BATAM TERKINI

1.000 Pedagang TOS 3000 Batam Ikuti Rapid Test, Pengelola dan Disperindag Juga Tata Pasar

Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam dibantu Satpol PP memulai kegiatan rapid test kepada sejumlah pedagang di Pasar Tos 3000.

Editor: Sihat Manalu
TribunBatam.id/Hening Sekar Utami
Pedagang Pasar Tos 3000 menjalani rapid test Covid-19, Kamis (9/7/2020). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam dibantu Satpol PP memulai kegiatan rapid test kepada sejumlah pedagang di Pasar Tos 3000. Satpol PP menyerukan imbauan ke sekeliling Pasar TOS 3000 menggunakan Toa.

Personil Satpol PP mengimbau para pedagang pasar untuk mengikuti agenda rapid test yang sudah disediakan. Namun sebagian pedagang masih bergeming di tempatnya dan sibuk dengan transaksi jual beli dengan pengunjung pasar.

"Ayo ikuti rapid test di sebelah sana bapak ibu, demi Batam bebas Corona!" seru personel Satpol PP tersebut.

Sementara itu, seorang pedagang buah, Erin, mengaku sudah pernah rapid test sebelumnya. Ia masih ragu apakah akan mengikuti rapid test untuk kali ini atau tidak.

"Kemarin sudah rapid test, tadi katanya disuruh rapid test lagi," ujar Erin.
Ia menyatakan, kalau para pedagang lainnya mengikuti rapid test, ia mungkin juga akan mengikuti agenda tersebut. Dirinya juga mengakui tidak memiliki ketakutan terhadap rapid test tersebut.

"Kalau kita nggak ada sakit, ngapain harus takut," jawab Erin.

CATAT! Pasar Tos 3000 Batam Ditata Ulang hingga 3 Hari ke Depan, Pedagang Jalani Rapid Test

Rapid test dimulai pukul 08.00 WIB, walau hujan deras di Pasar Tos 3000, kegiatan rapid test di pasar tetap dijalankan. Di area lapangan parkir, tenda rapid test didirikan menjadi dua titik agar kegiatan rapid test dapat berjalan secara kondusif.

Sebagian pedagang bersikap kooperatif menjalani agenda ini, tetapi sebagian lainnya masih harus dijemput oleh personil polisi dan Satpol PP.

Seorang pedagang yang pertama kali mengikuti rapid test tampak ragu-ragu, dan enggan, terutama ketika salah satu jarinya ditusuk jarum untuk diambil darahnya.
"Aduh, sakit," seru pedagang tersebut.

Para pedagang Pasar Tos 3000 yang mengikuti rapid test memiliki tanggapan yang beragam tentang agenda pada Kamis (9/7/2020).

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau, tenda pemeriksaan rapid test cukup sepi menjelang siang dikarenakan hujan, dan beberapa pedagang sudah beranjak dari pasar.

Masih Malas Pakai Masker Siap-siap Didenda Rp 100 Ribu

"Tanggapan pedagang, pertama, ada yang lari-lari takut dirapid test, padahal sudah disosialisasikan sebelumnya," ujar Gustian.

Namun ternyata, ada juga pedagang yang justru menantikan agenda rapid test ini dimulai. Pedagang itu adalah Ardi, seorang penjaja masker kain yang beberapa waktu sekali berjualan di depan salah satu ruko Pasar Tos 3000.

Ketika pertama kali diperiksa, Ardi tampak antusias. Ia juga mengaku tidak takut sama sekali menjalani pemeriksaan rapid test tersebut.

"Nggak takut, ngapain takut. Justru saya nunggu-nunggu ini dari kemarin, karena penasaran reaktif apa tidak," ujar Ardi.

Ardi menyatakan jauh lebih mementingkan kesehatan dirinya beserta orang-orang di sekitarnya, ketimbang ketakutan terhadap ruang isolasi Covid-19.

Ia juga tidak terlalu memusingkan akan seperti apa hasil rapid test tersebut. Apabila non reaktif, ia akan sangat bersyukur, tetapi jika reaktif, dirinya siap dibawa langsung ke RSKI Covid-19 Galang.

"Saya sudah siap apapun hasilnya. Kalau mau diisolasi juga nggak apa-apa, yang penting kita tidak merugikan orang sekitar," tegas Ardi yang tengah menunggu hasil rapid test tersebut.

Pasar Juga Ditata

Penataan Pasar Tos 3000 juga dilakukan pada Kamis (9/7), menyambung agenda rapid test yang telah dilaksanakan sejak pagi.

Dalam kegiatan tersebut kurang lebih 100 personel gabungan TNI, Polri, Dinas Kesehatan Kota Batam, dan Satpol PP diterjunkan untuk mengamankan kegiatan rapid test, serta menjalankan penataan pasar.

"Nantinya setelah dibongkar, pasar akan disemprot disinfektan," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Gustian Riau, ditemui di lokasi pasar.

Rencananya, penataan akan dijalankan selama tiga hari, terhitung mulai Kamis. Target lokasi penataan dibuat bertahap, yaitu tahap pertama, satu blok di Pasar Tos 3000, tahap kedua di blok depan Hotel Allium, dan tahap ketiga di sekitar TOP 100.

"Ya, penataan akan tiga hari, mulai dari hari ini. Kalau hari ini, siang mulai penataan, dan disemprot semua," jelas Gustian.

Sementara itu, pedagang pasar yang dirapid test semula berjumlah 2.000 orang, sedangkan hari ini, targetnya baru 1.000 pedagang hingga siang.

"Yang 1.000 lainnya nanti kita lanjutkan di tahap ketiga," tambah Gustian.
Sebelumnya, pihak pengelola pasar sudah sempat menata lokasi pasarnya beberapa waktu yang lalu. Menurut Gustian, penataan yang sudah dilakukan pihak pengelola sudah bagus, tetapi diharapkan agar tenda dan meja-meja tempat berdagang dapat diseragamkan, supaya lebih rapi.

"Itu tugas pengelola untuk menyiapkan tenda dan meja yang seragam bagi para pedagang pasarnya," tambah Gustian.

Reaktif Langsung Dibawa ke RSKI Galang

Banyak pedagang Pasar TOS 3000 yang masih enggan mengikuti pemeriksaan rapid test. Bahkan di antara pedagang tersebut ada beberapa orang yang langsung mengemas dagangannya menjelang siang hari, kemudian beranjak dari lokasi pasar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau, menyatakan akan terus memberikan sosialisasi dan pengertian terhadap para pedagang yang belum dirapid test itu.

"Mungkin mereka masih takut. Kita kasih pengertian dulu, baru kalau hujan sudah reda, Satpol PP dan Polisi akan membujuk satu per satu untuk dirapid," ujarnya.

Apabila hasil rapid test pedagang pasar itu ada yang reaktif, menurut Gustian, yang bersangkutan akan langsung diamankan dan dibawa ke RSKI Covid-19 Galang saat itu juga.

"Reaktif langsung dibawa ke Galang," tambah Gustian.
Untuk itu, dua unit bus Trans Batam sudah dipersiapkan untuk mengangkut siapa-siapa saja yang memperoleh hasil reaktif pada pemeriksaan rapid test tersebut.

Setelah yang bersangkutan dibawa ke rumah sakit Galang, pihak petugas Disperindag akan mengurus segala perlengkapan inap di kediaman para pedagang reaktif rapid test itu masing-masing.

"Kalau dapat reaktif, baju-baju dia selama tiga hari di Galang sembari menunggu hasil tes selanjutnya, akan kita siapkan. Nanti ada petugas yang datang ke rumah," jelas Gustian. (hsu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved