BATAM TERKINI

PASANGAN Terlalu Asyik Main HP Picu Perceraian di Batam, Selingkuh dan Ekonomi Masih Pemicu Terbesar

Pasangan yang terlalu asyik main ponsel disebutkan menjadi salah satu pemicu pertengkaran dan perceraian di Batam. Simak pemicu lainnya.

nextren
Ilustrasi. Pasangan yang terlalu asyik main hape telah memicu pertengkaran dan berujung pada perceraian di Batam. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Perselingkuhan disebut sebagai salah satu dari sekian faktor pemicu tingginya angka perceraian di Batam, Kepulauan Riau saat ini.

Humas Pengadilan Agama (PA) Batam, Barmawi menuturkan, angka perceraian di Batam saat ini terbilang tinggi.

Ia memang tak memastikan jumlah angka perceraian hingga saat ini.

Hanya saja, dari awal permohonan sampai ke tahap persidangan angka perceraian sekitar 1.000 kasus.

Dan permohonan yang paling mendominasi datang dari pihak istri.

"Tapi dari Januari hingga Juli 2020 ini, ada kurang lebih 1000 angka perceraian terjadi," ujar Barmawi.

Angka perceraian ini pada semester pertama 2020 ini mengalami kenaikan jika dibandingkan semester pertama tahun 2019 lalu.

KISAH Pilu 22 WNI ABK Kapal Lu Huang Yuan Yu 117, Diperbudak hingga Dikasih Makanan Kadaluwarsa

Barmawi mengatakan, selain faktor perselingkuhan pemicu perceraian ini, faktor lain juga ada adalah pasang surut ekonomi.

Kondisi itu membuat suami-istri sering cekcok.

Misalnya saja, karena salah satu dari pasangan keluar kota dan lama tidak ada kabar.

Yang tak kalah menarik pemicu perceraian di Batam, adalah ponsel.

''Ada salah pasangan yang asyik main ponsel atau gadget. Sehingga lupa dengan keluarga yang berujung pada pertengkaran. Ini juga salah satu faktor pemicu," kata Barmawi.

Pihak Pengadilan Negeri Agama Batam sendiri, katanya, telah melakukan upaya damai antara pihak suami-istri yang mengajukan permohonan.

Sebelum perkara perceraian itu bergulir di meja persidangan. Ada yang berhasil, dan ada juga yang bersikukuh untuk cerai (Tribunbatam.id/Leo Halawa)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved