BATAM TERKINI
Tarif BPJS Kesehatan Naik Jadi Sorotan, Warga Batam: Dipakai Atau Tidak, Kita Tetap Bayar
Dia mengatakan kalau iuran BPJS dinaikkan dan semuanya disamaratakan, sangat menyiksa masyarakat khususnya peserta mandiri.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan naik. Hal inipun ditanggapi pesertanya.
Satu di antaranya, Parlin, peserta BPJS Kesehatan dari Batam, Kepri.
Parlin mengatakan, ia menjadi peserta BPJS Mandiri lahir dari kesadarannya sendiri.
Setiap tanggal 10 setiap bulannya dia selalu membayar iuran BPJS.
"Kita tidak dibantu siapapun, walaupun kita tidak pernah gunakan tetapi selalu kita bayar,"kata Parlin, Rabu (1/7/2020).
Dia juga mengatakan kalau iuran BPJS dinaikkan dan semuanya disamaratakan sangat menyiksa masyarakat khususnya peserta mandiri.
• 34 Tahun Bertugas di Kepri, Ini Sederet Cerita AKP Sugianto, Pernah Bina Warga Suku Laut Nongsa
"Kita peserta mandiri ini, dipakai tidak dipakai, kita tetap bayar, bukan hanya itu. Sekarang semua sistem online, kalau kita menunggak, mau kredit pun tidak bisa,"kata Parlin.
"Jadi serba salah kita hari ini, kalau kita tidak bayar iuran BPJS maka kita akan terbengkalai khususnya saat mau kredit. Sementara kalau sudah daftar seumur hidup harus bayar," sambungnya.
Di tengah wabah virus corona saat ini, iapun mengeluhkan ekonominya yang kena dampak.
"Jadi bagaimana kita mau bayar iuran,"kata Parlin.
Karena itu, ia meminta agar iuran BPJS tidak dinaikkan.
Sebelumnya diberitakan, kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, membuat masyarakat mulai pusing.
Pasalnya kondisi ekonomi masyarakat saat ini hancur akibat wabah virus corona.
Kenaikan tarif BPJS Kesehatan di tengah wabah corona saat ini dinilai tambah menyengsarakan masyarakat, khususnya peserta BPJS mandiri.
Karena pembayarannya disisihkan dari penghasilan masyarakat itu sendiri.
Parlin Sihombing, warga masyarakat Sagulung, menyebut kebijakan menaikkan iuran BPJS saat ini.
Karena wabah corona yang terjadi sangat menyengsarakan masyarakat.
"Saya sejak adanya BPJS kesehatan, saya sudah menjadi peserta mandiri, jadi kalau iuran naik kita yang sengsara,"kata Parlin.
Dia mengatakan untuk peserta BPJS yang dibiayai oleh Pemerintah atau perusahaan kemungkinan kenaikan iuran tersebut tidak terasa.
"Tetapi untuk peserta BPJS Mandiri hal itu sangat terasa," kata Parlin.
• Tidak Berbahaya Tapi Mengganggu, Simak Gejala dan Penyebab Alergi, Debu hingga Makanan
Parlin mengatakan, sebelumnya dirinya bersama anggota keluarga terdaftar sebagai peserta BPJS kelas I.
"Namun karena kondisi ekonomi dan wabah corona yang terjadi pada bulan Februari 2020, dirinya menurunkan kelas dari Kelas I menjadi kelas II," kata Parlin.
Dia mengatakan, untuk kelas II dirinya juga sedikit kewalahan untuk membayar iuran di tengah Pandemi ini.
"Kalau hanya satu orang mungkin tidak seberapa, namun kita harus daftarkan anggota keluarga. Seperti saya ada empat anak, ditambah orangtua, jadi lumayan juga biayanya," kata Parlin.
Dia juga berharap kebijakan pemerintah untuk menaikkan BPJS agar ditunda dulu.
"Tidak ada warga yang tidak terdampak ditengah wabah corona ini, jadi kita berharap pemerintah membantu masyarakat," kata Parlin. (Tribunbatam.id/Ian Sitanggang)