Wanita Berhijab Pesan Minuman di Starbucks, di Gelasnya Ditulis 'ISIS' oleh Barista
Dikutip TribunTravel dari Today, wanita berhijab itu mengaku, barista menuliskan 'ISIS' pada gelas kopi pesanannya.
TRIBUNBATAM.id, MINNESOTA- Sungguh menyakitkan hati perlakuan yang diterima wanita muslim di Minnesota, Amerika Serikat (AS) ini.
Ia menjadi korban diskriminasi oleh barista di kedai kopi ternama Starbucks.
Dikutip TribunTravel dari Today, wanita berhijab itu mengaku, barista menuliskan 'ISIS' pada gelas kopi pesanannya.
Aishah (19), yang merupakan seorang mahasiswa di Minnesota mengatakan, dirinya memesan minuman di Starbucks St.Paul yang berada di supermarket Target pada Rabu (1/7/2020).
Aishah mengatakan, ia justru menemukan nama kelompok Islam militan tertulis di gelas plastik Starbucks.
• Beli Minuman Signature Chocolate di Starbucks Batam, Gratis 1 Minuman Berukuran Besar
• Pegawai Starbucks dapat Tips Rp 1,5 M karena Tolak Pelanggan Tanpa Masker, Begini Kabar Terbarunya
Mengetahui hal ini, Aishah memutuskan untuk bertanya pada barista yang membuat minuman pesanannya.
"Saya bertanya kepadanya (barista) mengapa dia menulis ini di gelas saya dan saya melanjutkan bertanya pada manajer," kata Aishah pada Today.
Setelah melayangkan protes pada manajer Starbucks, Aishah tidak menerima jawaban yang ia inginkan.
Aishah mengatakan, manajer melihat gelasnya dan mengatakan bahwa barista salah mengeja namanya.
Padahal ia telah mengulangi namanya beberapa kali ketika melakukan pemesanan.
Ia kemudian bertanya pada manajer lain yang setuju untuk berbicara dengan barista dan manajer.
• Larang Promosi Buy 1 Get 1 untuk Produk Junk Food, PM Inggris ingin Kurangi Tingkat Obesitas
• LEZATNYA Nasi Dagang Khas Anambas, Gurih Dimasak Pakai Santan
Lagi-lagi, Aishah tidak menemukan jawaban.
Ia justru diberi minuman baru dan voucher Starbucks senilai 25 dolar AS atau sekitar Rp 359 ribu, kemudian ia diantar untuk keluar dari kedai kopi tersebut.
“Saya merasa terhina. Saya merasa sangat marah," katanya.
Direktur eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Minnesota, Jaylani Hussein turut menanggapi kejadian ini.
