TRIBUN WIKI

Tidak Berbahaya Tapi Mengganggu, Simak Gejala dan Penyebab Alergi, Debu hingga Makanan

Alergi adalah reaksi tubuh berlebihan terhadap senyawa asing yang biasanya tidak berbahaya. Reaksi ini salah satunya dipicu oleh sel darah putih.

FREEPIK.COM
Ilustrasi alergi. Pemicu alergi pada seseorang bisa sangat bervariasi, di antaranya yakni debu, serbuk sari, obat, makanan, gigitan serangga, rambut binatang, dan bahkan virus atau bakteri. 

- Susu

- Cokelat

- Telur

- Ikan

- Kacang

- Kerang

- Udang

- Gandum

- Pewarna dan pengawet makanan.

6. Obat

Beberapa orang mengalami reaksi alergi terhadap obat-obatan tertentu.

Terapi terbaik untuk mengatasi alergi obat adalah menghindari obat-obatan tersebut.

Ada sejumlah bahan dalam produk kosmetik dan parfum yang dapat memicu alergi pada beberapa orang.

Faktor risiko alergi

Orang dengan kondisi medis tertentu memiliki kemungkinan lebih besar mengalami alergi.

Faktor risiko alergi tersebut di antaranya, yakni:

- Pernah mengalami reaksi alergi yang parah

- Asma

- Polip di hidung

- Aering mengalami infeksi di hidung, telinga, atau saluran napas

- Memiliki kulit sensitif

- Terutama penderita eksem

Cara mengobati alergi

Melansir Buku Pengobatan Mandiri (2013) oleh Dewi Fitriani S.Si., Apt., alergi biasanya tidak dapat disembuhkan dengan obat.

Obat hanya dapat mengurai gejala alergi yang timbul.

Cara yang paling ideal adalah mengetahui dengan persis pemicu alergi dan menhindarinya.

Namun, hal ini tidak selalu dapat dicapai.

Oleh karena itu, orang yang memiliki alergi perlu memilih obat untuk meredakan gejala yang ditimbulkan alergi dengan tepat.

Jika reaksi yang ditumbulkan oleh alergi cukup parah, seperti kondisi yang semakin memburuk dengan cepat, sulit bernapas, ruam yang sangat luas, atau tidak sadarkan diri, maka sebaiknya segera menghubungi dokter atau rumah sakit.

Sementara, reaksi alergi yang ringan bisa diatasi dengan obat-obatan tertentu yang mengandung loratadin, cetirizine, atau fexofenadine.

Obat alergi tersebut adalah anti-alergi yang tidak menyebabkan kantuk dan bisa digunakan untuk jangka panjang.

Loratadin dan cetirizine dimakan sehari sekali dan bisa bertahap sampai 24 jam.

Tapi, cetirizine tidak disarankan untuk ibu hamil.

Dosin loratadin untuk mengobati alergi, yakni:

- Anak 2-6 tahun: 5 mg per hari

- Anak di atas 6 tahun dan dewasa: 10 mg per hari

Sementara, reaksi alergi yang timbul pada kuit bisa diatasi dengan mengoleskan krim yang mengandung hydrocortisone.

Sedangkan, ruam yang kecil bisa diatasi dengan kompres dingin atau es guna mengurangi gatal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alergi: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati". 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved