Lewat DVD, Kim Jong Un Izinkan Kim Yo Jong Tonton Perayaan Hari Ulang Tahun Amerika Serikat

Kim Jong Un dikabarkan memberi izin kepada Kim Yo Jong untuk menonton perayaan hari ulang tahun Amerika Serikat ( AS) lewat DVD. Ini kata Kim Yo Jong.

en24 News
Kim yo Jong adik perempuan Kim Jong Un dipercaya bakal jadi penerus dinasti Kim. Kim Jong Un beri izin Kim Yo Jong tonton perayaan HUT AS dari DVD. 

TRIBUNBATAM.id, PYONGYANGKim Jong Un dikabarkan memberi izin kepada Kim Yo Jong untuk menonton perayaan hari ulang tahun Amerika Serikat ( AS).

Pemimpin Tertinggi Korea Utara itu mengizinkan Kim Yo Jong menontonnya dari DVD.

Diberitakan oleh kantor berita pemerintah Korut KCNA, hal tersebut disampaikan Kim Yo Jong pada Jumat (10/7/2020) lalu.

Pernyataan itu juga dia ucapkan dalam rangka menepis isu tentang pertemuan lain antara kakaknya dengan Presiden AS Donald Trump jelang pemilu November mendatang.

Dilansir dari Newsweek Jumat (10/7/2020), Kim Yo Jong mengaku telah meminta izin dan diperbolehkan Kim Jong Un untuk mendapatkan DVD yang menampilkan perayaan Hari Kemerdekaan AS, atau yang juga dikenal dengan 4th July.

"Saya mencoba sendiri mendapatkan DVD pada acara Hari Kemerdekaan AS mulai sekarang, dan saya sudah mendapat izin dari Pemimpin Tertinggi untuk itu," ucapnya dikutip dari Newsweek.

Kim Yo Jong Sebut Korea Utara Belum Berhenti Buat Senjata Nuklir, Adik Kim Jong Un Beri Peringatan

Menurut Jurnalis Tanpa Batas (RWB), setiap orang Korea Utara yang kepergok "melihat, membaca, atau mendengarkan konten yang disediakan kantor berita luar negeri" akan dijebloskan ke kamp yang banyak terjadi penyiksaan dan hal-hal tidak manusiawi lainnya.

Kim Yo Jong melanjutkan, dia menyampaikan ke Trump bahwa kakaknya mendoakan "kesuksesan besar dalam pekerjaannya."

Ia pun menambahkan, "Korea Utara tidak berniat merugikan AS. Kim Jong Un telah menjelaskannya kepada Trump."

Meski begitu, wanita yang digadang-gadang sebagai suksesor Kim Jong Un itu menegaskan, Pyongyang tidak berhasrat melakukan lebih banyak pertemuan tatap muka dengan para pejabat AS tahun ini.

Pernyataan yang diucapkannya juga menegaskan perkataan para pejabat Korut lainnya.

"Mengingat perbedaan pendapat antara kedua negara, tidak akan menguntungkan atau diperlukan bagi kedua pihak untuk bertemu, kecuali ada perubahan tertentu dalam sikap AS terhadap Korea Utara," kata Kim Yo Jong.

Sementara itu Deputi Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun telah mengunjungi Korea Selatan pekan lalu, yang merupakan kunjungan pertamanya tahun ini.

Pejabat yang memimpin pembicaraan antara AS dengan Korut itu mengatakan, Gedung Putih tetap terbuka untuk melakukan lebih banyak pembicaraan dengan Pyongyang.

Bicara Soal Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong UnKim Yo Jong: Kejutan Mungkin Akan Terjadi

Baru-baru ini, Donald Trump diketahui ingin bertemu kembali dengan Kim Jong Un.

Pemimpin Amerika Serikat dan Korea Utara itu pertama kali bertemu  di Singapura pada Juni 2018.

Sang adik, Kim Yo Jong menyatakan bahwa "kejutan" pertemuan dengan AS "masih mungkin akan terjadi".

Pernyataan pribadi Kim yunior itu menanggapi kabar tentang potensi pertemuan lain antara kakaknya dengan Donald Trump.

Total sejak pertemuan di Singapura, keduanya sudah tiga kali bertatap muka.

Tetapi, normalisasi dua negara kolaps setelah agenda di Hanoi, Vietnam, Februari 2019.

Sebab, Korea Utara tak sudi menyerahkan senjata nuklirnya cuma-cuma.

Sementara di sisi lain, Washington kukuh negara komunis itu harus melucuti dulu program senjatanya sebelum sanksi dicabut.

Pekan ini, Trump menyatakan dia "tentu saja siap" untuk bertemu dengan Kim, jika dia merasa "pertemuan akan membawa perubahan".

Pernyataannya terjadi di tengah serangan kritikus, yang menyebut sang presiden berusaha memanfaatkan agenda itu agar terpilih lagi November mendatang.

Dalam opini yang ditayangkan oleh KCNA, Kim Yo Jong menekankan pada tahun ini besar kemungkinan tidak akan ada agenda kakaknya dan Trump bertemu.

Diberitakan AFP, Kim adik menjelaskan jika memang pertemuan dipaksakan, maka "sudah jelas hasilnya sudah bisa ditebak menguntungkan AS".

"Tetapi hal-hal kejutan masih mungkin akan terjadi," jelas salah satu petinggi Korut itu seperti diberitakan Reuters Jumat ((10/7/2020).

Dia menegaskan bahwa perundingan mengenai denuklirisasi itu bukannya tidak mungkin.

"Tapi yang kami maksud tidak mungkin terjadi saat ini," jelasnya.

Menurut perempuan yang diyakini adalah tangan kanan sang kakak, denuklirisasi hanya akan terjadi bersamaan dengan lamgkah simultan dua negara.

Dia tidak menjelaskannya secara speisifik.

Tapi kemungkinan merujuk kepada 28.500 pasukan AS yang bermarkas di Korea Selatan.

Komentar adik Kim Jong Un itu berubah dibanding Juni, ketika dia melontarkan serangkaian kecaman yang utamanya mengarah ke tetangga itu.

Lebih lanjut, Kim Yo Jong juga menuturkan dia mendapatkan izin sang kakak untuk "secara pribadi melihat rekaman perayaan Hari Kemerdekaan AS 4 Juli lalu".

Dia kemudian mengklaim sudah megantongi restu kakaknya untuk memberi ucapan selamat kepada Trump, dan berharap pemerintahannya sukses.

"Kami sama sekali tidak berniat untuk memberi ancaman kepada AS. Segalanya akan mulus jika mereka tak memprovokasi kami dan meninggalkan kami," ujar dia.

Kim Jong Un Klaim 'Sukses Besar' Tangani Covid-19, Tak Laporkan Penemuan Kasus di Korea Utara

Korea Utara telah mengumumkan "sukses besar" dalam menangani wabah virus Corona atau Covid-19.

Hal ini juga diklaim oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Kim Jong Un merasa yakin telah berhasil mencegah masuknya Covid-19 ke negaranya.

Dalam rapat politbiro partai buruh, Kamis (2/7/2020), Kim mengatakan negara itu telah berhasil mencegah masuknya virus yang ganas serta memertahankan stabilitas nasional.

Saat virus Corona menyebar di seluruh dunia 6 bulan lalu, Korea Utara menutup seluruh perbatasan dan melakukan isolasi total.

Kim juga mengklaim negaranya tidak memiliki kasus positif Covid-19.

Namun para analis tidak sependapat sebagaimana dilansir dari BBC.

Dalam rapat petinggi partai itu, Kim mengatakan telah menganalisis kerja anti-epidemi secara detil selama enam bulan ini.

Dari hasil analisis itu dia menyimpulkan virus Corona telah diatasi berkat kepemimpinan Komite Sentral Partai yang visioner.

Kendati demikian, Kim tetap menekankan pentingnya mempertahankan "kewaspadaan tingkat tinggi tanpa kelonggaran terhadap kerja anti-epidemi."

Hal itu ditekankannya karena dia berpendapat virus Corona masih menyebar di negara-negara tetangga.

Kewajiban memakai masker di Korea Utara

Akhir Januari 2020, Korea Utara bergerak cepat melawan virus dengan cara menutup seluruh gerbang perbatasan dan mengarantina ratusan warga negara asing di Pyongyang.

Langkah tersebut diikuti dengan karantina total terhadap penduduknya dan penutupan sekolah.

Kini, Korea Utara sudah membuka kembali sekolahnya meski larangan berkumpul tetap dilaksanakan.

Warga juga diwajibkan tetap memakai masker.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sebanyak 922 orang telah dites. Hasilnya, seluruh sampel dinyatakan negatif.

Sejauh ini Korea Utara masih mempertahankan nol kasus positif Covid-19 meski negara tersebut berbatasan langsung dengan China.

Namun Managing Editor NK News, Oliver Hotham, berpendapat klaim Korea Utara tersebut bisa saja tidak benar.

"Sangat tidak mungkin jika Korea Utara nol kasus positif (Covid-19). Korea Utara berbatasan langsung dengan China dan Korea Selatan," ujarnya.

Hotham mengatakan dia tidak benar-benar yakin Korea Utara berhasil mengendalikan virus Corona.

"Tapi mereka benar-benar melakukan tindakan pencegahan sedari awal. Saya pikir mungkin mereka bisa mencegah penularan virus (corona) secara masif," sambung dia.

(*)

Kim Jong Un Klaim Sukses Besar Tangani Covid-19, Tak Laporkan Penemuan Kasus di Korea Utara

Minta Rakyat Korea Utara Ikuti Perintahnya, Kim Jong Un Beri Peringatan Terkait Covid-19

Bersiaga Penuh, Media Korea Utara Minta Publik Patuhi Perintah Kim Jong Un Hadapi Virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kim Jong Un Beri Izin Kim Yo Jong Tonton Perayaan HUT AS dari DVD".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved