Siswi SMK di Indragiri Hulu Gantung Diri Tak Tahan Lihat Ayah dan Ibu Kerap Bertengkar
Dari informasi yang dihimpun polisi, sebelum korban ditemukan tewas tersebut paginya ARW diketahui sempat pergi ke rumah temannya.
Editor : Anne Maria
TRIBUNBATAM.id, RIAU - Tragis benar nasib pelajar di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau ini.
Siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) berinisial ARW (16) itu ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Sabtu (25/7/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.
Dari informasi yang dihimpun polisi, sebelum korban ditemukan tewas tersebut paginya ARW diketahui sempat pergi ke rumah temannya.
Kepada temannya itu, korban sempat curhat jika sudah tidak tahan melihat kedua orangtuanya sering bertengkar.
Kepada ibunya korban juga sempat mengutarakan keinginannya akan bunuh diri namun oleh ibunya, omongan anaknya tersebut dianggap tidak serius sehingga hanya ditegur untuk tidak mengulangi perkataannya itu.
Setelah itu, ibunya pergi ke warung. Namun setelah pulang ternyata korban sudah ditemukan tewas gantung diri di rumahnya.
"Ibu korban setelah itu pergi membeli beras ke warung. Namun, sepulang dari warung korban ditemukan sudah tergantung dengan sabuk karate warna biru," kata Misran.
Mengetahui hal itu, ibu korban terkejut dan berteriak minta tolong.
Oleh warga, jenazah langsung diturunkan dan dilaporkan ke polisi setempat.
Setelah mendapat laporan itu, Misran mengatakan, polisi langsung terjun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
• Ramalan Zodiak Asmara Senin 27 Juli 2020, Aries Perhatikan Pacarmu Agar Tak Lari
• Ramalan Zodiak Hari Senin 27 Juli 2020, Cancer Dipromosikan, Capricorn Wujudkan Mimpi, Scorpio Boros
Korban juga langsung dilakukan visum di puskesmas setempat.
Dari hasil pemeriksaan tersebut tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Berdasarkan hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Lidah tertarik ke atas, mengeluarkan urin, dan bekas garis di bagian leher sesuai dengan ciri-ciri orang gantung diri," ujar Misran.
Karena tidak ditemukan adanya kejanggalan kematian pada tubuh korban, keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi dan langsung dimakamkan.