Sama-sama Penyakit Lambung, Inilah Perbedaan antara Gerd dan Maag, Jangan Sampai Salah!

Diantara kita pasti banyak yang mengira bahwa sakit Gerd adalah sama dengan maag, atau sebaliknya. Padahal, keduanya tidaklah sama.

tribunnews.com
Ilustrasi - asam lambung naik bisa disebabkan oleh maag atau bisa jadi terkena gejala GERD 

TRIBUNBATAM.id - Diantara kita pasti banyak yang mengira bahwa sakit Gerd adalah sama dengan Maag, atau sebaliknya.

Padahal, keduanya tidaklah sama walau dua-duanya merupakan gangguan lambung. 

Ketika kerap merasakan gejala mual, muntah, dan nyeri pada lambung, biasanya orang menganggapnya sebagai maag atau gastritis. Padahal, gangguan lambung ada bermacam-macam. 

Apa itu Gerd dan Maag

Gastroesophageal Reflux Disease (Gerd) adalah suatu kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan. Hal ini disebabkan akibat katup di sistem pencernaan yang tidak berfungsi optimal.

Seseorang dapat dinyatakan menderita gerd bila terjadi kenaikan asam lambung ringan sekitar dua kali seminggu atau setidaknya sekali dalam seminggu. 

Berbeda dengan gerd, maag atau dalam istilah medisnya disebut gastritis, terjadi ketika lapisan pelindung yang ada di lambung meradang atau membengkak. Peradangan ini biasanya terjadi akibat infeksi bakteri yang menyebabkan sebagian besar luka di lambung.

Jika kamu merasakan nyeri di ulu hati, bisa saja kamu mengalami salah satu gangguan lambung, seperti gerd, maag, maupun masalah pencernaan lainnya. Namun tak jarang, gerd dan maag terjadi di saat bersamaan. 

Gerd dan Maag dapat dibedakan dari beberapa faktor berikut:

1. Anatomi

Secara anatomi, maag berhubungan dengan iritasi yang terjadi pada dinding lambung sedangkan gerd dipicu oleh terganggunya fungsi suatu otot di kerongkongan yang dinamakan sfingter esofagus.

Sfingter adalah otot katup yang berfungsi menutup jalur atau bukaan pada tubuh. Sfingter esofagus memungkinkan makanan masuk ke lambung dan membantu menjaga agar makanan tidak kembali ke kerongkongan.

Ketika sfingter mengalami iritasi, katup sfingter pun bisa rusak atau melemah. Jika sudah begitu, cairan pencernaan dan isi perut yang harusnya tertahan naik kembali ke kerongkongan dan gerd pun terjadi.

2. Penyebab

Penyebab maag bisa bermacam-macam. Misalnya, memiliki lapisan lambung yang tipis atau rusak dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena gastritis atau maag. Ketika lapisan lambung terlalu lemah, enzim pencernaan bisa saja merusaknya. Kondisi inilah yang akan menyebabkan gastritis.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved