Warga Suku Anak Dalam Ditemukan Tewas Dililit Ular Sanca 3 Meter di Jambi
Orang Rimba yang menetap di Desa Rejo Sari, Pamenang, Merangin, Jambi itu ditemukan tewas dalam kondisi dililit ular sanca panjang 3 meter
TRIBUNBATAM.id, JAMBI - Kasus orang tewas akibat dililit kembali terjadi, kali ini di Jambi.
Seorang warga Rimba tewas setelah dililit ular sepanjang 3 meter.
Dikutip dari kompas.com, sebelum tewas, orang Rimba yang diketahui bernama Marinding (26) itu sempat melakukan perlawanan terhadap ular tersebut.
• Jadwal Liga Italia Malam Ini 00.30 Milan vs Parma, 02.45 WIB Sassuolo vs Juventus, Sarri Trauma
• Video Gol dan Highlight Atalanta vs Brescia, Atalanta Pesta 6 Gol dalam Drama 8 Gol di Atleti Azzuri
• Video Gol dan Highlight Chelsea vs Norwich City, Gol Tandukan Olivier Giroud Menangkan Chelsea
Orang Rimba yang sudah keluar hutan dan menetap di Desa Rejo Sari, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, itu ditemukan tewas.
Hasil pemeriksaan pihak kepolisian, tidak ada luka serius di tubuh korban.
Kematian korban diduga karena lilitan ular sanca sepanjang 3 meter.
"Sebelum meninggal, sempat terjadi pertarungan antara korban dan ular, karena ular mengalami luka di bagian kepala," kata Kapolsek Pamenang Iptu Fathkur Rahman, Selasa (14/7/2020).
Rahman juga belum mengetahui mengapa lelaki Rimba ini bisa terlilit ular.
Dia menduga, korban akan menangkap ular tersebut dan kemudian salah pegang sehingga dililit sampai tewas.
Untuk melakukan evakuasi terhadap jenazah orang Rimba, petugas terpaksa mengusir ular tersebut dengan kayu.
Setelah beberapa menit upaya pengusiran, barulah ular itu pergi.
"Ularnya kita usir dan dilepas, sementara korban kita evakuasi untuk dimakamkan," jelas Kapolsek.
Korban telah hilang dari rumah pada 12 Juli lalu. Dia pamit dari rumah hendak berburu di hutan ketika tengah malam.
• Hasil, Klasemen, Top Skor Liga Italia Setelah Atalanta Menang, Geser Posisi Inter, Ronaldo 28 Gol
• Hasil Liga Italia Atalanta vs Brescia, Atalanta Pesta 6 Gol, Eks Chelsea Mario Pasalic Hattrick
Setelah beberapa hari menghilang, keluarga dari SAD tersebut langsung melapor Polsek Pamenang.
Setelah mendapat laporan warga, pihak Polsek langsung melakukan pencarian dan menyebarkan informasi ke masyarakat.
Pada Selasa (14/7/2020) pukul 15.30 WIB, petugas mendapatkan informasi dari warga yang mencium bau busuk di hutan di Desa Rejosari, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin.
Mendengar informasi tersebut, pihak kepolisian langsung ke TKP dan menemukan Marinding tengah terbujur kaku dengan kondisi dililit ular.
Kronologi
Sebelumnya, korban telah hilang dari rumah pada 12 Juli lalu.
Ia pergi dari rumah untuk berburu di hutan ketika tengah malam.
Setelah beberapa hari menghilang, keluarga dari SAD tersebut langsung melaporkan kepada Polsek Pamenang.
Mendapat informasi tersebut, pihak Polsek langsung menebar informasi ke berbagai lini.
Tepat pukul 15.30 WIB, petugas mendapatkan informasi dari warga bahwa ada bau busuk di hutan di Desa Rejosari, Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin.
Mendapat informasi tersebut, petugas yang dipimpin langsung Kapolsek Pemenang, Iptu Fathkur Rahman, langsung menuju ke lokasi.
Benar saja, pihaknya menemukan Marinding tengah terbujur kaku dengan kondisi dililit ular.
Kapolsek Pamenang , Iptu Fathkur Rahman ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah menemukan SAD yang hilang pada 12 Juli lalu.
"Ketika ditemukan, kondisinya sudah membusuk dan dililit ular," kata Fathkur Rahman.
Menurut dia, sebelum meninggal korban sempat terjadi pertarungan melawan ular tersebut.
Itu terlihat dari kepala ular tersebut terdapat luka, namun entah apa yang terjadi hingga korban dililit.
"Mungkin dia mau nangkapnya. Pediksinya, dia salah pegang dan kemudian dililit ular itu," ungkapnya.
Marinding (26) seorang warga Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Merangin ditemukan tewas dililit ular di dalam hutan.
Warga SAD yang kesehariannya bermukim di Desa Rejo Sari Kecamatan Pamenang tersebut ditemukan dalam kondisi telah membusuk dan dikerumuni lalat.
Tak ada luka serius ditubuh korban, namun petugas agak kesulitan ketika mengevakuasi korban karena Ular Sanca (sering dikenal ular Sawo) dengan kepanjangan sekitar tiga meter lebih itu melilit ditubuh korban.
Petugas terpaksa mengusir ular tersebut dengan kayu yang berada disekitar. Setelah beberapa menit melakukan pengusiran, akhirnya ular tersebut lari dengan sendirinya.
"Ularnya dilepas, sementara korban kita evakuasi untuk dimakamkan," kata Kapolsek Pamenang Iptu Fathkur Rahman, Selasa (14/7/2020).
Namun demikian, sebelum dimakamkan pihak keluarga menolak untuk pemakaman korban karena tradisi mereka, siapa saja yang mati ketika melangun, maka tidak boleh dikuburkan. Setelah diberikan pengarahan oleh Kapolsek, akhirnya keluarga mengikhlaskan jika korban dimakamkan.
"Ini soal fardhu kifayah, jenazahnya harus dimakamkan," imbuhnya.
Korban telah hilang dari rumah pada tanggal 12 Juli lalu, dia pergi dari rumah untuk berburu di hutan ketika tengah malam.
Setelah beberapa hari menghilang,keluarga dari SAD tersebut langsung melaporkan kepada Polsek Pamenang.
Mendapat informasi tersebut, pihak Polsek langsung menebar informasi ke berbagai lini. Cepat pukul 15.30 WIB, petugas mendapatkan informasi dari warga jika ada bau busuk di hutan di desa Rejosari Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin.
Mendapat informasi tersebut, petugas yang dipimpin langsung oleh Kapolsek pemenang iptu Fathkur Rahman langsung menuju ke TKP, benar saja, pihaknya menemukan Marinding Tengah terbujur kaku dengan kondisi dililit ular.
Kapolsek Pamenang IPTU Fathkur Rahman ketika dikonfirmasi membenarkan jika pihaknya telah menemukan SAD yang hilang pada 12 Juli lalu.
"Ketika ditemukan, kondisinya sudah membusuk dan dililit ular," kata Fathkur Rahman.
Menurut dia, sebelum meninggal korban sempat terjadi pertarungan melawan ular tersebut karena di kepala ular tersebut terdapat luka, namun entah apa yang terjadi di, korban dililit.
"Mungkin dia mau nangkapnya, prediksinya, dia salah pegang dan kemudian dililit ular itu," ungkapnya. (Muzakkir)
.
.
.