VIRUS CORONA
Dampak Resesi Singapura Berimbas ke Kepri, Buralimar Sebut Kunjungan Wisman Turun Drastis
Dampak resesi Singapura ternyata berimbas ke pariwisata di Kepri. Hal tersebut diungkap Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Kepri, Buralimar.
Namun yang pasti, jika itu benar terjadi, Buralimar mengajak para pelaku sektor pariwisata untuk dapat memutar otak agar jumlah kunjungan wisnus dapat dimaksimalkan.
“Komunikasi terkait resesi itu G to G (Government to Government), kewenangannya ada di pemerintah kita dengan mereka. Harapan kita, mereka segera membuka pintu keluar,” tambahnya.
Di luar itu, Buralimar menegaskan, Kepri juga telah siap untuk menampung wisawatan domestik.
Beberapa daerah seperti Lagoi di Bintan dan wisata di Nongsa Kota Batam juga telah mengumumkan kesiapan mereka untuk memaksimalkan potensi wisatawan domestik.
Singapura Lockdown, Tingkat Hunian di Batam Sepi
Tingkat hunian kamar hotel (okupansi) di Batam tak kunjung bergairah.
Beberapa hotel mengaku, okupansi mereka bahkan tak sampai 50 persen.
Bukan tanpa alasan, okupansi hotel di Batam sendiri bergantung pada wisatawan mancanegara (wisman) asal Singapura dan Tiongkok (RRT).
Sejak kedua negara memutuskan untuk lockdown akibat pandemi Covid-19, okupansi seolah terjun bebas.
Hal ini pun diakui oleh Senior Sales and Marketing Nagoya Mansion Hotel, Ayu.
“Memang kedua negara itu mendominasi. Sejak negara itu lockdown, okupansi kami hanya mencapai 25 persen saja,” ungkap Ayu kepada Tribun Batam, Minggu (5/7/2020) lalu.
Lanjutnya, sebelum pandemi Covid-19 melanda Batam, okupansi di hotel tempatnya bekerja bisa mencapai 70 sampai 80 persen.
Ayu mengakui, menurunnya okupansi Nagoya Mansion terjadi sejak kepulangan wisman asal Shenzen, Tiongkok, beberapa waktu lalu.
“Wisman Singapura dominan every week dan every day. Kalau wisman Tiongkok, week days. Bisa sampai 15 hingga 20 kamar,” tambah Ayu.
Pandemi Covid-19 sendiri, menurut Ayu, juga berdampak kepada operasional hotel. Beberapa karyawan bahkan harus diperbantukan ke departemen lain.
“Ada juga yang unpaid leave. Karena memang itu dampaknya,” pungkasnya.
Rendahnya okupansi juga terjadi di hotel bintang empat lainnya. Seperti di Aston Hotel dan I Hotel Batam.
Okupansi keduanya berkisar 25 persen walau pemberlakuan ‘New Normal’ telah diterapkan di Batam. (tribunbatam.id/ ichwannurfadillah)