VIRUS CORONA DI TANJUNGPINANG

Ketua LAM Minta Pemko Tanjungpinang Segera Distribusikan BLT, 'Kasihan Warga yang Menunggu'

Pada 15 Juni 2020, Sekdako Tanjungpinang, Teguh Ahmad Syafari kembali menyampaikan, bila penyaluran BLT masih menunggu hasil kajian.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Istimewa
Plt Wali kota Tanjungpinang, Rahma saat menyerahkan bantuan jaring pengaman sosial Covid-19 tahap II, Rabu (27/5/2020). Ketua LAM Tanjungpinang, Wan Rafiwar meminta Pemko Tanjungpinang untuk segera merealisassikan pendistribusian BLT kepada warga Tanjungpinang. Foto ilustrasi. 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Tanjungpinang, Wan Rafiwar kecewa dengan Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang.

Wan Rafiwar menyangkan lambatnya Pemko Tanjungpinang dalam menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga, terdampak Covid-19 dari sisi ekonomi.

Ia pun meminta Plt Wali kota Tanjungpinang, Rahma segera membagikan BLT yang saat ini sudah lama ditunggu masyarakat.

Penyaluran BLT dari Pemko Tanjungpinang sebelumnya masih sebatas wacana.

Padahal Kamis (21/07) lalu, Sekertaris daerah (Sekda) Tanjungpinang, Teguh Ahmad Syafari menyampaikan akan menyalurkan bantuan kepada warga tersebut pada Juni 2020.

Lambatnya penyaluran dikatakan Teguh saat itu dari 35 ribu lebih KK penerima, tidak semua memiliki rekening bank.

Pemerintah menurutnya perlu mengambil langkah-langkah agar bantuan tersebut tepat sasaran, serta tidak menimbulkan masalah di kemduian hari.

Pada 15 Juni 2020, Sekdako Tanjungpinang, Teguh Ahmad Syafari kembali menyampaikan, bila penyaluran BLT masih menunggu hasil kajian.

Dimana sesuai arahan harus dibagikan kepada masyarakat terdampak virus Corona.

Akibat dari itu, Teguh belum bisa memastikan jika BLT yang semulanya dijadwalkan akan dibagikan pada bulan Juni, apakah bisa dibagikan atau tidak. Sebab, Pemko tidak bisa membagikan sekaligus, antara BLT dan penyertaan modal untuk UKM.

Lain lagi dengan penuturan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Tanjungpinang, Amrialis pada 18 Juni 2020.

Diam Diam, Satreskrim Polres Tanjungpinang Pantau Dugaan Pungli PPDB Kepri

WASPADA, BMKG Prediksi Cuaca Kepri Berpotensi Hujan Minggu (12/7)

Ia mengakui jika anggaran untuk merealisasikan BLT kepada warga masih kurang.

Anggaran yang ada sekarang sebesar Rp 12,5 miliar. Sedangkan jumlah penerima ada sebanyak 35.090 Kepala Keluarga (KK).

Jika ini tetap dibagikan, menurutnya tidak akan mencukupi besaran Rp 600 ribu sesuai aturan Pemerintah Pusat.

Ia pun sudah meminta tambahan anggaran melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Tanjungpinang lebih kurang Rp 21 Miliar.

"Bagikanlah segera, masyarakat sangat butuh itu," tegasnya, Minggu (12/7/2020).

Terkait ada wacana akan dialihkan kepada para pelaku UMKM, Wan tidak bersependapat.

Menurutnya, apa yang menjadi tujuan awal, harus direalisasikan.

"Kalau tujuan awal untuk warga BLT itu ya bagikan, jangan ada lagi wacana alihkan ke UMKM. Kasihan warga yang sudah menunggu," ujarnya.

Rahma Turun Langsung Data Penerima BLT

Pelaksana Harian (Plh) Wali kota Tanjungpinang, Rahma meninjau para pekerja di pelabuhan bongkar muat Sri Payung Km 6 dan Pelabuhan bongkar muat Pelantar II Tanjungpinang.

Peninjauan yang dilakukan Selasa (5/5) kemarin, dimaksudkan untuk melihat sekaligus mendata kondisi di lapangan khususnya bagi warga yang belum mendapatkan bantuan terdampak Covid-19 di luar Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Dalam peninjauan tersebut, Rahma mengatakan untuk memaksimalkan lagi pendataan yang sudah berjalan.

Sebab masih ada ditemui sebagian di antaranya yang belum terdata untuk mendapatkan, atau menerima bantuan sembako yang terkena dampak Covid-19 di luar penerima PKH dan BLT.

Khususnya mereka yang berprofesi dari kelompok buruh, sopir, tukang becak dan penambang boat yang berada di kawasan pelabuhan.

"Semoga dengan pendataan ini, Lurah, Ketua kelompok, dan Instansi terkait bisa lebih berkoordinasi secara keseluruhan, dan dapat mengetahui anggota kelompoknya yang belum pernah terdata sama sekali dan termasuk di luar penerima PKH dan BLT. Tetapi berhak menerima bantuan dampak terkait Covid-19," tegasnya.

Bila masih ada yang terdapat masyarakat yang terkena dampak Covid-19 dan berhak menerima bantuan, harus didata dan wajib didaftarkan.

Diharapkan juga agar segera melapor ke RT/RW setempat untuk segera didata.

"Segera lapor ke RT dan RW agar didata, nanti akan diakomodir dan diawasi langsung oleh Kelurahan, semoga yang bekerja di pelabuhan ini dapat sembako gratis tersebut," lanjutnya.

Penyaluran BST ke Warga Tanjungpinang

Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang telah menyiapkan kurang lebih 1.937 bantuan sosial tunai kepada warga terdampak Covid-19.

Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) akan dilangsungkan dari hari Senin 18 Mei hingga Rabu 20 Mei 2020.

Besaran penerima per KK mendapat uang tunai sebesar Rp 600 ribu.

Sementara syarat pengambilan BST melalui PT Pos, calon penerima wajib membawa KTP dan KK asli, fotokopi KTP dan KK serta yang tidak kalah penting, menggunakan masker.

Tahapan pembagian pun tidak sekaligus hari ini. Pemko Tanjungpinang membuat jadwal hingga 20 Mei 2020.

Jumlah penerima BST dibagi 3 kategori. Selain melalui PT Pos sebanyak 1.528 KK, penyaluran bantuan kepada penerima juga dilakukan melalui dua bank BUMN, yakni BRI sebanyak 192 KK dan BNI sebanyak 217 KK.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved