Presiden Erdogan Ubah Status Hagia Sophia Jadi Masjid, Rusia Beranggapan Turki Ada Masalah Internal

Bagi pemerintah Rusia, keputusan Erdogan menjadikan Hagia Sophia menjadi masjid karena ada masalah internal yang terjadi di Turki.

tribunnews
Hagia Sophia yang kini telah berubah status menjadi masjid. 

Pernyataan itu dia sampaikan setelah pengadilan setempat mencabut status museum bangunan yang masuk ke dalam warisan dunia UNESCO itu.

Pencabutan Hagia Sophia dari museum memberikan jalan bagi pemerintah Turki untuk mengembalikan bangunan itu menjadi masjid.

"Pengambilan keputusan Hagia Sophia adalah hak negara Turki, bukan yang lain. Ini adalah urusan internal kami," tegas Erdogan kepada Kriter.

Dikutip Anadolu Minggu (12/7/2020), dia menekankan setiap negara harusnya menghormati negaranya, dan menjelaskan mengapa dia mengambil langkah yang menjadi sorotan itu.

Dalam pandangan mantan Wali Kota Istanbul tersebut, perubahan dari masjid menjadi museum pada 1934 merupakan "keputusan menyakitkan buat mereka".

Makan Sate Bisa Picu Kanker Bukan Mitos Belaka, Pahami Cara Sehat Konsumsinya

Dia mengabaikan kritik baik dari dalam negeri maupun luar, dengan menyatakan argumentasi yang mereka sampaikan "tak ada artinya".

Pada Jumat (10/7/2020), pengadilan tertinggi Turki, Dewan Negara, membatalkan dekrit kabinet yang sudah diterapkan selama 85 tahun terakhir.

Dalam putusan, disebutkan bangunan itu merupakan milik yayasan yang didirikan oleh Sultan Mehmet II, penakluk Istanbul, yang dipersembahkan sebagai masjid.

Bangunan itu awalnya merupakan katedral di bawah kekuasaan Kekaisaran Bizantium selama berabad-abad, dan kemudian jadi masjid pada 1435.

Pakar menyatakan, keputusan tersebut memberi keleluasaan bagi Erdogan untuk menguatkan pendukungnya sekaligus memecah oposisi.

Jean Marcou, peneliti French Institute for Anatolian Studies mengatakan, bagi pendukung sang presiden, status museum Hagia Sophia merupakan perampasan.

"Niat Erdogan adalah menegaskan kekuasaan Turki dan Muslim lewat pendekatannya di nasional seperti halnya agama," beber Marcou.

Jadi Atensi Danrem, Personel dan PNS Korem 033/WP Jalani Tes Urine, Kerja Sama dengan BNNP Kepri

Ozgur Unluhisarcikli, Direktur German Marshall Fund di Ankara menjelaskan, manuver itu jelas akan merebut hati mayoritas rakyat.

"Ini adalah debat di mana Erdogan tak bisa kalah dan oposisi tak bisa menang. Faktanya, keputusan ini berpotensi memecah penentang," paparnya dilansir AFP.

Meski begitu, pakar menyebut pengembalian status Hagia Sophia menjadi masjid bisa memanaskan relasi Erdogan dengan negara Barat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved