Nunang dan Akbar, Potret Difabel yang Hidup dari Kasihan Tetangga, Tak Dapat Bantuan Pemerintah
Kisah hidup Nunang (67) yang bertahan hidup dari bantuan tetangga menambah daftar warga super miskin di Indonesia
"Yang sering memberikan bantuan sembako Pak Dusun Karaeng Adang , tetangga Soda dan Komunitas Pelajar dan Pemuda Kindang atau KP2K.
Syukur masih ada yang peduli," kata Nunang.
Ia mengatakan jika kehabisan lauk dan tidak ada uang, mereka terpaksa makan nasi dicampur garam.
• Timor Leste Dulu Ngotot Pisah Dari Indonesia, Kini Menyesal Karena Jadi Negara Termiskin di Dunia
• Hasil Studi Terkait Covid-19 di Inggris, Keluarga Miskin Alami Krisis, Orang Kaya Sebaliknya
Wakil Ketua Umum Komunitas Pelajar dan Pemuda Kindang (KP2K) Adhi sangat prihatin atas kondisi yang dialami Nunang.
"Akhirnya teman-teman KP2K berinisiatif membuka donasi.
Hasil donasi itulah dibelikan sembako untuk beliau," tuturnya.
Saat dikonfirmasi, Kaur Umum Desa Kindang Nur Beti (29) mengatakan Nunang memang hidup dari bantuan tetangga.

"Tidak pernah ada bantuan dari pemerintah setempat apalagi BLT-DD," kata Beti.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bulukumba, Syarifuddin mengatakan, baru mengetahui informasi kalau ada warga begitu.
"Baru tahu saya.
Nanti saya tindak lanjuti," jelasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Nestapa Penyandang Disabilitas yang Tak Terima Bantuan Pemerintah, Hidup dari Belas Kasih Tetangga