Perkuat Posisinya di Korea Utara, Kim Yo Jong Dianggap Sebagai 'Orang Nomor 2' Setelah Kim Jong Un
Kim Yo Jong dikabarkan bergabung menjadi anggota penuh politbiro Korea Utara baru-baru ini. Memperkuat posisi sebagai orang nomor dua di Korea Utara?
Melansir dari AFP (4/7/2020), Bolton dilaporkan mengatakan Trump akan bertemu dengan Kim jika itu akan membantu peluang pemilihan Trump kembali.
Sementara, Korea Utara "sudah menyusun jadwal strategis yang terperinci" untuk menangani "ancaman jangka panjang" dari Washington, kata Choe.
Pembicaraan tentang persenjataan nuklir Pyongyang telah mandek sejak pertemuan puncak Hanoi antara Trump dan Kim runtuh, pada awal 2019.
Laporan terbaru mengatakan, Wakil Menteri Luar Negeri AS, Stephen Biegun akan mengunjungi Seoul pekan depan untuk membahas pembicaraan dengan Pyongyang, meskipun Korsel belum mengonfirmasi pertemuan itu.
Juni, Pyongyang mengeluarkan serangkaian kecaman pedas terhadap Korea Selatan atas selebaran anti-Pyonyang yang dikirim para pembelot di perbatasan kedua negara.
Selebaran itu biasanya dikirim dengan dilekatkan pada balon atau dimasukan ke dalam botol dan diapungkan ke sungai.
Serangan para pembelot telah meningkatkan ketegangan kedua negara yang mendorong Korea Utara meledakkan kantor penghubung Kaesong, dan mengancam mengerahkan militer.
Namun, pekan lalu dikatakan mereka telah menangguhkan rencana-rencana itu yang dapat menekan ketegangan.
Pernyataan Choe muncul sehari setelah Cheong Wa Dae atau Gedung Biru, sebutan kantor kepresidenan Korsel, mengumumkan kepala intelijen sudah ditunjuk.
Dia adalah Park Jie-won, mantan politisi yang memainkan peranan penting dalam mengatur KTT Antar-korea pertama pada 2000-an silam.
Langkah ini secara luas dilihat sebagai tekad Moon untuk mempertahankan kebijakan pro-keterlibatan, meskipun Korea Utara mengabaikan moratorium uji coba nuklir dan rudal.
Korea Utara Berencana Kirim 12 Juta Selebaran Propaganda, Korea Selatan Minta Untuk Berhenti
Korea Utara tampak semakin intens melayangkan propaganda kepada Korea Selatan.
Diketahui Korea Utara telah kembali memasang pengeras suara di perbatasannya dengan Korea Selatan untuk siarkan propaganda.
Kini, Korea Utara dikabarkan akan menyebarkan 12 juta selebaran berisi propaganda ke wilayahnya.