Hadiri Acara Pidato Calon Mertua, Pacar Donald Trump Jr Positif Terinfeksi Covid-19

Kekasih Donald Trump Jr, Kimberly Guilfoyle dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 usai menghadiri acara pidato calon mertuanya, Presiden Donald Trump

instagram/whitehouse
Pidato Presiden AS Donald Trump. Pacar putra sulung Donald Trump terinfeksi Covid-19. 

TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON - Kekasih Donald Trump Jr, Kimberly Guilfoyle dinyatakan positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19.

Ia dinyatakan positif Covid-19 usai menghadiri acara pidato calon mertuanya, Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump.

Diketahui, Donald Trump Jr yang merupakan putra sulung Donald Trump hadir bersama mantan pembawa acara Fox News tersebut untuk perayaan pesta kembang api di Mount Rushmore.

Laporan dari New York Times yang dilansir AFP Sabtu (4/7/2020) mengatakan, Guilfoyle segera diisolasi setelah diketahui terjangkit corona dalam tes rutin yang dilakukan terhadap orang-orang yang memiliki kontak dekat dengan Presiden AS.

Dalam sebuah pernyataan kepada surat kabar itu, Kepala Staf Komite Keuangan Kampanye Trump Sergio Gor mengatakan, "Dia baik-baik saja, dan akan diuji ulang untuk memastikan diagnosisnya benar karena dia tanpa gejala."

"Sebagai tindakan pencegahan (dia) akan membatalkan semua acara yang akan datang. Donald Trump Jr diuji negatif, tetapi sebagai tindakan pencegahan juga mengisolasi diri dan membatalkan semua acara publik," ujar Gor.

Kimberly Guilfoyle (kanan) dan Donald Trump Jr. tiba di sebuah rapat umum untuk Presiden AS Donald Trump, untuk secara resmi meluncurkan kampanye Trump 2020, di Amway Center di Orlando, Florida pada 18 Juni 2019.
Kimberly Guilfoyle (kanan) dan Donald Trump Jr. tiba di sebuah rapat umum untuk Presiden AS Donald Trump, untuk secara resmi meluncurkan kampanye Trump 2020, di Amway Center di Orlando, Florida pada 18 Juni 2019. (AFP)

Inilah Langkah yang Harus Ditempuh Kanye West, Jika Serius Ingin Jadi Presiden Amerika Serikat

Guilfoyle adalah orang positif corona ketiga yang dekat dengan Presiden AS ke-45 tersebut.

Sebelumnya ada pelayan pribadi Trump dan Sekretaris Pers Wakil Presiden, Katie Miller.

Pakar Penyakit Menular Anthony Fauci mengatakan, pandemi corona telah merenggut hampir 130.000 nyawa orang AS.

"Menempatkan seluruh negara dalam bahaya," kata Fauci.

Melansir Reuters pada Jumat (3/7/2020), kasus baru corona di AS pada Kamis (2/7/2020) dikabarkan mencapai lebih dari 55.000, yang menjadi kasus harian terbesar dibandingkan negara lainnya.

Baru dua minggu lalu, AS melaporkan kasus baru corona dalam sehari mencapai sekitar 22.000 kasus.

Menurut data Reuters, kasus baru meningkat di 37 dari 50 negara bagian AS dalam 14 hari terakhir.

Di AS tingkat pengujian virus semakin masif, yang diikuti peningkatan persentase kasus positif corona dan pasien corona rawat inap.

Secara nasional, hasil tes minggu lalu menunjukkan 7 persen orang positif corona. Angka itu naik 5 persen dari capaian minggu sebelumnya.

Tingkat tes positif corona di Arizona mencapai 24 persen pada minggu lalu, Florida 16 persen.

Nevada, South Carolina, dan Texas semuanya mencapai 15 persen.

Lonjakan kasus corona di seluruh negara bagian AS selama sepekan terakhir membuat beberapa gubernur menghentikan rencana untuk pembukaan kembali setelah menerapkan lockdown.

Kasus virus Corona sampai dengan saat ini masih menunjukkan peningkatan.

Kawal Kampanye Trump, Dua Pengawal Presiden Amerika Serikat Terinfeksi Covid-19

Pasukan Pengaman Presiden ( Paspampres) atau pengawal Presiden Donald Trump dinyatakan tertular Covid-19.

Dua orang pengawal Trump itu terinfeksi virus Corona usai mengawal kampanye Presiden Amerika Serikat.

Trump diketahuo pergi berkampanye ke Tulsa, Oklahoma, Minggu (21/6/2020) lalu.

Akibatnya, lusinan personel Paspampres Amerika Serikat ( AS) lainnya harus melakukan isolasi sendiri.

Sebelumnya Trump telah dikritik lantaran ngotot mengadakan kampanye pemilu, di kota yang jumlah kasus virus Coronanya sedang meningkat.

Bahkan sebelum kampanye dimulai, enam orang di tim kampanye Trump juga tertular penyakit itu lalu bertambah dua orang lagi.

Dilansir dari BBC Kamis (25/6/2020), Paspampres tidak mengungkap berapa total anggotanya yang terinfeksi atau diisolasi.

The Washington Post melaporkan, keenam anggota tim kampanye Trump yang positif corona sebelum kampanye, dua di antaranya adalah Paspampres.

Mereka berdua datang ke briefing pada Jumat (19/6/2020) bersama puluhan anggota Paspampres lainnya.

Meski begitu, mereka tetap menjalankan tugas masing-masing setelah hasil tes sudah keluar dan hasilnya positif.

Demikian laporan The Washington Post berdasarkan keterangan sumber-sumber di acara tersebut.

Seorang pejabat penegak hukum mengatakan kepada CNN, bahwa anggota Paspampres yang dikarantina hanya sedikit, berjumlah belasan.

Juru bicara Paspampres Catherine Milhoan mengatakan, mereka tetap "siap siaga memenuhi semua tugas yang diberikan."

"Setiap implikasi bahwa kami dalam beberapa hal tidak siap atau tidak mampu menjalankan tugas, itu tidak benar," tambahnya dikutip dari BBC.

CNN juga mengutip surel internal yang menuliskan, Paspampres yang terlibat dalam perjalanan presiden sekarang harus diuji 24-48 jam sebelum penugasan.

Saat menghadiri kampanye Trump di Tulsa, orang-orang tidak diwajibkan memakai masker atau menerapkan social distancing, tetapi mereka harus menjalani pemeriksaan suhu.

Mereka juga harus menandatangani surat yang menyatakan tidak akan menuntut kampanye Trump jika tertular Covid-19.

Menurut departemen pemadam kebakaran Tulsa, sekitar 6.200 orang datang ke kampanye tersebut.

Namun panitia kampanye Trump membantahnya, dengan mengklaim jumlah peserta dua kali lebih banyak di dalam.

Sampai sekarang belum diketahui apakah kampanye itu akan berdampak pada tingkat infeksi di Tulsa.

Namun pada Rabu (24/6/2020) para pihak berwenang melaporkan 259 kasus baru di kota itu.

Sementara itu New York, New Jersey, dan Connecticut telah meminta orang-orang yang bepergian dari negara-negara bagian yang mengalami lonjakan kasus, untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Negara-negara bagian yang dimaksud antara lain Alabama, Arkansas, Arizona, Florida, North Carolina, South Carolina, Texas, dan Utah, urai Gubernur New York Andrew Cuomo dikutip dari BBC.

Universitas Washington memperkirakan jumlah kematian di Negeri "Paman Sam" akan mencapai 180.000 pada Oktober. Tapi jika 95 persen warga AS memakai masker, angka perkiraannya turun ke 146.000.

Sejauh ini AS telah mencatatkan lebih dari 2,3 juta kasus virus Corona dengan jumlah kematian di atas 121.000.

Para pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan, minggu-minggu mendatang akan sangat krusial dalam penanganan wabah virus Corona.

Joe Biden Resmi Maju Capres 2020, Singgung Donald Trump Pemecah Belah Amerika Serikat

Donald Trump akan kembali mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) di pemilu 2020 ini.

Siap menghadapi Donald Trump, Joe Biden secara resmi telah mengamankan posisi untuk ikut maju sebagai calon Presiden Amerika Serikat.

Ia akan maju sebagai perwakilan dari Partai Demokrat.

Dengan demikian, eks Wakil Presiden AS di masa kepemimpinan Barack Obama itu pada November mendatang bakal menghadapi Donald Trump.

Biden menjadi calon kuat dari Demokrat sejak saingannya, Bernie Sanders, mundur dari persaingan pada April.

Namun Biden harus mengamankan sejumlah delegasi lebih dulu dari pemilihan pekan ini di tujuh negara bagian dan Distrik Columbia.

Hasil pemilihan pada Jumat malam (5/6/2020) waktu setempat mengukuhkannya sebagai capres AS 2020 dari Demokrat.

Dalam pernyataannya hari itu Biden berkata, "Adalah suatu kehormatan untuk bersaing bersama salah satu kelompok paling bagus yang pernah dimiliki Partai Demokrat, dan saya bangga mengatakan bahwa kita akan mengikuti pemilu ini sebagai sebuah partai yang bersatu."

Terkait pengumuman ini, tidak banyak keriuhan seperti biasanya dalam pengumuman capres, karena AS masih berkutat dengan pandemi virus Corona dan ditambah kerusuhan demo George Floyd.

Biden berujar, "Ini adalah masa yang sulit dalam sejarah Amerika, dan kemarahan Donald Trump, politik yang memecah belah bukanlah jawaban."

"Negara ini butuh kepemimpinan. Kepemimpinan yang menyatukan kita. Kepemimpinan yang bisa mempersatukan kita," lanjutnya dikutip dari Sky News.

Biden menghabiskan 36 tahun di Senat sebelum menjadi wakil presiden Barack Obama.

Ini adalah kesempatan ketiga Biden yang berusia 77 tahun, untuk menjadi presiden. Keberhasilannya dalam merebut nominasi Demokrat didorong oleh dukungan kuat dari pemilih kulit hitam.

Sejak meraih nominasi, Biden membangun kekuatan di kalangan kaum progresif, membentuk gugus tugas bersama kampanye Sanders, untuk menemukan solusi bersama dalam masalah-masalah utama seperti perawatan kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.

Sky News memberitakan, dukungan sayap kiri partainya dapat membantunya mengonsolidasikan basis Demokrat yang masih terpecah sejak primary 2016, dan akhirnya berimbas ke kekalahan Hillary Clinton dari Trump.

Tetapi itu juga dapat menghambat upaya Biden untuk membangun kembali koalisi Obama, yang kerap didefinisikan sebagai kaum minoritas dan generasi muda, serta orang-orang Amerika yang berpendidikan dan beberapa pemilih kelas pekerja.

Sejak pencalonannya, Biden berupaya menjadikan pemilu sebagai "pertempuran untuk jiwa dan bangsa".

Ia juga berjanji memulihkan martabat ke Gedung Putih sambil memperbaiki citra AS di panggung dunia.

Pendekatan semacam itu dinilai menjadi kebalikan dari Trump dibandingkan menawarkan ide-ide politik baru yang radikal.

Biden berjanji, "Saya akan menghabiskan setiap hari antara sekarang dan 3 November untuk berjuang mendapatkan suara orang Amerika di seluruh negara besar ini, sehingga, bersama-sama, kita dapat memenangkan pertempuran untuk jiwa dan bangsa ini, juga memastikan saat kita membangun kembali perekonomian, semua orang ambil bagian."

(*)

Amerika Serikat Borong 500.000 Paket Remdesivir, Digunakan Untuk Merawat Pasien Covid-19

China Pamer Kekuatan Militer di Laut China Selatan, Amerika Berikan Kecaman

Larang Penggunaan Aplikasi TikTok, Amerika Serikat Sambut Baik Keputusan India

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pacar Putra Sulung Donald Trump Terinfeksi Corona.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved