PERKENALKAN Koopssusgab, Pasukan Elite dan Mematikan Berisi 90 Prajurit Terbaik dari 3 Matra TNI
Prajurit Koopssusgab dipilih dari Sat-81 Gultor Komando, Detasemen Jala Mangkara dan Satbravo 90 Komando Pasukan Khas dari TNI AU
TRIBUNBATAM.id - TNI mempunyai 3 matra yang bekerja menjaga Indonesia.
TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Udara (AU) dan TNI Angkatan Laut (AL) adalah 3 matra militer Tanah Air.
Masing-masing dari 3 matra itu memiliki pasukan elite yang diisi orang-orang terbaik dari yang terbaik.
Namun bagaimana jika pasukan elite dari 3 matra itu digabung menjadi 1.
Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) merupakan tim elite milik Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Koopssusgab hanya berjumlah 90 prajurit yang dipilih dari tiga matra TNI.
Prajurit Koopssusgab dipilih dari Sat-81 Gultor Komando Pasukan Khusus milik TNI AD, Detasemen Jala Mangkara punya TNI AL dan Satbravo 90 Komando Pasukan Khas dari TNI AU.

• Perjuangan Hendra Kho, Warga Tionghoa Lolos Pasukan Elite TNI AU, Betugas Menanggulangi Teror
• Kehebatan PASUKAN Elite TNI AL Denjaka, Jalani Latihan Keras, Dijuluki Hantu Laut
• Aksi Kopassus Makan Beling Bikin Melongo Pasukan Elite AS, Geleng-geleng Kepala, Simak Kisahnya
Koopssusgab didirikan pada 9 Juni 2015 atas inisiasi Moeldoko yang kala itu segera pensiun sebagai Panglima TNI pada 1 Agustus 2015.
Namanya juga terbaik dari yang terbaik, maka jumlah personel Koopssusgab pun tak banyak.
Pasukan diambil dari personel-personel terbaik di setiap matra.

Intinya 60 orang. Tapi setiap elemen punya bagian pendukung sehingga total kekuatannya 90 personel.
Namun setelah Moeldoko pensiun kiprah pasukan ini seolah dibekukan.
Atas instruksi Presiden Joko Widodo, pasukan mungil tapi sangat mematikan ini dihidupkan kembali.
Meski begitu, dalam pelaksanaan pemberantasan teroris, Koopssusgab tetap berkerja sama dengan Polri.
Tugas utama mereka adalah membantu Densus 88.
"Justru yang tetap yang di depan adalah kepolisian, TNI memberi perkuatan.
Dikolaborasikan dalam menangani sebuah persoalan yang sama.
Intinya di situ," jelas Moeldoko seperti dilansir dari Tribunnews.com.
• Pasukan Elite Kopassus Turun Jika Aksi 22 Mei Rusuh, Evakuasi Libatkan Helikopter & Kapal Perang
• Andalan Pasukan Elite Dunia, Dari Navy SEALS Hingga Spetsnaz. Inilah 5 Pisau Legendaris
• Jadi Andalan Presiden Soekarno, Sanggup Imbangi Pasukan Elite Inggris! Menpor Kini Bernama Brimob!
Berikut adalah tiga matra yang menjadi tulang punggung Koopssusgab
1. Denjaka
Detasemen Jala Mangkara (Denjaka)
Kesatuan mematikan dari TNI Angkatan Laut (AL) ini pernah bikin Navy SEAL AS gentar.
Para personel Denjaka berasal dari personel terbaik di satuan pasukan khusus TNI AL, yakni Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Amfibi Marinir (Taifib).
Pada dasarnya, materi pendidikan antiteror dan antisabotase yang diterima calon anggota Denjaka tak banyak beda dengan yang disuguhkan pada unit-unit antiteror lainnya di jajaran TNI.
Hanya saja ruang lingkup operasi lebih banyak berkutat di laut.
Selain metode pencapaian sasaran lewat teknik lintas udara (combat free fall) juga ditekankan penguasaan metode bawah air (combat diving) dan lintas atas air senyap.
• Berhasil Bebaskan Kapal Dibajak Perompak, Karir 2 Jenderal TNI Kopassus dan Denjaka Ini Meroket
• Sosok Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL Paling Misterius yang Bikin Keder Navy SEAL Amerika
• Ternyata Denjaka Pasukan Khusus TNI AL Pernah Bikin Keder Navy SEAL Amerika Karena Dinilai Misterius
Baik dengan berenang (combat swimming) maupun memakai perahu karet.
Selain penguasaan ilmu bertempur, Denjaka juga dibekali ilmu kejiwaan dan analisa situasi khusus.
Sebelum melancarkan serangan, biasanya diajukan tim pendahulu yang bertindak sebagai negosiator dengan teroris.

2. Sat-81 Gultor
Sat-81 Penanggulangan Teror (Gultor) merupakan salah satu bagian dari Kopassus TNI AD.
Sat-81/Gultor berdiri pada dekade 1980-an atas prakarsa dari L.B. Moerdani, yang saat itu menjadi salah satu dedengkot pasukan khusus dan TNI.
Pasukan ini dibentuk dengan latar belakang kasus pembajakan pesawat Garuda Indonesia 206 di Woyla, Thailand tahun 1981.
Luhut Binsar Pandjaitan dan Prabowo Soebianto didapuk menjadi Komandan dan Wakil Komandan pertama Sat-81 Gultor.
Mereka dikirim ke Grenzschutzgruppe-9 (GSG-9) di Jerman untuk menjalani spesialisasi teror.
• Hari Ini Dalam Sejarah Alex Kawilarang Wafat: Prajurit Perintis Kopassus Ini Pernah Tampar Soeharto
• Nekat Jadi Anggota Kopassus Gadungan Pakai Baret Merah, Nasib Pemuda Ini Berakhir Memilukan
• 13 Sniper Paling Mematikan di Dunia, Salah Satunya Sniper TNI, Sang Legenda Kopassus
Kemampuan Sat-81 Gultor diakui dunia.
Dari daftar yang dirilis oleh Thetoptens, Sat-81 Gultor keluar sebagai pasukan antiteror terbaik dunia.
Berikut daftar lima besarnya.
(1) Gultor 81 – Komando Pasukan Khusus, Indonesia
(2) Special Air Service, Inggris
(3) DEVGRU (SEAL Team Six), Amerika Serikat
(4) Isreali Matkal/Shayetet 13, Israel
(5) United States 1st SFOD-D – Delta Force, Amerika Serikat
Saking menyeramkan prosesi latihan dan kemampuan yang dimiliki personel Sat-81 Gultor, ada orang yang menjulukinya sekumpulan orang dari neraka yang berjalan di muka Bumi.

3. Satbravo-90
Pasukan elit termuda jika dibandingkan Sat 81-Gultor maupun Denjaka.
Namun jangan sekali-kali remehkan kemampuannya.
Satbravo berinduk ke Paskhas yang merupakan pasukan khusus TNI Angkatan Udara (AU).
Artinya, mereka adalah pasukan elitnya pasukan khusus.
Selain menguasai penanganan antiteror laiknya pasukan elite lain, Satbravo-90 punya kemampuan terbaik dalam misi-misi udara.
Hak spesial lainnya dari Satbravo adalah bisa menggunakan semua pesawat milik TNI AU untuk misi mereka.
Mulai dari pesawat pengangkut sampai jet-jet tercanggih TNI.
• KALEIDOSKOP 2018 - Inilah Keistimewaan Paskhas TNI AU yang Bikin Pasukan Australia Tutup Mulut!
• Jokowi Marathon Kunjungan ke Paskhas, Kumpulkan Dandim dan Danrem se-Indonesia. Ini Pesannya
• Saat Hujan Peluru di Saparua, Penembak Terlatih Mengincar Kepala Sat-81 Kopassus, Denjaka & Paskhas
Prosesi latihan Satbravo-90 juga tak kalah menyeramkan dibanding 'seniornya'.
Mereka selalu memakai peluru sungguhan.
Sebab arena latihan selalu dikondisikan seperti perang sungguhan.
(*)