PILWAKO BATAM

Rudi Tunggu SK DPP Nasdem Soal Pendampingnya di Pilwako Batam, Sang Istri Berlaga di Pilgub Kepri

Rudi mengatakan, ia masih menunggu SK dari DPP Partai Nasdem soal pasangannya untuk Pilwako Batam

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/HENING SEKAR UTAMI
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi. Ia menegaskan akan maju lagi untuk Pilwako Batam bersama Amsakar Achmad. Namun masih menunggu SK dari DPP Nasdem 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi kembali menegaskan akan maju lagi merebut kursi Batam 1 dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Batam, Desember mendatang.

Ketika ditanya soal calon pendampingnya, ia spontan mengiyakan akan berpasangan kembali dengan Amsakar Achmad yang kini menjadi Wakil Wali Kota Batam.

"Iya (dengan Amsakar)," jawab Rudi singkat, pada Jumat (10/7/2020) di Batam Center.

Namun ia mengatakan, keputusan itu belum bulat. Sebab Surat Keputusan dari DPP Partai Nasdem hingga saat ini belum dikeluarkan.

Rencananya, SK itu akan keluar pada pertengahan Agustus 2020.

Polisi Tetapkan 1 Tersangka, Terkait Kasus ABK WNI Meninggal, Jasad Disimpan di Freezer

Akui Penyebaran Covid-19 di Udara, Kini WHO Sebut Corona Tidak Terkendali

"Belum diputuskan ya, nanti tunggu SK keluar pertengahan Agustus," tambahnya.

Terkait para penantang baru yang akan bermunculan di Pilwako Desember mendatang, Rudi tak banyak berkomentar. Ia hanya menyatakan, semua orang berhak mencalonkan diri.

"Itu kan hak orang, ya siapa saja boleh nyalon, biar saja," komentarnya.

Sementara itu, sang istri, Marlin Agustina Rudi digadang-gadang akan maju sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Kepri. Meski hingga saat ini, keputusan pasangan calon gubernur yang mendampingi Marlin belum diputuskan, namun Rudi menegaskan Marlin akan maju sebagai Cawagub.

"Iya, Marlin untuk Cawagub," ujar Rudi membenarkan.

Dari Kawan Jadi Lawan

Dari kawan menjadi lawan. Selalu ada kejutan jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Wakil Gubernur Kepri.

Sejumlah partai politik mulai atur strategi untuk memenangkan Pilkada Kepri.

Dari sejumlah nama yang digadangkan maju pada Pilgub Kepri 2020, baru Soerya Respationo dan Iman Sutiawan yang mantap mengumumkan kepada publik.

Selain PDIP dan Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi koalisi mereka dalam Pilkada Serentak di Kepri pada 9 Desember 2020 itu.

Jika Soerya berpasangan dengan Iman Setiawan, keduanya sudah mendapatkan 15 kursi.

Di mana PDI Perjuangan memiliki delapan kursi, Gerindra empat kursi dan PKB tiga kursi di DPRD.

Lantas bagaimana dengan komunikasi politik PDIP dengan Partai Golkar?

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Soerya Respationo, mengaku tak ada arah komunikasi politik bersama DPD l Golkar Kepri.

Menurutnya, Golkar akan mengusulkan pasangan calonnya sendiri.

Pada Pemilihan Gubernur Kepri periode sebelumnya, Soerya Respationo pernah berpasangan dengan melawan duet (alm) Muhammad Sani dan Nurdin Basirun.

Mereka harus mengakui kekalahan dalam pesta demokrasi lima tahun sekali itu.

"Komunikasi koalisi dengan Golkar kami belum ada lakukan. Golkar sepertinya punya calon sendiri," ujarnya saat di Tanjungpinang, Kamis (9/7/2020).

Ansar Ahmad (kanan) dan Ria Saptarika (kiri) digadang Golkar maju di Pilgub Kepri
Ansar Ahmad (kanan) dan Ria Saptarika (kiri) digadang Golkar maju di Pilgub Kepri (TRIBUNBATAM/ALAM)

Ia mengatakan, saat ini partai yang sudah fix bersama koalisi PDI Perjuangan adalah PKB dan Gerindra.

Selain tiga partai politik tersebut, Soerya tak mengelak kalau ada komunikasi politik dengan sejumlah partai politik lain.

Soerya pun menginginkan dalam Pilgub Kepri ada lebih dari dua pasangan calon.

Ia berpendapat akan lebih banyak pilihan masyarakat dalam memilih pemimpinnya.

"Semakin banyak semakin bagus, pilihan masyarakat saat memilih figur pemimpin jadi lebih demokratis," ucapnya.

"Dengan PAN kami juga sudah berkomunikasi. Saat ini menunggu kabarnya saja," sebut Mantan Wakil Gubernur Kepri itu.

Tidak hanya nama Soerya Respationo-Iman Sutiawan, nama Ansar Ahmad-Marlin Agustina Rudi yang bakal berpasangan di Pilgub Kepri semakin kencang.

Anggota DPD Golkar Kepri, Agustar saat ditanyai Tribunbatam.id mengenai isu tersebut mengatakan, bahwa isu tersebut memang semakin kuat.

Ditanyakan kembali, apakah komunikasi politik Ansar-Marlin sering dilakukan?

"Kalau saya memang tidak pernah ikut bila ada pertemuan itu, tapi komunikasi itu ada, dan agak sering," ucapnya.

Ia pun menyampaikan, bahwa keputusan ahkir adalah hasil rekomendasi DPP. Baik Golkar maupun Nasdem.

"Itulah aturannya. Penentuan ada di DPP, hasil surveilah jadi pertimbangannya," ucapnya.

Nasib Isdianto

Pada Pilgub Kepri, Partai Golkar berpeluang berkoalisi dengan Partai NasDem.

"Insya Allah. Ada komunikasi di tingkat pusat untuk koalisi Nasdem-Golkar," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPW Nasdem Kepri Wan El Khenz, Rabu (08/07/2020).

Wan yang juga ketua penjaringan calon di Pilkada Kepri tak membantah, Ansar Ahmad akan dipasangkan dengan Marlin Agustina Rudi.

"Hasil rapat koordinasi bersama DPP Nasdem," ujarnya saat dikonfirmasi TribunBatam.id.

Wan menyatakan pihaknya telah mengajukan dua nama ke pengurus pusat, untuk selanjutnya diberikan restu maju di Pilgub Kepri mendatang.

Selain pasangan Ansar-Marlin, ia mengaku pasangan lain yang mereka ajukan adalah Isdianto-Marlin.

Plt Gubernur Kepri, Isdianto mengunjungi Posko Kampung Tangguh Perumahan Marbella, Batam Kota, Provinsi Kepri, Jumat (26/6/2020).
Plt Gubernur Kepri, Isdianto mengunjungi Posko Kampung Tangguh Perumahan Marbella, Batam Kota, Provinsi Kepri, Jumat (26/6/2020). (TribunBatam.id/Hening Sekar Utami)

"Nasdem Kepri mengajukan dua bakal calon gubernur, yakni Ansar-Marlin Agustin dan Isdianto-Marlin Agustin. Tapi, tampaknya DPP lebih condong berkoalisi ke Golkar," ujarnya.

Ia mengatakan komunikasi antara NasDem dan Golkar di Kepri sangat baik. Bahkan, ia memberi perumpamaan bahwa Golkar adalah 'ayah biologis' NasDem.

Wan juga memuji sosok Ansar, yang menurut dia pengalaman di dunia politik sudah teruji.

"Kami yakin dengan pengalaman Pak Ansar memimpin Bintan dua periode dan berhasil masuk DPR RI, diharapkan mampu membawa Kepri lebih baik," jelasnya.

Sebelumnya Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri, Isdianto dikabarkan mendapat dukungan dari Partai Hanura untuk maju pada Pilgub.

Bahkan, Isdianto diklaim telah mendapat surat rekomendasi dari partai besutan Wiranto tersebut.

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kepri, Uba Ingan Sigalingging menyatakan, surat yang diberikan ke Isdianto hanyalah surat tugas.

"Itu surat tugas," ujar Uba saat dikonfirmasi, Minggu (5/7/2020).

 Viral Emak-emak Ngamuk di Depan Penghulu Minta Batalkan Pernikahan Anaknya, Alasannya Bikin Ngakak

 Ramalan Zodiak Asmara Jumat 10 Juli 2020, Taurus Salah Jalur, Gemini Menghindar, Virgo Memendam Rasa

Menurut dia, surat tugas itu bisa dimaknakan dukungan, dengan catatan Isdianto harus menjalankan poin-poin dalam surat tersebut.

Sedangkan untuk komunikasi politik yang mengarah ke koalisi partai jelang Pilkada Serentak, Uba mengatakan pihaknya akan mengamanahkan ke bakal calon gubernur yang diberikan surat tugas oleh DPP Hanura langsung.

"Untuk komunikasi koalisi belum ada pembicaraan ke arah itu, karena yang melakukan komunikasi politik kandidat yang mendapat surat tugas.

Karena sifatnya yang maju yang melakukan komunikasi," ujarnya.

Ia juga tak menapik telah melakukan komunikasi politik ke bakal calon gubernur lain.

"Ke calon lain saat ini normal-normal saja. Kami sudah pada tingkat seleksi bakal calon di daerah dan kami serahkan kepada DPP untuk menentukan," jelasnya.

Hanura Kepri memiliki tiga kursi di DPRD dari 45 yang tersedia.

Jika Isdianto resmi mendapat rekomendasi dari pengurus pusat Hanura, ia harus bekerja keras mencari dukungan partai lain minimal yang memiliki tujuh kursi di DPRD Kepri.(TribunBatam.id/Endra Kaputra/Alamudin)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved