Viral Rumah di Tangerang Kota Posisinya di Tengah Jalan, Sering Ditabrak hingga Dinding Jebol

Aneh tapi nyata mungkin itulah pepatah yang menggambarkan kondisi jalan di Jalan Maulana Hasanudin, Batuceper, Kota Tangerang ini.

(Warta Kota/Andika Panduwinata)
Anwar Hidayat (52), pemilik rumah di tengah jalan di Jalan Maulana Hasanudin, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang menceritakan mengenai surat rumahnya dibawa kabur hingga digadai ke bank oleh oknum tak bertanggung jawab. 

"Semoga saja rencana untuk pembayarannya bisa menghasilkan win win solution," tutur Anwar.

Duluan Terjun di Dunia Musik, Rara Sekar Heran Namanya Selalu Dikaitkan dengan Isyana Sarasvati

Lewat Video Musik How You Like That, BLACKPINK Pecahkan 5 Rekor dari Guinness World Records

Berdiri Sejak 13 Tahun di Tengah Jalan Kota Tangerang Akhirnya Akan Digusur, Kamis (2/7/2020)
Berdiri Sejak 13 Tahun di Tengah Jalan Kota Tangerang Akhirnya Akan Digusur, Kamis (2/7/2020) ((Wartakotalive.com/Andika Panduwinata))

Rumah Reyot di Kompleks Apartemen Thamrin

Satu rumah tua masih berdiri di area Apartemen Thamrin Executive Residence , Jalan Kebon Melati, Jakarta Pusat.

Rumah tersebut berada di belakang apartemen.

Pembangunan gedung-gedung tinggi nan mewah di Jakarta sering menyisakan pilu tersendiri bagi warga setempat.

Tempat yang dulunya adalah permukiman warga seketika berubah menjadi gedung-gedung tinggi.

Seperti yang terjadi pada Gedung Apartemen Thamrin Executive Residence, Jalan Kebon Melati, Jakarta Pusat.

Dahulu, lahan yang dipakai apartemen itu adalah permukiman warga.

Bahkan ada pula lapangan bola tempat masyarakat kerap bermain bola, layangan, saling bertegur sapa, dan bercengkerama dengan warga lainnya secara turun-temurun.

Rumah Lieus yang berada di dalam kawasan Apartemen Thamrin Executive Residence, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Rumah Lieus yang berada di dalam kawasan Apartemen Thamrin Executive Residence, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. ((Warta Kota/Junianto Hamonangan))

Lies adalah satu warga Kebon Melati yang masih bertahan tinggal di kompleks apartemen mewah itu.

Namun bukan di dalam unit apartemennya melainkan di tinggal di rumah reyot yang ada di dalam kompleks apartemen.

Ia bercerita, dahulu warga yang tinggal di kawasan itu sedikit.

"Dulunya cuma ada dua hingga tiga rumah lah, itu juga rumah saya dan keluarga saya samping-sampingan.

Dahulu tidak masuk listrik di sini pas zamannya Belanda dan Jepang menjajah Indonesia," ujar Lies kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Jumat (20/9/2019).

Lalu lambat laun pada tahun 1990-an listrik mulai ada di kawasan rumahnya dan warga pun semakin banyak yang bermukim di kawasan itu.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved