Muak Diperas Oknum Jaksa Kepala Sekolah Mundur Massal, Diganggu LSM Abal-abal Diminta Rp 65 Juta
Sebanyak 64 kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau yang mengundurkan diri ternyata diperas sejak 2016
jabatannya.
Ditambakan Taufik, LSM yang diduga memeras kepala sekolah tersebut merupakan lembaga abal-abal.
Hal itu, kata Taufik, diketahui setelah pihaknya mengecek ke Kesbangpol.
• Wanita Ini Jadi Korban Pemerasan Selingkuhannya, Ancam Sebarkan Foto Tanpa Busana ke Medsos
• Tante Cantik Jadi Korban Pemerasan Berondong, Ancam Sebarkan Foto saat Tante Tak Berbusana
• Polisi Tembak Kaki Pelaku Pemerasan, Pelaku Ancam Korban Pakai Pisau Saat Beraksi
"Itu LSM abal-abal.
Kami sudah cek ke Kesbangpol tidak ada terdaftar," ujarnya.
Terkait dengan adanya dugaan oknum penegak hukum yang melakukan pemerasan Taufik menyayangkannya.
"Terkait diduga ada oknum kejaksaan, saya pikir ini sangat disayangkan, karena mencederai Korps Adhyaksa.

Jadi akan melaporkan kasus ini ke Polda Riau untuk mengetahui siapa di balik kasus ini," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, kabar mengejutkan datang dari dunia pendidikan, sebanyak 64 orang kepala sekolah
menengah pertama (SMP) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, mengundurkan diri.
Pengunduran diri itu diduga karena sering diperas penegak hukum terkait dana bantuan operasional sekolah
(BOS).
Surat pengunduran diri ke-64 kepala sekolah itu sudah diterima Dinas Pendidikan (Disdik) Inhu dan akan
dilaporkan ke bupati.
• Pak Lurah Amuk Kepala Sekolah Karena 5 Murid Titipannya Tidak Lolos di Sekolah
• Sering Diperas Penegak Hukum Saat Pegang Dana BOS, 64 Kepala Sekolah Pilih Mengundurkan Diri
• Kadisdik Bintan Bakal Bertemu Kepala Sekolah, Bahas Over Kapasitas Jumlah PPDB Bintan 2020
Meskipun sudah menerima surat pengunduran diri 64 kepala sekolah itu, pihak Disdik Inhu belum bisa