Jika Polisi Lamban Memproses Kasus Pembakaran Bendera PDIP, 2 Hal Ini Bisa Muncul Menurut IPW
IPW mendesak polisi bekerja cepat mengungkap dan menuntaskan kasus pembakaran bendera PDIP.
Ditanya Polisi
Edy Mulyadi juga mengonfirmasi dirinya sempat diundang ke Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi.
Pernyataannya dibuat dalam video berdurasi 16 menit 17 detik dan telah diunggah oleh channel YouTube QIEM INSPIRASI.
Edy sendiri sudah mengkonfirmasi bahwa benar itu video yang dibuat oleh dirinya, meski bukan dia yang mengunggah ke YouTube.
"(Video) Yang bikin saya. Tapi yang mengunggah QIEM INSPIRASI," terang Edy.
Dalam video tersebut, Edy mengonfirmasi benar dirinya diperiksa oleh kepolisian terkait pembakaran bendera PDIP, Kamis (25/6/2020).
"Kabarnya saya diperiksa sama polisi."
"Pertama, betul kemarin saya di Polda, saya menyebutnya bukan diperiksa tapi diklarifikasi."
"Klarifikasi jadi kita ngobrol enak, bercanda-canda."
"Memang pertanyaannya seputar pembakaran bendera, seputar bubarkan PDIP, seputar turunkan Jokowi," imbuhnya.
Edy menegaskan, pembakaran bendera PDIP adalah accident.
Edy mengatakan para polisi yang turut serta dalam rapat pihaknya pasti sudah memberikan laporan memang tidak ada rencana pembakaran bendera.
"Jangankan rencana, dibahas aja enggak. Jangankan dibahas, disinggung aja enggak."
"Kepikiran juga enggak, karena enggak disinggung sama sekali dalam rapat-rapat. Tidak ada," paparnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Dua Hal yang Bisa Muncul Jika Polisi Tak Tuntaskan Kasus Pembakaran Bendera PDIP Menurut IPW