembangan awal di seluruh dunia.

Sementara itu, 13 vaksin berada dalam uji klinis, yaitu 5 di China, 3 di Amerika Serikat, 2 di Inggris, dan masing-masing 2 di Australia, Jerman, dan Rusia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved