VIRUS CORONA DI BATAM

Mulai Berimbas, Pedagang Pasar Fanindo: Rapid Test itu Membuat Kondisi Pasar Sepi, Kita jadi Korban

Pedagang Pasar Fanindo Batam mulai mengeluhkan kondisi sepi pasca adanya rapid test massal

TRIBUNBATAM.id/IAN SITANGGANG
Suasana pasar Fanindo, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Batam, Selasa (14/7/2020) 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pedagang Pasar Fanindo Batam mulai mengeluhkan kondisi sepi pasca adanya rapid test massal.

Diketahui, rapid test massal digelar setelah tiga pedagang Pasar Fanindo Batam dinyatakan positif covid-19.

Berawal dari tiga pasien Covid -19 warga Kelurahan Tanjunguncang terpapar virus Corona beberapa bulan lalu, akhirnya Puskesmas Tanjunguncang melaksanakan rapid test di Pasar Fanindo.

dr. Jee Airo Farullah, dari Puskesmas Tanjunguncang saat melakukan pertemuan dengan pedagang di pasar Fanindo, menceritakan awal kejadian sampai mereka melakukan tracing rapid test terhadap pedagang di Pasar Fanindo.

"Awalnya di Tanjunguncang ini ada tiga orang warga yang terpapar virus corona, dari tiga orang warga tersebut dua orang sudah sembuh dan satu orang meninggal dunia," kata dr Jee.

Berawal dari warga Tanjunguncang yang terpapar virus cirona tersebut dan adanya himbauan dari pemerintah Kota Batam, agar setiap Puskesmas, mencari penyebab dari mana warga terpapar virus corona

Keluhan sepi pembeli diungkapkan para pedagang saat Disperindag Batam melakukan kunjungan ke Pasar Fanindo.

Aksi Heroik Amah Daim, Driver Taksi Online asal Batam yang Bantu Wanita Melahirkan Dalam Mobil

Prediksi Virus Corona di Indonesia Berakhir pada Februari 2020, Ini Hasil Riset Terbaru UGM

"Kami juga sering ke pasar lain di Batuaji, kami juga memiliki kios di pasar lain. Tapi kenapa hanya di pasar Fanindo yang dilaksanakan rapid test terhadap pedagang, pasar lain tidak dilakukan rapid test," kata seorang pedagang kepada Disperindag saat mengunjungi pasar Fanindo.

Al, distribuor ayam di Pasar Fanindo Batam mengaku, rapid test sudah dilakukan sebanyak empat kali di Pasar Fanindo.

Sementara di pasar lain di Batuaji tidak pernah dilakukan rapid test.

"Jadi rapid test itu membuat kondisi pasar sepi, yang merasakan imbasnya ya pedagang," kata Al.

Follow Juga:

Dia juga mengatakan, jika memang pemerintah kota Batam ingin menghentikan penyebaran virus corona, seharusnya semua pasar di lakukan rapid test.

"Ya kalau seperti ini, kita yang di Fanido ini yang jadi korban,"kata Al.

Menanggapi hal tersebut Zulkarnaen, menjelaskan bahwa semua pasar sudah diinstruksikan agar mematuhi protokol kesehatan.

"Jadi kebetulan pasar Fanindo ini ada pedagang yang terpapar virus corona, hal itu yang membuat petugas kesehatan melaksanakan fungsinya," kata Zulkarnaen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved