Isdianto Janji Anggarkan di APBD 2021, Anggaran untuk Nelayan Dirasionalisasi Akibat Covid-19
Menurutnya, bantuan akan tetap ada, hanya perlu dianggarkan ulang di APBD berikutnya dengan jumlah yang disesuaikan dengan kekuatan anggaran.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Anggaran untuk bantuan kepada nelayan di Provinsi Kepri terpaksa dirasionalisasi.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri, Isdianto mengatakan, kebijakan ini terpaksa dilakukan akibat pandemi Covid-19.
Saat berkunjung ke Kabupaten Bintan, Sabtu (18/7) kemarin, Isdianto menegaskan bukan berarti pemerintah tidak akan memberi bantuan.
Menurutnya, bantuan akan tetap ada, hanya perlu dianggarkan ulang di APBD berikutnya dengan jumlah yang disesuaikan dengan kekuatan anggaran agar bantuan bisa lebih maksimal.
Isdianto juga akan menggunakan sistem sharing anggaran dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota terkait.
Bahkan jika memungkinkan, sharing juga dengan pemerintah pusat.
"Bantuan-bantuan yang sempat terkena rasionalisasi akan kami anggarkan lagi di APBD 2021 nanti. Saya harap, karena ini kebutuhan masyarakat, siapapun Gubernurnya nanti, mau melanjutkan program ini. Agar bantuannya bisa lebih maksimal, kita akan sharing anggaran dengan pemerintah daerah setempat, sekalian sharing dengan pemerintah pusat," katanya saat bersilaturahmi dengan masyarakat nelayan pesisir.
Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, Isdianto mengaku senang dan bangga dengan para nelayan Kepri, khususnya Bintan. Karena tetap memiliki semangat yang kuat untuk bekerja dan berkarya.
Isdianto juga mengingatkan agar masyarakat senantiasa mematuhi protokol kesehatan.
Seperti memakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan sebagainya.
"Pandemi ini memang sudah memporakporandakan perekonomian kita. Tidak hanya di Kepri, tapi diseluruh Indonesia,bahkan dunia. Namun Alhamdulillah saya lihat bapak dan ibu para nelayan disini tetap semangat dalam berkegiatan. Dan inilah yang kita inginkan," kata Isdianto.
Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, Isdianto meminta agar masyarakat bersabar dan tetap bersyukur dengan apa dan berapa yang didapat.
"Saya minta juga kepada masyarakat ikut mendoakan agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir," pinta Isdianto.
Kegiatan Isdianto di Kabupaten Bintan diawali dengan mendatangi perkumpulan nelayan pesisir di Kijang, dan diakhiri dengan mendatangi para nelayan di ujung Berakit.
Mengadu ke Presiden
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepulauan Riau Isdianto mengadu ke Presiden Joko Widodo.
Adik kandung almarhum Muhammad Sani ini minta wisatawan asing diizinkan masuk ke Negeri Segantang Lada.
• Pertama Kali Dapat Bunga dari Ahmad Dhani, Mulan Jameela Ungkap Sikap Ayah Al Ghazali
• Tiga Tersangka Berstatus Kurir, Ditresnarkoba Polda Kepri Ungkap Asal Sabu-Sabu 2 Kg dari Malaysia
Ia meminta pemerintah memberi pengecualian untuk wisatawan asing masuk ke Kepri.
Keinginan ini dimaksudkan agar usaha kepariwisataan dapat kembali berjalan dan berkontribusi ke ekonomi Kepri.
“Tadi hal itu kami sampaikan kepada Bapak Presiden.
Kami ingin wisatawan asing kembali masuk ke Kepri.
Tentu dengan protokol kesehatan yang ketat.
Kesehatan tetap yang utama namun ekonomi juga terus bergerak,” kata Isdianto usai menghadiri pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat (Jabar), Rabu (15/7/2020).
Melalui keteragan tertulis, Isdianto menyatakan dapat kesempatan menyampaikan berbagai permasalahan di Kepri.
Salah satu yang disampaikannya adalah soal kepariwisataan Kepri.
Juni lalu ia mengaku sudah melayangkan surat kepada Menteri Hukum dan HAM.
Surat itu berisi permohonan Kepri diberikan pengecualian untuk wisatawan asing masuk ke Kepri.
“Alhamdulillah Bapak Presiden langsung memberi respons.
Mohon doa semua masyarakat Kepri,” kata Isdianto.
Isdianto menambahkan, Presiden juga menekankan tentang penyerapan anggaran.
Daerah diharapkan cepat menyerap anggaran sehingga berdampak bagi pergerakan ekonomi masyarakat.
Kepri sendiri, kata Isdianto, tiap awal pekan terus melakukan evaluasi kegiatan.
Di dalamnya termasuk tentang penyerapan anggaran.
Setiap OPD diminta menyampaikan kalau ada kendala kegiatan sehingga anggaran tak terserap cepat.
Selain itu, kata Isdianto, Presiden berpesan agar penanganan Covid-19 tepat sasaran.
Sebagai Ketua Tim Gugus Tugas, Isdianto mengatakan Kepri fokus pada penanganan dan pemutusan mata rantai sebaran Covid-19.
Suasana tempat wisata di Bintan.
Hingga kini, sudah 87 persen kesembuhan pasien yang terkonfirmasi positif di Kepri.
“Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak hingga Kepri tetap menjadi yang terbaik dalam penanganan Covid-19.
Dengan bersatu dan bersama, kita pasti bisa,” kata adik kandung almarhum Muhammad Sani ini.(*/TribunBatam.id/Endra Kaputra)