SADIS, Demi Nikahi Pelakor, Pria Ini Bunuh Ibu, Istri, dan 3 Anaknya
Tiga kata ini disebut-sebut kerap membuat kaum lelaki kalap; harta, tahta, dan wanita. Ini pula yang terjadi pada seorang lelaki di Kairo, Mesir.
Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id - Sadis memang yang dilakukan sorang pria ini. Sebab ia menghlalkan segala cara demi memenuhi keinginanya.
Tiga kata ini disebut-sebut kerap membuat kaum lelaki kalap; harta, tahta, dan wanita.
Ini pula yang terjadi pada seorang lelaki di Kairo, Mesir.
• Suami Bejat Tergiur Gadis Muda, Perkosa Adik Ipar Kepergok Istri, Ancam Bunuh Korban jika Berteriak
• Gowes Makan Korban, Seorang Bocah Tewas di Tempat Usai Ditabrak Truk Pembawa Pasir
• KENALKAN NAMANYA Anatasya, Jual Tisu untuk Beli Kuota Internet, Pinjan Ponsel untuk Belajar Daring
Seorang pria nekat melakukan apa pun agar bisa menikahi wanita selingkuhannya alias wanita idaman lain atau kerap disebut pelakor, Nauzubillah Min Dzalik.
Pria ini juga nekat membunuh sang ibu agar tujuannya menikah lagi dengan wanita idaman lain atau pelakor itu bisa tercapai.
Kini pelaku mulai di adili di pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya.
Peristiwa mengerikan ini terjadi di Mesir.
• VIRAL! Jenazah Wanita Dikubur PAKAI DASTER Dibalut Kain Kafan, Lurah Sebut Rapid Test Reaktif
• Bocah 8 Tahun Diculik Pria Misterius, Kemudian Ditukar Dengan 4 Tabung Gas 3 Kg
Seorang pria di Mesir mengakui telah bunuh istri, ibu, dan ketiga anaknya supaya bisa menikah dengan perempuan lain.
Jaksa menerangkan, pelaku yang merupakan seorang petani itu awalnya mengakui berselingkuh dengan wanita yang ternyata juga sudah menikah.Kepada pria itu, si perempuan mengaku akan menceraikan suaminya.
Jadi, pelaku juga berniat menyingkirkan keluarganya agar bisa menikah lagi.
Adapun pembunuhan yang terjadi di bagian selatan Mesir, Provinsi Assiut, muncul ke permukaan setelah anak keempat pelaku berhasil lolos.
Dilansir Gulf News Selasa (21/7/2020), bocah berusia 13 tahun itu mengungkapkan dia diserang ayahnya ketika sedang berada di dapur.
Lehernya dijerat tali oleh si ayah dengan niat membunuhnya.
Gadis itu menuturkan dia pingsan sehingga ayahnya mengira dia telah mati.
Kemudian dia pergi dan membunuh ibu, istri, dan tiga anaknya yang lain sebelum kemudian membakar rumahnya menggunakan tabung gas.
Jaksa menjelaskan, setelah anak pelaku berhasil menyelamatkan diri, polisi bergerak cepat dengan menangkap pria itu.
Pelaku kemudian mengakui perbuatannya telah menghabisi para korban.
Dia lalu dibawa ke lokasi kejadian, di mana kelima korban ditemukan dalam keadaan hangus.
Saat ini, dia masih menjalani penyelidikan oleh polisi.
Dalam beberapa tahun terakhir, media Mesir memberitakan serangkaian pembunuhan yang terjadi pada keluarga di negara konservatif itu.
Adapun pada awal tahun ini, seorang perempuan berusia 33 tahun di utara Kairo melemparkan dua anaknya dari balkon lantai empat sebelum menyusul mereka.
Kemudian pada tahun lalu, pengadilan menghukum mati seorang pria karena terbukti membunuh istri dan tiga anaknya di Provinsi Kafr Al Shaikh.
Suami Bunuh Istri Setelah Lakukan Video Call
Seorang suami di Sumatera Selatan melakukan hal nekat setelah di video call oleh istrinya.
Sang istri melakukan video call dari dalam kamar mandi.
Namun, setelah itu wanita berinisial MA (34) tersebut meninggal dunia.
Suami MA yakni Reno Wahyudi (34) harus berurusan dengan aparat kepolisian.
Sebab, MA diduga tewas ditangan suaminya setelah video caal dengan sang suami dari dalam kamar mandi.
Kapolres Muaraenim, AKBP Donni Eka Saputra melalui Kapolsek Lawang Kidul, AKP Azizir Alim menjelaskan saat ini pihaknya telah mengamankan suami korban.
• Gowes Makan Korban, Seorang Bocah Tewas di Tempat Usai Ditabrak Truk Pembawa Pasir
Menurut polisi, ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian wanita tersebut.
"Awalnya pelaku mengaku bahwa korban tewas karena bunuh diri,namun saat kita periksa dan lakukan olah TKP banyak kejanggalan yang kita temukan baik dari keterangan suaminya dengan hasil olah TKP," ujarnya dilansir dari Sripoku.

AKP Azizir Alim mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif, suami korban pun mengakui telah membunuh istrinya.
"Menurut keterangan pelaku, pelaku telah melakukan kekerasan fisik terhadap korban dengan cara pelaku memukul korban dengan tangan kosong dan membenamkan wajah korban ke dalam wastafel yang berisi air dan menarik leher korban menggunakan tali dengan kabel antena TV hingga korban tewas," tegasnya.
Kapolres Muaraenim, AKBP Donni Eka Saputra melalui Kasatreskrim, AKP Dwi Satya Arian, Selasa (28/4/2020) memaparkan, peristiwa itu terjadi setelah teman-teman pelaku meninggalkan rumah korban.
Sebelum kejadian, pelaku yakni Reno menundang teman-temannya untuk kumpul-kumpul di rumahnya.
"Menurut keterangan pelaku mereka menggunakan narkoba jenis sabu, beli paket narkoba dengan harga Rp 500 ribu dipakai ramai-ramai," katanya dilansir dari Tribun Sumsel.
Menurut keterangan rekan pelaku, Reno dan istrinya memang sempat ribut hingga sempat direlai.
Namun, setelah itu tiga rekan pelaku pulang.
Setelah teman-temannya pulang, Reno dan korban kembali ribut karena masalah cemburu.
"Pelaku dan korban ribut kembali karena korban cemburu pelaku punya wanita idaman lain,"
Saat tengah ribut, pelaku menyuruh korban masuk ke kamar mandi.
"Pelaku menunggu di luar kamar mandi," ujar Kapolres.
Namun saat korban di kamar mandi, tiba-tiba pelaku menerima panggilan video call.
Rupanya, panggilan itu berasal dari sang istri yang berada di dalam kamar mandi.
"Saat di kamar mandi, korban menelpon pelaku lewat video call dan memperlihatkan ia ingin bunuh diri," sambungnya.
Diduga dalam pengaruh narkoba, usai menerima panggilan itu pelaku langsung mendobrak pintu kamar mandi yang dikunci oleh korban.
"Dan setelah pintu terbuka, pelaku kemudian memukuli korban, dan membenamkan wajah korban ke wastafel dan kemudian menjeratnya menggunakan tali rafia, dan kurang puas, ia mengambil kabel antena dan menjeratkannya di leher korban," katanya.
Dijelaskan Dwi, setelah melihat korban tak bergerak lagi, pelaku panik dan ketakutan.
"Dia mencoba membangunkan korban, namun korban tak bergerak lagi, bahkan ia sempat memberikan nafas buatan kepada korban dan berharap korban bangun, setelah melihat korban benar-benar tak bergerak, iapun pergi ke rumah tetangganya yakni Sofyan untuk membawanya ke rumah sakit," katanya.
Ditambahkan Kapolres, saat Kini pelaku baru sadar setelah dari pengaruh narkoba.
"Kemarin saat hari pertama, dia masih halu, karena masih dalam pengaruh narkoba. Namun saat ini dia sudah mulai normal dan sudah bisa ditanyai dengan jelas," tambahnya.
Cekcok soal rumah
Berdasarkan informasi yang berhasil Tribunsumsel.com himpun di lapangan, Senin, (26/4/2020), setelah dilakukan introgasi panjang oleh pihak kepolisian akhirnya Reno Wahyudi (33 tahun) mengaku menghabisi nyawa istrinya Meriza Aditama Binti M Ali (34 tahun).
Terkait kasus pembunuhan Mireza Aditama (34) Warga Jalan Saili RT 04 Desa Tegal Rejo Kecamatan Lawang Kidul, terkuak fakta bahwa sebelum kejadian pelaku bersama 3 orang temannya yang lain sedang asyik pesta narkoba.
Hal ini diungkap oleh Kapolres Muaraenim, AKBP Donni Eka Saputra melalui Kasat Reskrim, AKP Dwi Satya Arian,Selasa,(28/4/2020).
"Sebelum kejadian pelaku yakni Reno Wahyudi (34) yang tak lain adalah suami korban mengundang teman-temannya untuk kumpul-kumpul dan menurut keterangan pelaku mereka menggunakan narkoba jenis sabu, beli paket narkoba dengan harga Rp 500 ribu dipakai ramai-ramai," katanya.
Ia juga menjelaskan ketiga rekannya tersebut adalah DV, GG, dan pacar DV yakni DS.
"Mereka sudah kita mintai keterangan semua, menurut keterangan rekan-rekan pelaku, saat mereka ada, pelaku dan korban memang sempat ribut, dan rekan korban DV sempat melerai," katanya.
Namun lanjutnya ketiga rekan korban tak melihat aksi pembunuhan tersebut.
"Mereka pulang, dan menurut keterangan pelaku, setelah teman-temannya pulang, pelaku dan korban ribut kembali karena korban cemburu, pelaku punya Wanita idaman lain. Kemudian korban diminta mandi oleh pelaku, pelaku menunggu diluar kamar, namun saat di kamar mandi, korban menelponnya lewat video call dan memperlihatkan bahwa dia ingin bunuh diri," katanya.
Diduga karena dalam pengaruh narkoba, lanjutnya melihat kelakuan korban, pelaku jadi emosi dan mendobrak pintu kamar yang dikunci oleh korban.
"Dan setelah pintu terbuka, pelaku kemudian memukuli korban, dan membenamkan wajah korban ke wastafel dan kemudian menjeratnya menggunakan tali rafia, dan kurang puas, ia mengambil kabel antena dan menjeratkannya di leher korban," katanya.
Dijelaskan Dwi, setelah melihat korban tak bergerak lagi, pelaku panik dan ketakutan.
"Dia mencoba membangunkan korban, namun korban tak bergerak lagi, bahkan ia sempat memberikan nafas buatan kepada korban dan berharap korban bangun, setelah melihat korban benar-benar tak bergerak, iapun pergi ke rumah tetangganya yakni Sofyan untuk membawanya ke rumah sakit," katanya.
Ditambahkan Kasat, saat ini pelaku baru sadar setelah dari pengaruh narkoba.
"Kemarin saat hari pertama, dia masih halu, karena masih dalam pengaruh narkoba. Namun saat ini dia sudah mulai normal dan sudah bisa ditanyai dengan jelas," tambahnya.
Polisi saat ini telah mengamankan pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
"Awalnya pelaku mengaku bahwa korban tewas karena bunuh diri, namun saat kita periksa dan lakukan olah TKP banyak kejanggalan yang kita temukan baik dari keterangan suaminya dengan hasil olah TKP," katanya.
Namun lanjutnya setelah dilakukan introgasi oleh pihaknya akhirnya suami korban mengaku bahwa ia telah menghabisi nyawa ibu dari tiga anaknya tersebut.
"Pelaku telah melakukan kekerasan fisik terhadap korban dengan cara memukul korban dengan tangan kosong dan membenamkan wajah korban ke dalam wastafel yang berisi air dan menarik leher korban menggunakan tali dan kabel antena TV hingga korban tewas,"katanya.
Untuk motifnya, menurut pengakuan pelaku, bahwa korban cemburu karena pelaku masih suka main dengan perempuan lain, kemudian cekcok mulut dan akhirnya terjadilah peristiwa tersebut.
Dijelaskan Azizir, pihaknyapun telah melakukan test urin terhadap pelaku.
"Dan hasil test urinnyapun dinyatakan pelaku positif mengonsumsi narkoba jenis sabu, dan diapun mengakui hal tersebut,berkaitan pengembangan narkobanya, akan dikembangkan dan didalami oleh sat narkoba Polres Muaraenim," jelasnya.
Dijelaskan Kapolsek, bahwa kedua pasutri tersebut dari keterangan tetangganya memang sering cekcok mulut.
"Tersangka menikah pertama kali dengan korban pada bulan Januari 2007 kemudian bercerai pada bulan Desember 2017, kemudian menikahi korban kembali, pada bulan Agustus 2018 dan punya 3 anak,"
Pelaku memang sering melakukan KDRT, pertengkaran dan kekerasan fisik terhadap korban sudah terjadi sejak hari jumat tanggal 24 April 2020.
Hingga puncaknya pada hari minggu, tanggal 26 April 2020 yang mengakibatkan korban tewas,
Terkait kasus tersebut lanjutnya lagi, polisi telah mengamankan beberapa alat bukti seperti kabel Antena TV, pakaian korban sudah kita amankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Untuk diketahui, kedua pasutri tersebut masih tinggal dalam satu rumah di desa Tegal Rejo Kecamatan Lawang Kidul.
"Mereka bisa ada di rumah mewah milik orang tua korban tersebut, dikarenakan pelaku beralasan mau mengambil knalpot yang ada di rumah yang berlokasi di Jalan Raya BTN Air Paku Kecamatan Lawang Kidul tersebut, Makanya mereka janjian untuk bertemu disana.
"dan setelah mereka di rumah tersebut terjadilah cekcok mulut dengan korban yang berujung pada kejadian tersebut, dan berdasarkan keterangan bibi korban, sore hari sebelum korban tewas, korban sempat ke Muaraenim dan bercerita dengan bibi korban terkait cekcok mulut dengan pelaku,"jelasnya.
Ditambahkannya menurut keterangan keluarga korban, bahwa pelaku dulu berprofesi sebagai wirausaha yang bergerak di bidang batu bara.
"Tapi sepertinya sekarang tidak lagi, sementara korban berprofesi sebagai ibu rumah tangga biasa," jelas Kapolsek.
Dilain pihak, Evi (34) Sepupu Korban mengaku masih tak percaya bahwa korban mengalami peristiwa tersebut.
"Saya jarang bertemu dengan Reza, paling sesekali kalau ada acara keluarga, Dia (Korban.red) itu orang yang baik, ramah dan banyak teman,"katanya.
Dijelaskan olehnya bahwa korban memiliki tiga orang anak dimana anak sulung korban saat ini baru duduk di kelas 1 di salah satu pesantren.
"Tapi ini anaknya sedang ada disini semua anaknya dua laki-laki-laki, 1 orang perempuan yang paling kecil masih duduk di PAUD, orang tuanya tinggal di Lampung, rumah yang disini kosong,"pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demi Nikahi Perempuan Lain, Pria Ini Bunuh Ibu, Istri, dan 3 Anaknya",