VIRUS CORONA DI ANAMBAS
Zona Hijau Corona, Kegiatan Belajar 104 Sekolah di Anambas Kembali Normal, Berlaku 13 Juli 2020
Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris sebelumnya sudah rapat dengan dinas terkait untuk menentukan kapan waktu mulai pelajar masuk sekolah.
"Katanya tanggal 13 Juni 2020 anak-anak sudah kembali ke sekolah. Semoga infonya benar lah. Biar anak-anak ni tak malas-malasan terus di rumah," tuturnya.
Seorang pelajar, Aldi mengatakan, belum ada pelajaran yang diberikan oleh guru karena ia baru lulus dari Sekolah Dasar (SD), dan baru akan melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini yang membuat ia lebih banyak berdiam diri di rumah.
Keluhan Guru Kebijakan Belajar dari Rumah
Kebijakan belajar dari rumah tidak hanya dikeluhkan oleh orang tua murid di Kabupaten Kepulauan Anambas saja.
Guru di Anambas juga mengeluhkan para murid yang semakin hari tidak mau mengikuti sistem belajar online dengan menonton siaran TVRI. Ketika ditanya, banyak alasan yang dilontarkan para murid itu.
Seorang guru di Anambas mengaku pusing melihat kelakuan murid-muridnya. Semenjak diberlakukan belajar di rumah, nilai murid yang ia bimbing semakin anjlok.

"Nilai mereka cukup menurun, apalagi sekarang semua murid harus nonton TVRI. Saat mereka menonton nanti mereka mencatat soal yang disiarkan kemudian mengisi jawabannya. Nah barulah nanti hasil jawaban itu yang dikirim ke saya," ujar R saat dihubungi via telepon, pada Senin (20/4/2020).
Ia mengaku kendala para muridnya tidak menonton siaran TVRI dikarenakan channel tersebut tidak ada di wilayah mereka.
"Setiap saya tanya alasan mereka semua sama, tidak ada siaran TVRI bu di rumah kami. Itu yang murid saya bilang," katanya.
Melihat situasi tersebut, ia sebagai guru memang harus berinisiatif bagaimana caranya agar muridnya tetap bisa mengerjakan soal yang disiarkan di TVRI. Ia juga mengaku sempat menyuruh murid-muridnya untuk menonton di YouTube secara streaming.
Namun jawaban murid lagi-lagi bikin geram. Mereka mengatakan tidak bisa membuka YouTube streaming.
"Karena mereka tidak ada siaran TVRI di rumah, saya sarankan buka streaming TVRI di YouTube, ada saja alasannya. Mereka bilang tidak paham buka streaming di YouTube," jelasnya.
Akhirnya, ia pun berinisiatif menonton siaran TVRI melalui YouTube setiap harinya. Kemudian mencatat soal yang ada lalu dikirim ke murid-muridnya.
"Jadi kita punya grup WhatsApp, nah soal yang sudah saya tonton saya kirim ke grup, nanti murid tinggal isi jawabannya kemudian kirim kembali dalam bentuk foto," tuturnya.
Ketika ditanya apakah cara belajar seperti ini efektif, ia mengaku sama sekali kurang efektif. Mengingat kebanyakan muridnya lebih mengerti belajar secara tatap muka ketimbang di rumah.