Menganggur Selama Pandemi Covid-19, Terapis di Tangsel Beralih jadi PSK, Jajakan Diri via 'Open BO'
"Jadi gini, kan ditutupin semua itu spa massage. Mereka kan sudah berapa bulan ini, sudah enggak makan ini. Jadilah ada BO di hotel-hotel," ujarnya.
TRIBUNBATAM.id, SERPONG - Satuan Pamong Praja Kota Tangerang Selatan mendapati terapis spa dan massage beralih profesi menjadi pekerja seks komersial.
Hal itu terkuak saat Satpol PP Kota Tangerang Selatan melakukan operasi ke beberapa hotel selama panemi covid-19.
Pandemi virus corona atau Covid-19 membuat sejumlah kota termasuk Tangerang Selatan (Tangsel) melarang gerai pijat dan spa beroperasi.
Namun, tutupnya gerai tersebut tak lantas menghilangkan kebutuhan pelanggannya untuk pijat dan dan kebutuhan para terapisnya mencari uang.
Satpol PP Tangsel mendapati banyaknya terapis yang menjadi pekerja seks komersial (PSK) lewat open BO.
Sebulan belakangan, setidaknya sudah tiga kali Satpol PP merazia PSK di sejumlah hotel.
• Bacaan Doa, Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud, Banyak Memiliki Keutamaan, Dijauhkan dari Penyakit
• Maju Lewat Jalur Independen, Rian Ernerst Mengaku Tak Gentar Ikut Pilwako Batam
• Tersangka Korupsi Izin Bauksit Kena Tipu, Setor Rp 500 Juta, Minta Kasusnya Diamankan
Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangsel, Muksin Al Fachry, mengatakan, selain PSK, didapati juga pasangan selingkuh sedang satu kamar di hotel itu.
"Yang dibawa ke kantor dari Hotel Kinari, Hotel RedDooorz dan Hotel OYO di Rawa Buntu. Ada 22 orang semalam. Pasangan selingkuh, pasangan mesum. Delapan pasang selingkuh terus ada tiga cewek jualan gitu. Iya pada bawa kondom, BO mereka, booking booking booking," papar Muksin saat dihubungi TribunJakarta.com, Jumat (26/6/2020).
Sebanyak 22 pasangan itu dibawa ke kantor Satpol PP untuk dibina sebelum akhirnya mereka diperbolehkan pulang.

Muksin yang turut memberikan pembinaan, juga mendengar keluh kesah para PSK itu.
Mereka sudah lebih dari dua bulan tidak mendapatkan penghasilan karena panti pijat tempatnya bekerja dilarang buka.
Setali tiga uang, pelanggan mereka di gerai "massage and spa" juga membutuhkan servis para terapis itu.
"Jadi gini, kan ditutupin semua itu spa massage. Mereka kan sudah berapa bulan ini, sudah enggak makan ini. Jadilah ada BO di hotel-hotel," ujarnya.
Hotel-hotel berbiaya sewa murah pun menjadi sasaran "kantor" baru mereka.
"Karena ditutup, jadilah mereka pakai hotel-hotel yang murah itu," tutupnya.
(TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gara-gara Pandemi Corona, Terapis di Tangsel Banyak yang ''Open BO'', Ini Penjelasan Satpol PP