KISAH PENDAKI HILANG DI GUNUNG
Kisah Sri dan Yansen, Sejoli Tersesat 10 Hari di Gunung Ciremai, Disambar Elang Dikira Sudah Mati
"Kalau selamat ya selamat, kalau harus mati ya kita mati bersama," demikian tutur Yansen
Setelah Sri sadar, keduanya bertangisan di perut jurang yang sepi itu.
"Kalau kita harus mati, kita mati bersama," begitu mereka memadu janji pada saat gawat itu.
Follow Juga:
Yansen sendiri sudah dua hari mengalami diare.
Kadang kotorannya bercampur darah.
Bukan karena alasan, mereka terpaksa minum air di sebuah kubangan di sungai kering untuk bertahan hidup.
Setiap malam tiba, Sri dan Jansen mencari tempat bernaung di antara bebatuan, atau di bawah pohon.
Terkadang harapan mereka hidup tumbuh setiap mereka melihat kelap-kelip lampu dari kejauhan.
Mereka pun tak lupa memanjatkan doa setiap menjelang dan bangun tidur.
Rasa takut secuil pun sudah tak mereka rasakan.
Beruntungnya, tak pernah juga mereka bertemu dengan binatang buas, atau hantu, di gunung setinggi 3.078 meter itu.
Sesekali, Sri dan Yansen hanya berpapasan dengan kera, burung gagak, atau elang.
"Pernah kami mau disambar elang, mungkin dikira sudah mati," Sri mengenang.
Memang, selama dua hari terakhir dari ketersesatan sepuluh hari itu, keduanya sudah tak mampu berjalan.
Medan terasa semakin berat, dan kondisi fisik sudah sangat terkuras.