Mahathir Mohamad Tegaskan Anwar Ibrahim Tak Bisa Jadi PM Malaysia: Dia Tidak Populer

Mahathir Mohamad kembali angkat bicara terkait Anwar Ibrahim jika ingin menjadi Perdana Menteri Malaysia selanjutnya. Ia menyinggung soal tak populer.

The Straits Times
Mahathir Mohamad dan Wan Azizah Ismail. Mahathir tegaskan Anwar Ibrahim tidak bisa menjadi PM Malaysia. Lantas apa alasannya? 

TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Mahathir Mohamad kembali angkat bicara terkait Anwar Ibrahim jika ingin menjadi Perdana Menteri Malaysia selanjutnya.

Mantan Perdana Menteri Malaysia ini menegaskan jika Anwar Ibrahim tidak bisa menjadi penerusnya.

Lantas apa alasan Mahathir Mohamad menyatakan semua itu?

Dalam wawancara yang dilakukan secara daring dengan CNBC’s Street Signs Asia, dia ditanya mengapa tak segera menyerahkan jabatan PM Malaysia kepada Anwar.

"Dia tidak populer di kalangan publik Malaysia," ujar Dr M, julukan Mahathir Mohamad, sebagaimana diwartakan Malay Mail Rabu (1/7/2020).

Mahathir menerangkan, Anwar Ibrahim membutuhkan dirinya ketika aliansi Pakatan Harapan menumbangkan koalisi penguasa, Barisan Nasional, pada Mei 2018.

Respon Engku Emran Tahu Perceraiannya dengan Laudya Cynthia Bella Ikut Disoroti Media Malaysia

Mantan PM Malaysia dua kali itu menerangkan, dukungan dari etnis Melayu amatlah penting bagi partai politik untuk menang pemilu.

"Karena dia tidak populer, menjadi pemimpin partai multi-rasial, dia butuh pemimpin yang terkenal bagi Melayu untuk menang," jelasnya.

Karena itulah, mantan Ketua Partai Bersatu mengusulkan jalan tengah dengan menjadi perdana menteri interim selama enam bulan.

Strategi tersebut diberlakukan agar Pakatan Harapan bisa mengambil kekuasaan dari Perikatan Nasional, yang dipimpin PM Muhyiddin Yassin.

"Tawarannya adalah saya menjadi PM untuk ketiga kalinya. Tapi dia tidak setuju. Dia ingin menjadi kandidat PM," jelas Mahathir.

"Saya sudah menjanjikan akan mundur setelah enam bulan menjabat. Tapi Anwar tak sepakat. Itu membuat kami sulit bekerja sama," ungkapnya.

Dia berseloroh Anwar Ibrahim, yang adalah Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR), gagal dalam tiga edisi pemilu sebelum dia bergabung.

Baru setelah sang veteran bergabung, Pakatan menang pemilu 2018, dan mengalahkan Barisan Nasional yang berkuasa selama 60 tahun terakhir.

Pekan lalu kepada Asia Times, Dr M mengatakan keengganannya mendukung Anwar karena tak bisa mengumpulkan cukup dukungan untuk menggoyang pemerintahan Muhyiddin.

Kemudian pada Maret, mantan PM yang pernah berkuasa pada 1981-2003 tersebut menyatakan Anwar tak populer karena publik menganggapnya "liberal".

Saat itu, politisi yang mundur sebagai PM Malaysia pada Februari lalu menuturkan rakyat Negeri "Jiran" takut liberalisme bisa menggerus hak dan keistimewaan mereka.

Anaknya Diusulkan Jadi Calon Wakil Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad: Serba Salah

Anak dari mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad ikut menjadi sorotan terkait pencalonannya sebagai Wakil Perdana Menteri.

Mahathir Mohammad mengatakan soal usulan pencalonan anaknya yakni Datuk Seri Mukhriz Mahathir bukanlah datang darinya.

Dia juga menyingung tentang akan datangnya kritik dari berbagai pihak jika anaknya dicalonkan menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia.

"Saya sadar saya akan dikritik apabila mencalonkan anak saya Mukhriz sebagai Wakil Perdana Menteri II," ujar Mahathir di Kuala Lumpur, Senin (29/6/2020),

Mahathir mengatakan, usulan tersebut tidak datang dari dirinya karena, dalam pernyataan bersama Ketua Partai Amanah Mohamad bin Sabu dan Sekjen Partai DAP Lim Guan Eng pada 22 Juni 2020, pelantikan Mukhriz sebagai Wakil Perdana Menteri II sudah disebut.

"Saya berada dalam keadaan serba salah. Di waktu saya jadi Perdana Menteri kali pertama saya telah larang anak saya dari bergiat dalam politik, khusus sebagai anggota partai pemerintah.

Saya tidak mau dituduh mempraktekkan nepotisme, memberi keistimewaan kepada keluarga saya," katanya.

Namun karena dirinya tidak lagi menjadi perdana menteri, ujar Mahathir, tanggung jawab menjaga nama dirinya tidak sepatutnya dipikul terus menerus oleh anaknya.

Menurut Mahathir, anaknya bebas untuk berpolitik dan berhasil atau tidaknya sang anak dalam perpolitikan tergantung pada diri mereka sendiri.

"Apabila nama Mukhriz diusulkan untuk jabatan-jabatan tertentu, saya tidak ada hak untuk menentang karena kepentingan diri saya," katanya.

Dia mengatakan, terserah kepada masing-masing orang apakah mereka akan percaya pada penjelasannya itu.

"Sudah tentu orang yang bermusuhan dengan saya, akan mengatakan sinis. Ini saya terima karena memang ia adalah naluri manusia," katanya.

Mahathir dikeluarkan dari Partai Bersatu

Sebelumnya diberitakan, Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dikeluarkan dari keanggotaan Partai Pribumi Bersatu (Partai Bersatu).

Hal tersebut tertuang dalam surat pengurus Partai Bersatu yang ditujukan ke Mahathir yang beralamatkan di Yayasan Kepemimpinan Perdana, Putrajaya, Kamis (28/5/2020).

Surat dengan perihal kedudukan keanggotaan sebagai anggota Partai Bersatu di bawah pasal 10.2.2 dan 10.2.3 undang-undang partai tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Partai Bersatu, Kapten Muhammad Suhaimi Bin Yahya dengan tembusan Presiden dan Sekjen Partai Bersatu.

Surat pada 15 Mei 2020 itu menginformasikan kedudukan kursi Mahathir di parlemen adalah di blok yang tidak mendukung pemerintah Perikatan Nasional yang dipimpin Perdana Menteri Muhyiddin Yassin merangkap Presiden Partai Bersatu.

Dalam sidang parlemen pada 18 Mei 2020, Mahathir juga telah menyertai dan duduk dengan partai oposisi.

Maka dari itu diinformasikan menurut pasal 10.2.2 dan 10.2.3 Undang-Undang Partai Bersatu keanggotaan Mahathir adalah terhenti serta merta.

Sementara itu media officer Mahathir, Sufi ketika dikonfirmasi melalui grup WhatsApp mengatakan saat dirinya meninggalkan kantor surat tersebut belum terlihat.

"Saat kami semua meninggalkan kantor malam ini, surat fisik belum terlihat," ujarnya.

Sedangkan orang dekat Muhyiddin Yassin ketika dikonfirmasi kebenaran surat tersebut membenarkannya.

Mahathir Mohamad Turun Jabatan, Ungkap Tak Bermaksud Beri Jalan Bagi Anwar Ibrahim

Ketegangan antara politisi Malaysia yakni Mahathir Mohamad dengan Anwar Ibrahim terus berlanjut.

Terbaru, Dr Mahathir Mohamad angkat bicara terkait turunnya jabatan sebagai calon Perdana Menteri dari Pakatan Harapan (PH).

Mantan Perdana Menteri Malaysia itu mengatakan dengan mundur, bukan berarti memberi jalan bagi Datuk Seri Anwar Ibrahim untuk menduduki jabatan tersebut.

Dilansir Malay Mail pada Jumat (26/6/2020) Mahathir yang dikenal dengan panggilan Dr M mengatakan pada Asia Times bahwa apakah Anwar menjadi Perdana Menteri atau tidak, itu akan bergantung pada dukungan dari antara anggota parlemen.

Dia mengatakan hal itu ketika menyangkal bahwa dia lebih menyukai mantan wakil presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Datuk Seri Azmin Ali sebagai pengganti dirinya ketimbang Anwar Ibrahim.

"Tidak. Saya telah membuat janji saya. Saya akan mundur namun setelah itu, tergantung pada anggota Parlemen yang memberikan dukungan mereka kepada kandidat," ujar Mahathir.

Dia menambahkan, "Mereka dapat memilih Anwar, tentu saja, tetapi bisa jadi juga tidak ingin memilih Anwar. Itu terserah mereka, bukan saya yang memutuskan."

Dr M bersikeras bahwa meski dia bisa mempengaruhi masalah itu sampai titik tertentu, keputusan pada akhirnya akan jatuh pada anggota parlemen PH.

Rencana transisi dari Dr M dan Anwar telah menjadi itikad buruk yang signifikan di PH ketika mantan PM Malaysia itu berulang kali menolak untuk menyatakan kapan dia akan turun untuk digantikan Anwar Ibrahim.

Masalah ini juga diyakini telah memicu runtuhnya administrasi PH pada Februari lalu ketika Dr Mahathir mengakui dirinya diarahkan untuk percaya bahwa Anwar sedang menyiapkan manuver melawannya.

Dr Mahathir mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada akhir Februari sementara Bersatu menarik diri dari koalisi PH.

PH kembali mengusulkan rencana transisi di mana Dr Mahathir akan menjadi perdana menteri selama enam bulan dengan Anwar sebagai wakilnya yang akan menggantikannya setelah itu, sebagai bagian dari kampanye untuk mendapatkan kembali kendali atas pemerintah federal.

Terlepas dari upaya DAP (Democratic Action Party) dan Amanah untuk meyakinkan Anwar bahwa ini adalah tindakan terbaik, dia dan PKR dengan tegas menolaknya.

(*)

Kapal Pembawa Sembako Tujuan Malaysia Karam Usai Diterjang Ombak Besar

Cegah Penyebaran Covid-19, Pasangan Ini Gelar Pernikahan Drive-Thru di Malaysia hingga Viral

Anaknya Diusulkan Jadi Calon Wakil Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad: Serba Salah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahathir Tegaskan Anwar Ibrahim Tak BIsa Jadi PM Malaysia, Ini Alasannya".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved