Pasutri di Palembang Jadi Korban Pembobolan ATM: Hubungi Call Center Palsu Hingga Tabungan Ludes
Tabungan milik Fadhlun dikuras habis oleh pelaku pembobolan ATM. Uang sebesar Rp 10 juta di ATM milik Fadhlun ludes.
Ia pun sempat keluar untuk menghubungi temannya yang bekerja di bank.

"Teman saya terkejut waktu saya bilang call center itu minta PIN. Kemudian ia mengecek saldo di tabungan saya ternyata sudah habis. Rp 10 juta hilang dalam hitungan detik," ungkap korban.
Korban pun sempat menghubungi nomor call center yang ia telepon sebelumnya.
Akan tetapi nomor tersebut telah tidak lagi aktif.
Begitu juga dengan lelaki yang tak dikenalnya itu telah menghilang tanpa jejak.
Kasus Pembobolan ATM
Kasus serupa terkait pembobolan rekening bank dengan memanfaatkan struk ATM terjadi di Sumatera Selatan.
Menurut Kasubdit III Jatanras Diteskrum Polda Sumatera Selatan Kompol Suryadi, kasus itu terbongkar setelah petugas mendapat laporan pada 12 September 2019.
"Dokumen itu berhasil dibuat para tersangka ini dengan mengambil struk penarikan di setiap ATM," kata Suryadi, dikutip dari Kompas.com.
Menurut polisi, pelaku membuat KTP dan buku tabungan korban untuk dipalsukan.
Selanjutnya, mereka menarik uang di bank dengan modus ATM tertinggal.
Uang ratusan juta rupiah berhasil dibobol oleh para pelaku yang diketahui berjumlah orang itu.
(Tribunnewswiki/Afitria) (Kompas.com/Aji YK Putra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gegara Stiker "Call Center" Palsu di ATM, Tabungan Rp 10 Juta Pasutri Ini Ludes