BATAM TERKINI
NYARIS Bentrok, Puluhan Karyawan PT KDR Sekupang Batam Tuntut Bos Bayarkan Gaji
Beberapa karyawan terlihat emosi, mereka bahkan ingin menemui bos perusahaan di dalam gedung industri.
Penulis: Beres Lumbantobing |
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Puluhan karyawan galangan kapal di Sekupang, PT Karya Raras Dimensi tuntut manajemen perusahaan agar segera membayarkan gaji karyawan yang sempat dibawa kabur oleh pemilik perusahaan.
Aksi puluhan karyawan perusahaan PT Karya Raras Dimensi (KDR), salah satu Subcon perusahaan induk PT Nongsa Buana Jaya, Sekupang, Selasa (21/7/2020) terpantau tegang.
Beberapa karyawan lainnya terlihat emosi, mereka bahkan ingin menemui bos perusahaan di dalam gedung industri.
Namun tepat di gerbang masuk, sejumlah petugas penjagaan sekuriti tampak menjaga portal.
"Woi, udah kita masuk saja. Kita temui dia di dalam. Nunggu apalagi," teriak salah seorang karyawan mangajak rekan lainnya.
Namun sejumlah karyawan lainnya berupaya menenangkan rekan yang terbawa emosi.
Pengakuan beberapa karyawan, mereka sudah tidak terima gaji dari Subcon perusahaan.
• BAYI Penderita Kelainan Harleguin Icthiosis Rawat di Graha Hermine Batam
Namun bos perusahaan sudah tidak dapat dihubungi dan pergi tanpa diketahui keberadaannya.
"Sudah hampir 3 minggu lalu tidak bisa ditemui, bahkan tidak ada yang tahu keberadaannya. Sebelumnya kita sudah lapor ke Polisi namun ia terdeteksi di Tangerang, tidak tahu persis 3 Minggu kemudian ia kembali ke Batam," ujar salah seorang karyawan DS.
"Iya intinya kami hanya minta hak kami saja," ujarnya.
DS menjelaskan upah atau gaji puluhan karyawan tidak dibayar, sementara bos perusahaan melarikan diri.
"Kami karyawan perusahaan KDR, sala satu Subcon induk perusahaan galangan kapal Nongsa Jaya Buana (NJP) Sekupang yang bekerja membuat kapal Tongkang, namun sudah lebih dua minggu ini gaji kami tak kunjung dibayar," ujar DS kepada Tribun di halaman Mapolsek Sekupang.
Kata dia, sedikitnya ada 60 orang karyawan yang menjadi korban penipuan oleh Subcon perusahaan NJP.
DS bersama rekannya mengetahui hal itu saat pihaknya akan menerima gaji ke empat, bulan ke dua.
Namun bos perusahaan subcon tidak dapat dihubungi dan sudah tidak berada di Batam lagi.