Konflik China dan Amerika Memanas, 2 Kapal Induk AS akan Menuju Laut China Selatan
Jeiley mengklaim latihan tersebut akan meningkatkan fleksibilitas operasional pasukan jika mereka diterjunkan untuk menanggapi situasi regional
TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) akan mengirim dua kapal induk beserta sejumlah kapal perang lainnya ke Laut China Selatan.
"USS Nimitz dan USS Ronald Reagan sedang menggelar latihan di Perairan Filipina dan Laut China Selatan," ujar Juru Bicara Armada Ketujuh, Letnan Joe Jeiley sebagaimana dikutip dari CNN melalui Kompas.com, Jumat (03/07/2020).
• Larang Penggunaan Aplikasi TikTok, Amerika Serikat Sambut Baik Keputusan India
Jeiley mengklaim latihan tersebut akan meningkatkan fleksibilitas operasional pasukan jika mereka diterjunkan untuk menanggapi situasi regional.

"Kehadiran dua kapal induk ini bukanlah respons terhadap kejadian politik atau peristiwa apa pun di dunia," sambung Jeiley.
Dia menambahkan, langkah tersebut merupakan salah satu dari banyaknya strategi Angkatan Laut AS mempromosikan keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-pasifik.
• Iran Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Latihan tersebut telah sejak lama direncanakan.
Namun baru terlaksana setelah China melakukan latihan militer di Kepulauan Parcel beberapa waktu lalu.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, berkicau di Twitter bahwa latihan militer China di Laut China Selatan sangat provokatif.

"Kami menentang klaim Beijing yang tidak berdasarkan pada hukum," ujar Pompeo pada Jumat.
Kepulauan Parcel sendiri diklaim oleh sejumlah negara, yakni China, Vietnam dan Taiwan.
• Klaim Bermula dari Eropa, Pakar di China Minta Spanyol Selidiki Asal Usul Covid-19
AS sejak lama menyatakan Beijing telah menerjunkan kekuatan militer di kepulauan itu dan membangun fasilitas militer.
Para pejabat AS mengatakan latihan militer AS di Laut China Selatan tidak digelar berdekatan dengan pulau-pulau yang disengketakan.

Pengerahan dua kapal induk bertenaga nuklir AS dan saling unjuk kekuatan militer menandakan peningkatan tensi antara AS dengan China atas sejumlah daerah sengketa, terutama Hong Kong.
• Bersiap Hadapi Gelombang Kedua Covid-19, China Ungkap Hasil Penelitian Antibodi Pada Kera
Berseteru dengan India
Di India, analis mengatakan telepon seluler (ponsel) dan produk farmasi dari China mungkin menjadi target serangan ekonomi India selanjutnya, yakni dikenai pajak masuk.