Pasien Covid-19 Lompat dari Lantai Enam Rumah Sakit: Pasien Berpikir Akan Meninggal
Ruang isolasi tersebut menurut Djati selalu dipantau oleh tim perawat piket yang berjumlah lima orang.
Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id |Surabaya - Tidak sanggup menahan sakit dan merasa prustasi, seorang Prianekat loncat dari ketinggian untuk bunuh diri.
Pasien laki-laki positif Covid-19 tewas setelah terjun dari lantai enam Rumah Sakit Haji Surabaya, Kamis (30/7/2020) pagi.
Pihak rumah sakit menduga pasien tersebut depresi saat diisolasi, dan memilih terjun mengakhiri hidupnya.
• Jangan Sepelekan Masalah Ini, Umur 30 Tahun Keatas Rentan Konsumsi Daging Berlebihan
• Kalah Tawuran, Pelajar SMK ini Malah Bacok Pelajar SD yang Sedang Melintas Hendak Ke Warung
• Walau Sudah Punya 3 Istri, Pimpinan Ponpes Ini Diduga Cabuli 15 Santrinya di Kamar dan di Mobil
"Sepertinya depresi, banyak dengar berita kalau orang terkena Covid-19 lalu meninggal dunia," ujar Kasubag Humas Djati Setyoputro saat dikonfirmasi, Kamis (30/7/2020).
Pasien kemudian diisolasi di lantai enam gedung Al-Aqso dan dirawat di bed nomor 9.
Ruang isolasi tersebut menurut Djati selalu dipantau oleh tim perawat piket yang berjumlah lima orang.
Namun, saat kejadian dua perawat meninggalkan ruangan karena ingin shalat subuh.
"Sehabis salat subuh, saat perawat kembali ke ruangan isolasi, pasien tersebut sudah tidak ada di tempat tidurnya," ujar Djati.
Pasien ditemukan tewas pukul 06.30 WIB oleh petugas Satpol PP. Pihak rumah sakit kemudian menghubungi polisi.
"Sebelum datang polisi, kami tidak melakukan pertolongan karena diketahui pasien sudah meninggal dunia," ucapnya.
Kapolsek Sukolilo Surabaya AKP Subiyantana belum berani memastikan pasien tersebut tewas karena bunuh diri.
"Kami masih melakukan pendalaman untuk mengetahui motif sebenarnya," ujar Subiyantana dikonfirmasi terpisah.
Wanita Tiongkok Terjurn dari Apartemen di Jakarta
Seorang wanita warga negara Tiongkok, HM (31), tewas usai melompat dari lantai 53 Apartemen Ancol Mansion, Jakarta Utara, Selasa (28/7/2020) lalu.
Meskipun korban diketahui tak memiliki permasalahan cukup serius, diketahui HM baru bercerai dari suaminya beberapa waktu lalu.
"Selama ini yang bersangkutan tidak ada masalah. Tapi kebetulan yang bersangkutan baru bercerai dari suami," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto, Kamis (30/7/2020).
HM sendiri menjadi penghuni Apartemen Ancol Mansion sejak Januari 2020.
Dibantu kaka tirinya, HM masuk ke Indonesia pada awal tahun lalu dengan tujuan berwisata.
Selama enam bulan terakhir ini, HM yang belum lancar berbahasa Indonesia akhirnya kesulitan untuk bersosialisasi dengan penghuni apartemen lainnya.
Di sisi lain, pandemi Covid-19 menghalangi niat HM yang bersikeras hendak kembali ke negaranya.
"Dan kondisi pandemi Covid-19 yang belum bisa kembali ke negaranya. Menurut keterangan penghuni lain, korban jarang sosialisasi dengan komunitasnya karena korban nggak bisa Bahasa Indonesia," ucap Budhi.
Sebelumnya, HM dipastikan bunuh diri setelah melompat dari lantai 53 apartemen tersebut pada Selasa (28/7/2020) lalu.
Dugaan kuat bahwa wanita itu bunuh diri muncul setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan.
Salah satu tindakan penyelidikan dilakukan dengan penyisiran beberapa tower yang ada di apartemen tersebut selama dua hari belakangan.
Saat polisi memeriksa salah satu kamar di lantai 53 Tower C Apartemen Ancol Mansion, didapati bahwa pintu kamar tersebut terkunci dan tidak ada jawaban dari penghuninya.
Polisi kemudian meminta pengelola untuk membuka kamar tersebut dan menunjukkan data penghuni kamar itu.
Setelah kamar berhasil dibuka, polisi mendapati beberapa kondisi yang mengarah ke dugaan kuat korban bunuh diri.
Pertama ialah barang-barang korban yang masih tergeletak di kamar tersebut.
Kemudian, polisi juga mendapati sebuah kursi yang berada di balkon kamar dengan kondisi jendela terbuka.
"Kami temukan dua handphone, satu Ipad, dan kursi di dekat jendela dan sendal yang diduga dipakai oleh korban sebelum loncat dari kamar," kata Budhi.
Sesuai keterangan pengelola apartemen dan penghuni di sekitar kamar korban, dipastikan pula bahwa korban tinggal sendirian di kamarnya.
Selain itu, polisi juga mendapati adanya surat wasiat yang ditulis korban sebelum lompat dari kamarnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Depresi, Seorang Pasien Covid-19 Lompat dari Lantai Enam Rumah Sakit: Pasien Berpikir Akan Meninggal